Thursday, October 25, 2012

Dimana Bakat Anda



Menurut kamus dan pendapat banyak ahli, bakat (talenta) adalah anugrah —berfungsi sebagai penyokong alami—bagi seseorang yang memilikinya. Semacam kemampuan alami yang kita miliki, mulai dari berbagai jenis kreatifitas hingga atletisitas. Kita semua memilikinya, hanya saja seringkali dan kebanyakan dari kita tidak tahu bagaimana cara mengetahui apa talenta kita. Sesekali mungkin sesungguhnya bakat itu muncul ke permukaan tetapi kita tidak menangkapnya.

Tidak percaya? Silahkan coba tanya 10 orang yang anda kenal apa bakat mereka, jawabannya kemungkin beragam dan sebagian besar pasti menjawab ‘tidak tahu’. Bukan karena mereka merendah, tapi kenyataannya mereka memang tidak tahu. “Loh koq bisa?” mungkin anda ingin bertanya. Karena secara alamiah kebanyakan orang tertutup terhadap hal-hal yang terkait dengan kemampuan alami mereka. Sehingga bisa dibilang, harta karun ini terlewatkan begitu saja—tak tersentuh selama bertahun-tahun.

Padahal, sesiapapun yang mampu mengenali bakat tersembunyinya, dia akan memasuki sumber daya mengagumkan yang bisa membantu dalam setiap aspek kehidupannya—termasuk aspek kewirausahaan. Apakah itu untuk menentukan jenis usaha yang paling tepat untuk dirintis, atau untuk mengembangkan bisnis yang telah dimulai, mungkin jawabannya ada diantara bakat tersembunyi tersebut.

Menemukan bakat tersembunyi jauh lebih sederhana dari yang anda bayangkan. Menurut saya, setidaknya ada 5 cara mudah untuk menemukan bakat tersembunyi anda;

1. Dengarkan orang lain – “Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain—seringkali—jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.

2. Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan -  Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda.

3. Temukan sesuatu yang paling anda nikmati – Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.

4. Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan – Adakah topic Tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.

5. Tanyakan pada orang lain – Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.

“So what?” mungkin anda bertanya demikian.
Bakat tersembunyi anda dapat diperguakan untuk mendukung kreatifitas anda, mulai dari hal terkecil hingga urusan pekerjaan, bahkan wiraswasta. Bayangkan jika ternyata anda berbakat untuk bidang tertentu, tetapi selama ini anda lebih banyak berputar-putar dibidang lain. Itulah salah satu penyebab mengapa ada orang yang pada masa tertentu tiba-tiba saja menjalankan bisnis yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, tetapi boom! Sukses. Karena mereka baru saja menemukan dan menggunakan bakat tersembunyinya. Bakat tersembunyi bisa anda manfaatkan untuk banyak hal, entah itu untuk membuat produk atau jasa yang ingin anda kembangkan, bahkan untuk menambah jaringan hubungan.

Lebih dari itu, saat bakat tersembunyi anda sudah tergali dan termanfaatkan dengan maksimal, segala sesuatu yang anda lakukan akan berjalan dengan lebih efektif, usaha dan energi teralokasi benar-benar pada sesuatu yang benar-benar merupakan kelebihan anda. Saat bekerjapun anda tidak akan meresa bekerja, melainkan benar-benar merasa sedang menjalani hidup. Hidup yang ringan, seimbang dan menyenangkan.
Software yang mendukung analisa bakat silahkan download ebook STIFIN  http://www.stifin.co.id/wp-content/uploads/Penjelasan%20Hasil%20Tes%20STIFIn.pdf jika tes melalui smartphone mobile klik instal android silahkan klik https://play.google.com/store/search?q=stifin&c=apps.
http://www.4shared.com/file/zq7kJHBs/software_analisa_psikologi.html
http://www.fileguru.com/apps/minat_bakat_test_psikologi
http://www.fileguru.com/IQ-Test-Braintrainer/download

Read more: http://harppy-phoenix.blogspot.com/2012/05/cara-mudah-untuk-mengenali-bakat.html#ixzz2CHkdioBg

Friday, October 5, 2012

Pesimis atau Kecewa ?


