Sunday, September 27, 2009

Apresiasi Sang Anak Tercinta


Dalam sebuah buku berjudul “Seni Mendidik Anak” karya Syaikh Muhammad Said Mursi, ada hal yang sangat menarik tentang Apresiasi untuk anak. Berikut kutipannya:

Anak haruslah merasa bahwa dirinya merupakan kebanggan orang tua, keluarga, guru, dan orang lain.


Dia harus diperlakukan sebagai seorang yang berharga, serta keberadaaan dan usahanya harus dianggap diperlukan oleh orang lain. Untuk membangkitkan perasaan tersebut dapat dilakukan dengan melibatkannya dalam memberikan bantuan yang sederhana kepada orang lain yang ada di sekelilingnya, dilibatkan dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah sesuai kemampuannya. Seperti menyapu, menghilangkan debu, membuang sampah, membawakan sesuatu untuk ibu dan ayahnya, membawa sesuatu untuk tamu dan kerabat ketika ada kunjungan keluarga dan sebagainya.

Tidak dibenarkan bila seorang bapak berkata kepada anaknya, ‘Pergilah kamu, karena kamu masih kecil, jangan banyak bicara’. Atau melarangnya untuk bermain besama kakaknya, seraya dikatakan kepadanya, “Kalau kamu sudah seumur dengan saya, kamu baru boleh bermain dengan saya. Nanti kalau sudah besar baru boleh bermain dengan saya”. Jangan salahkan apabila ia sering pergi bersama anak perempuan tetangga yang suka menghargainya, atau ia pergi ke lingkungan yang rusak, karena di sana ia merasa dihargai, atau lebih mencintai gurunya karena ia suka memujinya ketika ia menjawab pertanyaan, atau bermain dengannya pada mata pelajaran olah raga. Sehingga gurunya menjadi panutan yang utama dan bukan bapak atau saudaranya

Suatu ketika, ada seorang anak wanita yang bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.

Anak wanita itu bertanya pada ayahnya : Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ? Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : Sebab aku Laki-laki. Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu bergumam : Aku tidak mengerti. Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran


Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki. Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya : Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?

Ibunya menjawab : Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian. Hanya itu jawaban sang Ibu.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ?

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kepenasarannya selama ini.

Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi.

Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya.

Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya.

Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya.

Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya.

Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara.

Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya.

Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi.

Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya.

Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat.

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdzikir, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya.

 

Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah. 

Thursday, September 24, 2009

Mencari Kebahagiaan




Suatu hari di sebuah sungai yang cukup jernih, hiduplah seekor ikan kecil muda usia. Saat itu, siang sangat terik, Sang Ikan mencari bagian sungai yang ternaungi pohon yang rindang. Sesekali dipukulkannya ekornya pada air di sekelilingnya.

Saat Sang Ikan sibuk dengan air yang menciprati tubuhnya, tiba-tiba terdengarlah suara dari balik rimbun pepohonan, “Ayah, indah sekali pemandangan di sini, yach! Pepohonan begitu rimbun, dan air sungai ini begitu jernih,” seru seorang anak kecil pada ayahnya.

“Yach … Alhamdulillah … itulah kebesaran Allah, Nak! Ia menciptakan sesuatu tanpa cela, hanya manusia saja yang kurang bersyukur” kata Sang Ayah sambil mengelus kepala anak kecil itu dengan lembut.


“Katanya air itu sangat penting, ya, Yah? Dan … tanpanya kita semua akan mati?” tanya anak kecil itu pada ayahnya.

“Ya, benar! Air itu sangat penting bagi kita. Setiap makhluk hidup membutuhkan air dan oleh karena itu kita bisa mati tanpa ada air dalam kehidupan kita, seperti juga ikan kecil itu!” seru Sang Ayah sambil menunjuk ikan kecil.

Si ikan kecil yang mengikuti percakapan antara ayah dan anak itu mendadak menjadi gelisah. “Air, apa itu air? Di mana dapat kutemukan air? Bagaimana jika aku mati bila aku tak dapat menemukan air secepat mungkin? tanya si ikan dalam hatinya sambil berenang dengan panik. Si ikan kecil berenang tanpa kenal henti.

Ketika ikan kecil mendekati hulu sungai, bertemulah ikan kecil tersebut dengan seekor ikan “sepuh”. Setelah menyampaikan salam kemudian ikan kecil itu bertanya, “Wahai ikan sepuh, dapatkah kau tunjukkan padaku, di mana air? Aku mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kita akan mati!” seru Si ikan kecil.

Ikan sepuh tersenyum bijak, kemudian berkata, “Anakku, tentu saja aku tahu di mana air, sekarang coba kau lihat samping kanan dan kirimu, lihat sekelilingmu, apa yang kau lihat?”

“Ya, ada benda yang mengelilingiku tiap waktu, kadang ia tenang dan bergelombang, dia membantuku untuk berenang, dia yang membasahi tubuhku, menghilangkan dahagaku, dan aku bisa mati kekeringan tanpa kehadirannya,” gumam Si ikan kecil.

Ikan sepuh tersenyum lagi, “Ya, itulah air yang kau cari selama ini, anakku. Itulah air yang membuat kita semua dapat mati bila hidup tanpa kehadirannya.

Si ikan kecil tertegun, kemudian tersenyum, “Terimakasih, ikan sepuh. Sekarang aku bisa menghentikan proses pencarianku. Aku bahagia bisa menemukan apa yang aku cari. Ternyata benda yang sangat penting yang selama ini aku cari sudah berada bersamaku sejak dulu tapi aku tidak menyadarinya,” ucap Si ikan kecil. Si ikan kecil kemudian memutar siripnya setelah sebelumnya berpamitan kepada ikan sepuh.

KITA MANUSIA, SERINGKALI TAK KUNJUNG MERASA PUAS AKAN PENEMPATAN YANG ALLAH BERIKAN PADA KITA. Dan kita seringkali tak sadar bahwa mungkin sebenarnya saat kita melakukan pencarian, ketika kita sedang letih … sebenarnya kita justru sedang menjalani kebahagiaan tersebut.