Anak juga perlu belajar kecewa. Percaya?
Yup, belajar kecewa atau belajar mengalami rasa kecewa merupakan salah satu life skill yang dibutuhkan anak-anak dalam menghadapi kehidupannya kelak. Tidak selamanya kita sebagai orang tua selalu bisa mendampinginya kan?
Dengan memberikan anak kesempatan untuk belajar mengalami rasa kecewa, anak secara tidak langsung juga jadi belajar bagaimana menghadapinya. Ada banyak paket yang didapat dari belajar kecewa ini. Anak jadi belajar coping, problem solving, hingga moving. So, kebayang yaa, kalo sampai orang tua malah tidak memberikan kesempatan ini?
Suatu saat mereka akan hidup di alamnya sendiri dengan daya juangnya sendiri, dengan segala macam ragam kehidupan, mulai susah sampai senang, gampang sampai ruwet. Soo, bukan tidak mungkin mereka juga suatu saat akan menghadapi kekecewaan. Entah itu yang biasa-biasa aja, maupun yang dahsyat cobaannya. Sooo, mereka perlu sekali belajar menghadapinya "face it!!"
Anak yang sedari kecil sudah belajar kecewa, tidak akan gampang pundung ketika menghadapi hal-hal yang tidak berkenan di hatinya, ketika menghadapi berbagai cobaan dan musibah dalam hidupnya, ketika menghadapi berbagai kegagalan dalam menggapai cita-citanya, karena mereka sudah terbiasa menghadapi berbagai kekecewaan kecil dan sudah belajar cara menghadapinya sedikit-dikit.
Apa sih maksudnya dengan belajar kecewa?
Naaah coba deh inget-inget, pernah ga anak minta sesuatu dan tidak dikabulkan?
Sebenarnya pada saat itu kita sudah memberikan sebagian pembelajaran kecewa padanya
Inget juga anak-anak suka minta-minta sesuatu, kadang pakai mewek, merajuk, menangis, ngambek, bahkan temperamen?
Lantas, apa yang kita lakukan? Membiarkan? Mendiamkan? atau Mengabulkan?
Menghadapi tangisan anak memang sangatlah tidak mudah, diperlukan keteguhan mental, harus kuat dianggap tega sama anak, harus kuat dianggap tidak sayang anak, harus kuat dianggap tidak perduli anak, harus kuat dianggap tidak memperhatikan anak, dan harus kuat membiarkaan anak menangis, di satu sisi ga tega, tapi di sisi lain pengen mendidik.
Mengabulkan keinginan anak hanya karena dia temperamen, menangis berguling-guling, menghentakkan kaki, atau mengancam hal yang macam-macam hanya akan membuat anak belajar bahwa orang tuanya bisa diperdaya dengan tangisan, ancaman, amukan, temperamen, dsb.
Semakin sering dikabulkan, semakin anak belajar bahwa "ancaman"nya itu berhasil meluluhkan hati orang tuanya dan akan digunakan selanjutnya untuk mendapatkan keinginannya yang lain!!
Sesekali orang tua boleh kok tidak mengabulkan apa yang dimaui anak, selagi dipandang perlu untuk dicegah dan tidak dikabulkan, terutama jika menyangkut keselamatan anak. Asaaaall, jelaskan pada mereka, alasan utama kita tidak mengabulkan mereka sesuatu hal, dengan jujur!! Bukan alasan yang dibuat-buat apalagi tidak jujur. Walaupun nantinya mereka mungkin akan kecewa keinginannya tidak terpenuhi, tapi di satu sisi, hal ini akan memberikan pembelajaran cukup penting bagi hidupnya, "belajar kecewa!"
Biarkan mereka belajar menghadapi kekecewaan, bantu mereka menghadapi, fasilitasi, sediakan bahu jika perlu, jauhkan dari hal2 yang membahayakan, tapi tetap jangan terpengaruh ya untuk mengabulkan permintaannya ^____^
Soo, kalo sesekali anak minta tas dan tidak dibelikan, boleh donk?
Sesekali minta dibeliin permen/coklat/es tidak dikabulkan, boleh kan?
sesekali minta jalan-jalan dan tidak dikabulkan, boleh donk?
sesekali minta jajan tidak dikabulkan, boleh juga kan?
Mereka perlu belajar, bahwa kelak, tidak semua yang diinginkan bisa didapatkan.
Begitulah salah satu cara kita membekali hidupnya.