Karena kita seringkali tertipu, dengan arus air yang tidak selamanya tenang, karena kebahagiaan pun seringkali tidak mesti berwujud ketenangan. Karena kebahagiaan pun seringkali berwujud “riak-riak ombak” dalam kehidupan kita…. Tapi kita akan merasa bahagia bila kita nikmati dan lalui dengan sabar
& Komentar

Wednesday, September 23, 2009

SURGA


Itu semua tidak lain adalah gelora membara untuk mendapatkannya
tidak ada yang menandinginya dan Tuhan Maha Tahu akan hamba-hambaNya
Kendati dipagari dari jangkauan kita dengan segala hal yang tidak menyenangkan
dan diselimuti dengan hal-hal yang menyakitkan dan menyedihkan jiwa
Demi Allah, betapa bahagianya dikumpulkan didalamnya
dengan berbagai macam kenikmatan yang bisa dinikmati
Demi Allah, betapa enaknya hidup di kemah-kemahnya
di taman-tamannya dan berjalan-jalan didalamnya dengan senyum riang
Demi Allah, betapa indahnya lembahnya tempat mendapatkan tambahan
bagi tamu-tamu khusus, jika anda termasuk diantara mereka
Di lembah tersebut, rasa rindu bergemuruh
sang kekasih melihat bahwa kerinduan ini mendapatkan kemenangan
Demi Allah, betapa bahagianya para kekasih
ketika Allah mengajak mereka berdialog dan memberi ucapan selamat kepada mereka
Demi Allah, betapa sejuknya mata melihat wajah Allah dengan jelas
tidak ada gunung yang menutupinya dan mata pun tidak bosan memandang-Nya 
Duhai pandangan yang membuat wajah berseri-seri
segalanya aman setelah itu dan sang kekasihpun terhibur
Demi Allah, betapa banyaknya kebaikan jika Ia tersenyum
untuk-Nya cahaya di pagi hari bersinar
Duhai, betapa nikmatnya memandang kepada-Nya jika Ia datang
dan betapa indah suara-Nya jika Ia berbicara
Duhai betapa pemalunya ranting yang basah ketika ia bergoyang
betapa pemalunya dua fajar ketika ia mengulum senyum
Jika hati anda sakit hati karena cinta kepadanya
maka ia pasti tiba ditempat anda dengan obat di tangan
Anda lihat pesona wajahnya jika ia memperlihatkan diri kepada anda
seluruh organ tubuh terasa senang dan mendapatkan kenikmatan dengannya
Mata terasa takjub ketika ia kelihatan
berbagai macam buah-buahan dengan berbagai cita rasanya yang tidak pernah habis
Tandan dari anggur dan apel surga
delima dimana di dahan-dahannya terdapat isi yang sangat lezat
Bunga-bunga yang didekatkan di pipinya
khamr yang didekatkan di mulut
Ingatlah kepada Ar-Rahman
wahai pelamar wanita-wanita jelita, jika anda menginginkannya
maka inilah waktu maharnya telah datang
Puasalah anda pada besok pagi
barangkali dengan begitu anda meraih Idul Fitri pada saat seluruh manusia disuruh puasa
Majulah dan jangan puas dengan kehidupan yang penuh dengan  kesengsaraan ini
karena sesungguhnya orang yang tidak bangkit, maka tidak selamat dengan semua kesenangan
Mari kita berjalan menuju surga-surga Aden
karena ia adalah tempat tinggal kita pertama dan di dalamnya terdapat banyak kemah-kemah
Tragisnya kita tertawan oleh musuh
duhai dapatkah kita kembali ke tempat kita semula dengan selamat
Mereka mengatakan bahwa jika orang asing di deportasi
dan dijauhkan dari tanah airnya, maka ia rugi besar
Duhai, adakah keterasingan yang melebihi keterasingan kita
musuh-musuh kita telah banyak berkorban untuk berkuasa
Mari kita berjalan menuju pasar
di dalamnya orang-orang yang tercinta bertemu dengan kaum yang telah dikenalnya
Apa yang anda inginkan, maka silakan ambil dengan gratis
karena pedagangnya telah meminjaminya dan menyerahkannya
Mari kita berjalan kepada hari penambahan
hari itu adalah hari berkunjung kepada Pemilik Arasy dan hari itu adalah musimnya
Mari kita menuju lembah
di dalamnya terdapat rumah yang luas dan tanahnya lebih harum daripada kesturi
Ia adalah mimbar dari cahaya di sana dengan lapang
dan tanahnya lebih harum daripada kesturi
Bukit dari kesturi yang dijadikan sebagai kursi-kursi
Orang-orang selain pemilik mimbar tersebut pun tahu hal ini
Ketika mereka sedang menikmati kebahagiaannya
dan rezki mengucur kepada mereka dan dibagikan kepada mereka
Tiba-tiba mereka berada pada sinar yang berkilauan
dengannya seantero Surga terang benderang dan tidak terbayangkan keindahannya
Tuhan langit menampakkan diri kepada mereka dengan jelas
Ia tersenyum di atas langit dan berfirman
Salam sejahtera atas kalian
mereka semua mendengar ucapan salam-Nya ketika Ia mengucapkan salam
Ia berfirman, Mintalah kepada-Ku apa saja yang kalian inginkan
karena semua yang kalian inginkan ada pada-Ku dan Aku-lah Pemberi Rahmat
Mereka mengatakan bahwa kami menginginkan keridhaan
maka Engkau-lah Pemilik segala keindahan dan Engkau-lah Pemberi Rahmat
Lalu Ia mengabulkan permintaan mereka dan mereka semua  menyaksikannya
Allah Mahatinggi dan Mahamulia
Wahai orang yang menjual ini semua dengan harga yang murah dan tergesa-gesa
sepertinya anda tidak tahu, nanti anda pasti tahu
Jika anda tidak tahu, maka ini adalah kerugian besar
kalaupun toh anda tahu, maka sesungguhnya kerugian itu lebih besar lagi.

(petikan kitab: Tamasya ke Surga, karya: Ibn Qayyim)

Tuesday, September 22, 2009

Ringkasan Buku Nanny 911




Apakah anak Anda saling rumah Anda bagaikan neraka? Semua barang-barang di rumah diacak-acak anak-anak? Apakah Anda merasa bak penjaga kebun binatang ketimbang sebagai orangtua? Tidak ada yang lebih tahu cara membereskannya selain Nanny Deb dan Nanny Stella, bintang serial tv realita yang ditayangkan setiap minggu di Metro TV. Jutaan orang menyaksikan bagaimana kedua nanny itu berkuasa dan mengubah neraka bagi para orangtua menjadi surga nan damai hanya dalam tujuh hari. 

Dalam buku ini para nanny akan berbagi langkah praktis dan terbukti ampuh, seperti: 

Cara berkomunikasi di antara orangtua sebagai satu tim.
Cara berkomunikasi dengan anak-anak.
Aturan rumah untuk kedisiplinan
Aturan rumah untuk rutinitas.
Aturan rumah untuk saling menyayangi.
Panduan darurat di dalam dan di luar Rumah.


INGAT, anak nakal tidak dilahirkan tetapi diciptakan.


 

Monday, September 21, 2009

Kasih Sayang


Sayang seribu sayang

Waktu menjadi pegangan hidup manusia

Padi selalu tunduk kepada-Nya

Karena ia tahu kapan musim telah tiba

Kedamaian yang membuat ia mengerti zamannya

Satu satunya hanya berserah dia dan memohon maaf kepada-ya

Kekuatan fisik telah menggerogoti usia kehidupan

Hanya amal kebaikan satu-satunya tabungan akhirat sebagai tujuan

Janji dan berdoa obat yang membuat keyakinan percaya diri

Karena kemenangan tidak selamanya selalu kokoh berdiri

Pondasilah menjadi penentuan untuk mengevaluasi diri

Hanya dosa dan maaf menjadi penghapus kekhilafan pribadi

Teruslah berkasih sayang, tidak usah menjadi pengikut firaun

Karenanya jadilah penyembah Allah yang mengerti arti tawazun

Seimbangkan kesalehan dan kemaslahatan bagi umat yang santun

Karena ia paham ilmu yang akan dicari dan dikembalikan kepada sang muridnya'

Agar kemenangan tidak sia-sia dan memperoleh kebahagiaan

Untuk mengisi arti kehidupan yang bermanfaat dan ketentraman bagi saudara-Nya

Dian Parikesit, S.Pd

Friday, September 18, 2009

Bagaimana Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

Banyak orang yang bertanya kepada saya gimana sih mempersiapkan dana pendidikan anak. Apakah cukup dana yang sekarang saya persiapkan untuk pendidikannya kelak? Nah itu adalah pertanyaan yang bagus sekali karena yang penting kita harus tahu apakah dana pendidikan yang kita persiapkan sudah cukup untuk memenuhi segala kebutuhan buah hati kita ini. 

Sekarang memang banyak sekali Bank maupun perusahaan asuransi yang menawarkan persiapan dana pendidikan anak dan menurut saya tidak ada yang salah dengan produk itu, tetapi masalahnya kita yang seringkali kurang jeli dan asal membeli produk pendidikan tanpa kita sungguh-sungguh mengerti apakah dana yang akan terkumpul ini sudah cukup atau belum nantinya. Jadi ketika anda membeli produk apapun namanya dana pendidikan, asuransi dana pendidikan atau tabungan pendidikan, cobalah untuk lebih jeli menganalisanya dan pastikan pihak penjual tersebut tahu betul kebutuhan anda, sehingga bisa memberikan pengarahan atau proposal yang sesuai. 

 Bagaimanapun berhati hatilah karena Inflasi akan memakan dana pendidikan yang anda persiapkan. Oleh karena itu selalu pastikan masukkan asumsi tingkat inflasi dalam menghitung kebutuhan pendidikan anak anda dengan jelas. Misalnya sekarang uang pangkal masuk SMA sebesar Rp. 5 Juta dengan asumsi tingkat inflasi 10%, maka 3 tahun lagi uang pangkal masuk SMA tersebut menjadi Rp. 6.655.000,- dan seterusnya juga untuk uang masuk perguruan tinggi sebesar Rp. 20 juta maka 6 tahun lagi dengan asumsi tingkat inflasi 10% menjadi sebesar Rp. 35.431.220,- dan jangan lupa belum uang SKS semesterannya. Setelah anda mengetahui segala kebutuhan dana pendidikannya di kemudian hari, anda akan tahu berapa yang anda harus sisihkan tiap bulan dari sekarang supaya kebutuhan dana tersebut dipenuhi pada waktunya di kemudian hari. Jadi pastikan uang yang anda persiapkan mampu untuk menahan kenaikan biaya pendidikan di kemudian hari sebagai efek dari tingkat inflasi tersebut. Anda harus kritis dalam membeli produk dana pendidikan tersebut sehingga tujuan dana pendidikan tersebut tercapai sesuai dengan kebutuhannya di kemudian hari. 

 Saya percaya Bapak dan Ibu idealnya pasti sangat memperdulikan masalah dana pendidikan anak ini, sayapun sangat setuju, karena pendidikan dapat membantu anak kita untuk memperoleh wawasan yang lebih baik, pekerjaan yang lebih baik dan harapan cita-cita yang lebih baik. Paling tidak anda sudah memberikan kailnya dan anak anda sudah bisa mancing ikan sendiri untuk menghidupi dirinya kelak di kemudian hari. Itu sudah menjadi tanggungjawab kita sekalian sebagai orangtua atas Buah Hati Titipan ALLAH ini. Yah tentu sambil memupuk jiwa kepemimpinannya, siapa tahu kelak anak anda menjadi seorang wirausahawan yang berhasil dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja lagi di Indonesia.  