Problem Remaja Modern


Yang Tak Disukai Anak Dari Orang Tua

Beberapa anak atau remaja cenderung memilih beroposisi dengan orang tua. Mereka menemukan hal-hal yang tidak menyenangkan di dalam diri orang tuanya. Apa sajakah itu?

Remaja Tidak Suka Dimarahi

Saat orang tua memarahi, anak juga akan merasa marah. Remaja justru memiliki kesulitan mengatasi kemarahannya. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana merespon kemarahan orang tua. Akhirnya, ini menjadi semacam lingkaran setan yang sulit untuk diputus. Sebagai orang tua, perlu mengekspresikan emosi namun dalam batas kontrol. Sangat mungkin, mengekspresikan kemarahan tanpa harus menjadi menjengkelkan.

Remaja Tak Suka Melihat Orang Tua Pesimis dan Negatif

Remaja tidak mudah mengekspresikan dirinya, mereka sulit mengatasi kepesimisan. Jika orang tua memandang tak ada harapan, maka mereka juga akan sulit menemukan alasan untuk membangun harapan. Kepesimisan orang tua menghasilkan anak yang pesimis.

Remaja Tak Bisa Menghargai Kebawelan Orang Tua

Ketika anak melakukan kesalahan atau kegagalan, orang tua perlu mendukung dan menghibur mereka. Sayangnya, kebanyakan orang tua bereaksi secara spontan menudingkan kesalahan pada mereka ketika hal tersebut terjadi. Faktanya, remaja cenderung mampu melakukan lebih ketika merasa dipercaya dan didukung.

Remaja Tidak Suka Orang Tua yang Tidak Berlaku Semestinya

Orang tua perlu menjadi teladan, sebagaimana perilaku yang diharapkan pada mereka. Mereka tidak suka orang tua yang tidak berperilaku baik apalagi tidak konsisten. Jika orang tua ingin anak remajanya memiliki tanggung jawab dan disiplin, lakukanlah hal yang sama.

Remaja Tak Suka Orang Tua yang Sok Remaja

Beberapa orang tua mungkin mencoba memasuki kehidupan remaja dengan berlaku seperti remaja. Mengenakan pakaian bergaya funky, mendengarkan musik keras, berbicara dengan bahasa gaul dan sebagainya. Sayangnya, orang tua bukan remaja dan mereka memahaminya. Perilaku ini membuat mereka berpikir, mengapa orang tuanya tidak bahagia menjadi orang dewasa. Mereka juga merasa orang tua menerobos teritori keremajaan mereka. Orang tua tetap harus memiliki porsi sebagai role model untuk diikuti oleh remaja.

Remaja Tidak Suka Terlalu Didorong Memiliki Hobi

Beberapa orang tua ingin anaknya hobi olah raga, bermusik, memenuhi tuntutan sosial, dan sebagainya. Ini memang merupakan tantangan bagi para orang tua, khususnya mereka yang memiliki anak remaja berbakat. Orang tua tetap perlu memberikan bimbingan, namun kita tetap harus memberikan keleluasaan untuk memilih jalannya sendiri. Orang tua yang terlalu mendorong anak adalah orang tua yang berharap terlalu tinggi. Remaja tidak suka orang tua yang berharap terlalu banyak, daripada apa yang mereka sanggup berikan.

Remaja Tidak Suka Dibanding-bandingkan

Ini adalah hal yang sulit bagi orang tua karena terkadang anak suka menginterpretasikan sikap apapun sebagai sikap membandingkan dengan anak yang lain. Mengatasinya, orang tua tidak bisa memaksakan anak memahami situasi riil. Orang tua harus berbesar hati mendengarkan isu irasional yang diungkapkan. Ini adalah cara terbaik mengatasi emosi anak remaja. Anak mungkin saja salah menilai, orang tua harus lebih berbesar hati menyatakan permintaan maaf. Apapun situasi yang sebenarnya, ungkapkan jika orang tua tidak bermaksud meremehkan atau pilih kasih. Mungkin akan nampak seperti orang tua yang kalah terhadap anak remajanya, namun tidak demikian. Faktanya, remaja yang merasa tidak diterima lebih sulit ditangani karena tingkat rasional yang rendah.