Bila Bapak Ibu masih bingung, coba Bapak Ibu ingat ingat lagi berapa dulu uang sekolah Bapak Ibu waktu SD dan bandingkan dengan uang sekolah SD yang sama sekarang. Nah itulah yang saya maksud di atas. Silahkan dihitung berapa kali lipat kenaikannya dalam kurun waktu berapa tahun. Ini yang harus kita antisipasi bersama supaya semua berjalan mulus.

perencanakeuangan.com

Wednesday, September 16, 2009

Mengapa Orangtua Kurang Mencintai Anaknya?


Dewasa ini permasalahan anak tampaknya bertambah banyak. Dan celakanya lagi orangtua dari anak-anak “bermasalah” tersebut tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Mereka cenderung mengikuti secara sepotong-sepotong apa yang telah mereka alami sendiri sebagai anak-anak dan mengikuti apa yang disarankan oleh majalah, media cetak maupun elektronik dan mungkin sahabat-sahabat mereka.


Tentunya permasalahan anak-anak tersebut tak kunjung selesai karena penyelesaian hingga ke akar terdalamnya tak pernah ada. Lalu bagaimana harusnya?

Marilah kita tinjau akar perilaku anak. Dalam setiap perilakunya anak-anak ingin mendapatkan satu jawaban dari pertanyaan terdalam yang ada pada diri mereka. Karena kemampuan komunikasi yang terbatas dan wawasan yang belum seperti orang dewasa maka anak-anak menanyakan pertanyaan pribadi mereka melalui “perilaku”. Bahkan tak jarang orang dewasapun berkomunikasi melalui perilaku mereka. Hal ini terutama terjadi pada orang dewasa yang susah mengkomunikasikan perasaannya melalui perkataan.

Apakah yang sebenarnya ditanyakan oleh anak-anak melalui perilakunya? Sederhana saja. Anak-anak tersebut menanyakan “Apakah aku dicintai?”
Seringkali orangtua gagal memahami hal tersebut. Ataupun jika mereka bisa memahami hal tersebut mereka gagal memberikan cinta yang tulus pada anak-anaknya. Mengapa orangtua gagal mencintai anak-anaknya dengan cukup?

Alasan utama orangtua gagal cukup mencintai anak-anaknya adalah karena mereka tidak cukup mencintai diri mereka sendiri dan mereka punya pandangan keliru bahwa anak-anak ada untuk memenuhi harapan orangtua.

Marilah kita tinjau sekilas alasan pertama. Mengapa orangtua tidak mencintai dirinya sendiri? Bukankah itu tidak mungkin? Orangtua tidak mencintai diri sendiri karena alasan harga diri rendah. Tentunya ini juga bermula dari bagaimana mereka dulu dibesarkan. Ada banyak muatan emosional negatif yang tak terselesaikan dalam diri mereka sendiri yang terus terbawa hingga mereka dikaruniai anak. Orangtua dengan harga diri rendah ini kemudian membesarkan anak mereka sendiri dengan pola-pola yang hampir sama dengan cara mereka dulu dibesarkan.
Akhirnya mereka tidak bisa tulus memberikan cinta pada anak-anaknya. Mereka memberikan cinta bersyarat pada anak-anakknya. Tindakan orangtua ini menyiratkan “Saya akan mencintaimu Nak, kalau engkau berhasil memenuhi syaratku …” Tanpa kesadaran diri yang tinggi maka rantai ini tak mudah diputuskan.

Alasan kedua mengapa orangtua tidak cukup mencintai adalah karena mereka memiliki pandangan keliru bahwa anak-anak ada untuk memenuhi harapan mereka. Salah satu sebab utama mengapa relasi orangtua – anak memburuk adalah karena persepsi orangtua bahwa anak gagal “memenuhi ukuran” yang dicanangkan orangtua terhadap diri mereka. Ukuran ini biasanya tentang apa yang harus anak lakukan dan tentang apa yang harus anak rasakan.

Orangtua memandang anak mereka sebagai modal, salah satu bentuk hak milik. Orangtua merasa bahwa anak-anak itu baik kalau mereka melakukan dan mengatakan apa yang sesuai dengan keinginan orangtuanya. Jika perilaku anak berbeda dengan harapan orangtua maka akan ditanggapi dengan kritikan.

Dengan begitu tanpa sengaja orangtua telah menarik cinta dan persetujuannya dari anak. Padahal inilah yang dibutuhkan anak. Anak butuh merasa aman untuk bisa merasakan cinta dan penerimaan dari orangtuanya. Begitu perasaan ini dilanggar maka landasan perilaku buruk dan berbagai masalah kepribadian di masa depan seorang anak telah dibangun. Segala bentuk perilaku negatif dan antisosial pada orang dewasa adalah jeritan minta tolong, sebuah upaya untuk melarikan diri dari rasa bersalah, kemarahan dan kekesalan yang dimulai dengan kritik pedas di masa awal kehidupan mereka.

Jika kita ingin menolong orang dewasa yang bermasalah dengan kehidupannya maka bantulah “anak kecil” yang bersemayam dalam lubuk hati orang dewasa tersebut. Sebaliknya jika kita ingin membantu seorang anak kecil berkembang menjadi orang dewasa yang hebat kelak maka bantulah anak kecil ini mengembangkan keunikan dan individualitas mereka sendiri. Untuk itu kita perlu belajar memahami mereka secara lebih mendalam. Sudahkah kita melakukan hal ini pada anak-anak kita?

Sunday, September 13, 2009

Syair Kehidupan

Are You In Love With Someone?
When you are together with that special someone, you pretend to ignore that person.
But when that special someone is not around, you might look around to find them.
At that moment, you are in love.Although there is someone else who always makes you laugh,your eyes and attention might go only to that special someone.
Then, you are in love.
If you are much more excited for one short e-mail fromthat special someone than other many long e-mails,you are in love.
When you get a couple of free movie tickets, you wouldnot hesitate to think of that special someone.
Then, you are in love.You keep telling yourself, "that special someone is just a friend", but you realize that you can not avoid that person's special attraction.
At that moment, you are in love.
While you are reading this e-mail, if someoneappears in your mind,then u are in love with that person.
Love Is Unseen

ALAM & MANUSIA 

Aku mendengar anak sungai merintih bagai seorang janda yang menangis meratapi kematian anaknya dan aku kemudian bertanya,
"Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?' 
Dan sungai itu menjawab,
'Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia merendahkan dan mensia-siakan diriku dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka memperalatkanku bagai pembersih sampah,
meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku yang baik menjadi sifat-sifat buruk."
Dan aku mendengar burung-burung menangis, 
dan aku bertanya, 
"Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?"
Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku, 
dan hinggap di hujung sebuah cabang pohon dan berkata, 
"Anak-anak Adam akan segera datang di ladang ini dengan membawa senjata-senjata pembunuh dan menyerang kami seolah-olah kami adalah musuhnya. 
Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain, 
sebab kami tidak tahu siapa di antara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia. 
Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi.
"Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan, dan menyinari puncak-puncak pepohonan dengan rona mahkota. 
Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya kepada diriku sendiri, 
'Mengapa Manusia mesti menghancurkan segala karya yang telah diciptakan oleh alam?'

Keindahan 

Keindahan menjadi milik usia muda, 
tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan tidak lebih dari sekadar mimpi yang manisnya diperhamba oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran.
Akankah hari itu datang, ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan?
Sebab masing-masing hanyalah kosong bila hanya sendirian.
Akankah hari itu datang ketika alam menjadi guru yang mengajar manusia, dan kemanusiaan menjadi buku bacaansedangkan kehidupan adalah sekolah sehari-hari?
Hasrat masa muda akan kesenangan-kenikmatan tidak terlalu menuntut tanggung jawab -hanya akan terpenuhi bila fajar telah menyelak kegelapan hari.
Banyak lelaki yang tenggelam dalam keasyikan hari-hari masa muda yang mati dan beku;
banyak perempuan yang menyesali dan mengutuk tahun-tahun tak berguna mereka seperti raungan singa betina yang kehilangan anak;
dan banyak para pemuda dan pemudi yang menggunakan hati mereka sekadar sebagai alat penggali kenangan pahit masa depan,
melukai diri melalui kebodohan dengan anak panah yang tajam dan beracun kerana kehilangan kebahagiaan.Usia tua adalah permukaan kulit bumi;
ia harus, 
melalui cahaya dan kebenaran, 
memberikan kehangatan bagi benih-benih masa muda yangada dibawahnya, melindungi dan memenuhi keperluan merekahingga Nisan datang dan menyempurnakan kehidupan masa muda yang sedang tumbuh dengan kebangkitan baru
Kita berjalan terlalu lambat ke arah kebangkitan spiritual,
dan perjalanan itu seluas angkasa tanpa batas,sebagai pemahaman keindahan kewujudan melaluirasa kasih dan cinta kepada keindahan tersebut
:+: Khalil Gibran :+:

Mengenali Karakter

Berkecimpung di dunia karier tentu tak lepas dari hubungan dengan rekan kerja dengan beragam karakter. Bagaimana mengenali dan mengatasi perbedaan karakter-karakter tersebut? 

Kehidupan adalah interaksi antar-beragam pribadi, kebudayaan dan pola pikir. Termasuk di dunia kerja. Tanpa interaksi antar-karyawan di dalamnya, mustahil sebuah institusi bisa bergerak dan maju. Nah, dalam hal interaksi di kantor, setiap karyawan pasti bertemu dan berhadapan dengan karyawan lain dengan bermacam karakter atau tabiat yang tentu berbeda-beda pula. Dan untuk menghadapinya, tentu dibutuhkan keahlian tersendiri. 

Kemampuan memahami dan menghadapi aneka karakter ini juga bisa menentukan keberhasilan Anda di dunia kerja. Pemimpin sebuah perusahaan, misalnya, dituntut mampu menghadapi berbagai macam karakter manusia yang ada di perusahaannya. Tanpa kemampuan ini, mustahil ia bisa mengelola perusahaan dengan baik. Atau seorang staf bagian pemasaran yang harus bertemu dengan beragam orang dengan beragam karakter. Jika ia tak mampu menghadapi perbedaan ini, jangan harap produk yang ia tawarkan akan dilirik orang. 

Sebenarnya, jika kita renungi lebih dalam, memahami dan mengolah perbedaan karakter manusia tidaklah terlalu sulit. Syaratnya, kita harus memahami seni memimpin dan berkomunikasi yang tepat. Tentu, kita tak harus menempuh pendidikan formal untuk itu. Bukan jaminan, seorang yang berlatar belakang pendidikan bidang komunikasi, lantas akan ahli berkomunikasi pula, jika ia tak pernah aktif mempraktikkannya. Atau kita harus belajar psikologi dulu untuk dapat memahami berbagai macam karakter orang. Tidak, bukan? Semua kembali pada diri kita. Kalau kita merasa perlu belajar mengenal berbagai macam perbedaan karakter atau tabiat orang, tidak salahnya kita serius mempelajarinya. 

Salah satu hal penting yang harus kita perhatikan dalam memahami karakter orang di sekitar kita, atau dalam hal ini rekan kerja, adalah jangan memberi judgment atau cap negatif kepada seseorang. Misalnya, mencap seorang sebagai bawel, hanya karena ia banyak bicara. Padahal, kita tak pernah tahu, bahwa ia ternyata seorang yang jago menjalin komunikasi dengan relasi bisnis dan kliennya. 

Kuncinya adalah berpikir positif (positif thinking), sekalipun terhadap sisi lemah seseorang. Seperti kita tahu, semua orang tentu memilliki dua sisi, yaitu sisi kelemahan dan sisi kekuatan. Nah, agar kita bisa memahami aneka karakter di lingkungan kerja, di bawah ada beberapa tips yang patut disimak: 
1. Pahami orang lewat kepribadiannya 
Ketika harus menilai seseorang, nilailah kepribadiannya secara utuh. Kepribadian bisa dicermati dari beberapa hal, misalnya dari perkataan, tindakan/tingkah laku, maupun perbuatannya. Yang penting, jangan hanya melihat seseorang dari luar atau secara selintas saja. Ketika bertemu rekan kerja yang pendiam, serius, dan bidang kerjanya menganalisa data, jangan lantas menganggapnya sebagai tidak komunikatif. Atau menganggap rekan kerja yang berpenampilan santai sebagai tidak cekatan atau tidak serius dalam pekerjaannya. Belum tentu, lho. 

Jadi, jangan menilai seseorang dari 'kulit luarnya' saja. Terkadang, kita keliru menilai orang karena kita tak pernah menilai mereka secara menyeluruh. Sebelum membuat penilaian, ada baiknya Anda melakukan pendekatan lebih dulu dengan mereka. Ngobrol bisa menjadi salah satu cara. Juga, lihat pula kinerjanya. Jangan menganggap orang yang "heboh" pasti tak becus bekerja. Siapa tahu, bidang kerjanya ternyata memang menuntutnya untuk banyak "bicara." 

2. Cobalah berempati 
Tentu, Anda pernah mendengar kata empati. Empati artinya adalah kemampuan untuk memahami dan mengerti pendapat serta perasaan orang lain tanpa Anda merasa ikut hanyut dalam perasaan itu sendiri. Memahami perasaan dan pemikiran orang lain memang hal yang sulit. Jangankan orang lain, terkadang untuk memahami perasaan dan pemikiran diri sendiri saja Anda belum mampu, kok. 
Jika Anda memang orang yang mudah diajak berdiskusi atau dimintai pendapat untuk menyelesaikan suatu permasalahan (problem solver), berarti Anda bisa disebut berempati. 

Mendengar keluhan orang lain, dalam hal ini rekan kerja, membuat kita semakin banyak mengenal masalah yang harus dihadapi dengan jiwa besar. Jadi banyak manfaat jika kita berempati terhadap rekan kerja. Setidaknya Anda menjadi peka dengan berbagai macam masalah yang timbul di lingkungan kerja Anda. Melalui empati, Anda juga akan tahu persis, bagaimana karaker rekan kerja Anda yang sebenarnya. 

3. Bersikap fleksibel 
Tak dapat dipungkiri, kita hidup dalam beragam komunitas. Kemampuan beradaptasi atau menyesuaikan diri dalam suatu komunitas, biasa disebut dengan fleksibilitas. Di dunia kerja, Anda pun dituntut untuk lebih fleksibel. Keterampilan memahami perbedaan manusia menjadi sangat penting jika Anda merasa menjadi bagian dari suatu komunitas kerja. 

Banyak keuntungan yang bisa Anda peroleh jika Anda berusaha untuk menyesuaikan diri. Ini artinya, Anda sudah mampu membaca situasi di tempat kerja. Sesuatu yang mampu membuat Anda bertahan lama di suatu perusahaan adalah kemampuan membaca situasi atau lingkungan. 

4. Memberi saran yang efektif 
Kritik adalah salah satu mekanisme dalam membangun hubungan kerja. Apalagi di lingkungan kerja yang memiliki banyak sekali karakter. Untuk memberi saran kepada rekan kerja, Anda harus tahu betul bagaimana karakter rekan Anda itu. Juga, pilihlah waktu yang tepat. Berikan saran ketika orang yang dituju siap menerimanya. Juga perlu diingat, sebisa mungkin hindari saran yang bersifat meremehkan. Berikan saran sebanyak mungkin, namun jangan sampai melebihi beban agar orang yang kita beri saran dapat mudah mencerna apa yang kita sampaikan. 

Pesan yang Anda sampaikan harus fokus, jangan dicampur-aduk, sehingga malah membuat orang bingung. Jangan menyampaikan pesan yang bersifat ganda. Pesan yang terinci dan jelas adalah yang paling efektif dan mudah dimengerti orang. Yang paling penting adalah memberikan saran yang sifatnya membangun (positif). Ini jauh lebih berarti ketimbang mengritik tanpa menawarkan solusi. Dengan demikian, orang pun akan senang jika Anda memberikan masukan atau saran yang positif, terlebih demi kemajuan karier atau bisnisnya. 

5. Pelajari budaya perusahaan 
Anda harus menyadari bahwa bertemu dengan banyak orang tentu juga berarti bertemu dengan banyak sifat dan karakter. Tapi, jangan menganggap perbedaan karakter sebagai sesuatu yang dapat menghambat laju karier. Jadi, jangan langsung berkecil hati ketika Anda tahu betapa sulitnya memahami karakter seseorang dalam waktu singkat. 

Belajar memahami karakter orang memang tidak selalu bisa dilakukan dengan cepat. Asal Anda menyadari bahwa perbedaan karakter merupakan hal biasa dalam hidup, dengan sendirinya, Anda kelak juga akan terbiasa berada di lingkungan yang memiliki banyak perbedaan. Selain mempelajari karakter rekan kerja, budaya perusahaan di mana Anda bekerja pun harus Anda pelajari juga. 

6. Kuncinya, mengontrol emosi 
Tak perlu mengeluh ketika rekan kerja kurang peduli lingkungan di sekitar tempat kerja. Atau jangan langsung marah ketika atasan tanpa basa-basi menegur kinerja Anda selama ini. Kunci untuk menghadapi karakter yang beraneka ragam adalah dengan mengontrol emosi. Dengan mengontrol emosi, Anda tidak akan mudah terbawa emosi. Anggaplah perbedaan sebagai tantangan besar yang harus Anda lewati. Tanpa tantangan, Anda akan bosan karena tidak menemukan sesuatu yang membuat diri Anda 'belajar' memahami keadaan.

Sunday, September 6, 2009

Tak Pernah Ada Kata Terlambat

Tak pernah ada kata terlambat untuk menjadi apapun yang kita inginkan.

Adaorang berpendapat bahwa usia 62 tahun adalah usia yang sangat telat untuk mencapai sebuah cita-cita. Kita tak perlu mencapai usia 62 tahun untuk percaya bahwa usia ini sangat telat untuk meraih sebuah mimpi. Pada kenyataannya, ada pemuda yang baru berusia 26 tahun ketika perasaan terlambat itu hingap. Suatu saat pemuda tersebut diajak temannya untuk masuk universitas. “Tapi aku terlalu tua” dalihnya. “Setiap orang LULUS ketika mereka berusia 22 tahun, sementara aku sudah berusia 26 dan belum memulai apapun”

Lalu temannya berkata, “Dalam empat tahun ke depan, kamu akan empat tahun lebih tua',baik kamu kuliah atau tidak. Manakah yang kau pilih, empat tahun lebih tua dengan gelar, atau empat tahun lebih tua tanpa gelar?” Kata-kata tersebut mengubah pandangan si pemuda. Ia tiba-tiba menyadari bahwa ia tak pernah terlalu tua untuk meraih mimpinya. Jadi, ia mulai kuliah. Setelah memompa semangatnya dan menyingkat masa studinya menjadi tiga tahun, ia berhasil meraih gelar yang ia idamkan, lalu memutuskan untuk melanjutkannya hingga jenjang yang lebih tinggi. Lihatlah, tak ada kata terlambat kan? Kecuali kita tidak memulai apapun.

Benarkah bahwa kita tak pernah terlalu tua untuk memulai karir baru atau membuat perubahan dramatis dalam kehidupan kita? Bagaimana jika kita berusia 72 atau bahkan 82 tahun? Apakah seusia itu kita terlambat untuk mempelajari bahasa baru? Ah, tidak juga. Dua ratus tahun lalu negarawan Roma, Cato, mempelajari bahasa Yunani pada usia 80 tahun. Bisakah kita lebih kreatif di usia itu? Bagaimana dengan Goethe? Mahakaryanya, ‘Faust’ belum sempurna hingga ia berusia 80 tahun. Dan Michelangelo berusia 71 tahuh ketika ia melukis Kapel Sistine.

Butuh contoh lebih banyak? Luigi Cornaro, seorang terpelajar dari Venesia, mulai menulis geriatrik pada usia 83 tahun. Risalah klasiknya ‘The Joys of Old Age’ ditulis [ada tahun 1562 ketika ia berusia 95 tahun! Di era modern, seorang filosof besar, ahli matematik, dan pecinta perdamaian, Bertrand Russell, berpartisipasi dan ditahan dalam sebuah demonsttasi anti nuklir ketika ia berusia 89 tahun. Dan tentu saja kita tak bisa melupakan Nenek Moses, yang mulai melukis di usia 80. Tahukan anda bahwa sekitar 25% lukisannya yaitu sebanyak 1,500 lukisan dibuatnya setelah ia berusia 100 tahun? Kemudian ada Henry Little, seorang Presiden Direktur dari The Institution for Savings di Newburyport, Massachusetts, memutuskan untuk pensiun sehingga orang yang lebih muda bisa mengambil alih. Tuan Little pensiun ketika ia berusia 102 tahun! Orang lebih muda yang ia maksud ternyata berusia 83 tahun.

Sedikit Pelajaran

Apa yang bisa kita pelajari dari contoh-contoh di atas? Mereka semua sangat berhasrat tinggi dalam melakukan apa yang meraka kerjakan. Hasrat atau passion adalah sumber energi dan membuat seseorang tetap awet muda, sebagaimana yang ditulis Benjamin Franklin,

“Mereka dengan cinta mendalam tak pernah tua, mungkin saja mereka meninggal karena usia tua, tapi sesungguhnya mereka mati muda.”

Mereka juga menyadari, bahwa lebih baik menjadi 70 tahun lebih muda daripada berusia 40 tahun, sehingga mereka tidak membiarkan usia menghambat mereka untuk mengejar mimpi. Mereka memahami bahwa tak ada kata terlambat untuk mulai mengerjakan sesuatu, dan saat ini lah waktu untuk bertindak. Tidak seperti King Richard II, mereka tidak pernah berkeluh kesah,

“Aku menyia-nyiakan waktu, dan sekarang waktu lah yang menyia-nyiakan aku”

Pelajaran lain yaitu ketika peluang muncul, mereka terjun ke dalamnya. Memang, pasti ada resiko di dalamnya, tapi mengapa kita takut akan kehidupan? Kematian, mungkin, tapi tidak dengan kehidupan. Rita Coolidge menyadari pentingnya hal ini ketika ia berkata,

“Terlalu sering peluang datang mengetuk, tapi saat kita melepas rantai, melepas gembok, membuka kunci dan mematikan alarm pencuri, saat itu sudah terlambat.”

Satu hal, bahwa obat mujarab untuk tetap awet muda adalah pengalaman dan pengetahuan baru yang kita dapat setiap hari. Rupanya Henry Ford merasakan hal serupa, ketika ia berkata,

“Siapapun yang berhenti belajar adalah kaum tua, tak peduli terjadi di usia 20 atau 80. Siapapun yang tetap belajar tidak cuma awet muda tapi tetap bernilai, tanpa memperhatikan kapasitas fisiknya.”

Pada akhirnya, ada pepatah Arab yang patut dipertimbangkan,

“Ketika kau lihat orang tua yang ramah tamah, berwatak halus, mantap, berisi, dan mempunyai selera hmor yang baik, yakinlah bahwa kemudaan, kemurah hatian, dan kesabaranlah yang mereka miliki. Pada akhirnya mereka tidak meratapi masa lalu, juga tidak takut pada masa depan; mereka seperti waktu malam di ujung hari yang menyenangkan.”

Thursday, September 3, 2009

MENUMBUHKAN POTENSI LUAR BIASA

Semua Manusia Bisa

Manusia adalah sosok makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan mempunyai naluri, akal dan mental yang sangat tinggi dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hewan dan tumbuh-tumbuhan hanya bisa mendapatkan makanan maupun udara yang akan dihirupnya namun bisa menghasilkan bagi makhluk hidup yang lain seperti manusia, walaupun nyawa dan anggota tubuhnya dikorbankan untuk diambil tetapi bisa tumbuh kembali. Harimau, buaya, beruang meski buas adalah binatang yang secara naluriah takut dengan manusia. Manusia bisa menjadi ancaman bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan akan tetapi juga bisa memberikan manfaat bagi makhluk – makhluk yang lain seperti merawat dan melestarikannya dengan baik dan sehat. Salah satu pepatah mengatakan “Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah”. Itulah salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai ancaman namun juga bisa memberikan manfaat. Apa yang kita pikirkan didalam otak manusia mampu memberikan sumber ilmu maupun mentransfer kepada orang lain yang didapatkannya dengan syarat digunakan dengan sebaik-baiknya secara akal sehat. 

Manusia diciptakan juga mempunyai tugas yang begitu banyak yang harus dijalankannya, tentu bisa melakukan dengan cara yang proposional dan mengingatkannya kepada Allah untuk beribadah sebagai pencipta alam semesta ini. Suatu kisah seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di Perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya ”mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”. Belalang itupun menjawab dengan pertanyaan, “Dimanakah kau selama ini tinggal ? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”. Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas. Hikmah kisah belalang tersebut menggambarkan bahwa kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu ? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri. 
Jika saja manusia dapat memberikan potensinya di jagad alam raya ini tentu saja tugas maupun ilmu yang akan didapatkannya sangat luar biasa. Apakah manusia hanya berdiam diri di rumah dan hanya berdoa kepada Allah sedangkan dia tidak mendapatkan informasi dan tidak kebergantungan terhadap makhluk hidup lainnya. Semua manusia pasti bisa mendapatkan potensi yang luar biasa jika dia bersungguh-sungguh dalam bekerja maupun berikhtiar kepada Allah SWT. Jangan kita terbelenggu pada orang lain, namun wujudkan kepercayaan terhadap diri sendiri bahwa saya bisa memberikan yang terbaik untuk kehidupan dunia ini.
Tiga Hubungan Potensi diri
Manusia mempunyai tiga hubungan potensi diri, yang pertama potensi secara vertikal, potensi secara horisontal dan ketiga potensi secara rotasional. Pertama potensi secara vertikal yang dimaksud adalah bahwa manusia perlu dan sangat penting untuk berhubungan kepada Allah yaitu tuhan maha pencipta di muka bumi ini. Ideologi yang tidak berketuhanan menyebabkan potensi dirinya menjadi hampa dan merasa sombong akan kehebatan yang dikerjakannya, padahal manusia hanya sekecil makhluk yang berusaha agar dia tetap ingat siapa yang memberikan nafas, kesehatan maupun rizki yang diberikannya. Seperti kasus Tragedi Semanggi tahun 1998, salah seorang mahasiswa pernah mengakui dan mengikuti ajaran sosialis/marxisme yang ketika itu berdemo untuk menurunkan tahta kepresidenan Suharto selama 32 tahun. Namun ketika ABRI memberikan hadangan terhadap mahasiswa, tiba-tiba peluru senapan menghantui mahasiswa sambil berlari-lari menghindar peluru nyasar kedalam tubuhnya. Akhirnya ketika mahasiswa yang berideologi sosialis/marxisme mengatakan “Oh tuhan selamatkan jiwa teman-teman kami dari hadangan pemimpin berkuasa ini”. Ini menandakan semua orang membutuhkan Allah sang pencipta alam, karena semangat dan kuatnya tubuh manusia diberikan atas izin Allah, dia bisa beraktivitas dan mampu memberikan kekuatan dorongan untuk merubah (reformasi) bangsa ini juga merupakan takdir Allah. Semangat berubahnya manusia tetap tegar dalam kesuksesan kerja haruslah diiringi untuk berkontemplasi kepada tuhannya. Manusia diciptakan tuhan dengan keunikan yang luar biasa. Menurut hasil penelitian ilmu kedokteran, jika seorang dewasa dengan bobot tubuh rata-rata, maka selama 24 jam ia memiliki kesibukan :
1. Jantung berdenyut 103.689 kali
2. Darah menempuh perjalanan 168.000.000 mil
3. Bernapas sebanyak 23.040 kali
4. Menghirup udara sebanyak 483 meter kubik
5. Menelan 1,5 Kg
6. Meminum 3,5 liter cairan
7. Berkata-kata sebanyak 25.000 kata (termasuk kata-kata yang tidak perlu diucapkan)
8. Menggerakkan 750 otot
9. Kuku bertumbuh 0,00012 cm
10. Rambut memanjang 0,94353 cm
11. Sel otak sebanyak 7.000.000 terus bekerja.
Coba perhatikan berapa banyak manusia di dunia ini yang sakit setiap hari ? barangkali jutaan manusia yang mengalaminya. Begitu luasnya atas nikmat yang diberikan dari Allah namun seorang manusia untuk mewujudkan potensi yang luar biasa, dia mengetahui bahwa dirinya membutuhkan tuhannya. Karena ketika akan ajal tiba Allah akan mempertanggungjawabkan pekerjaan kita selama kehidupan dunia. Bertaubatlah sebelum potensi manusia melejit dengan cepat dan luar biasa karena harus ada keseimbangan, tanpa agama mustahil akan dikenal baik oleh orang lain.

Dian Parikesit