Sunday, October 5, 2014

Hubungan Antara Imajinasi dan Kreativitas


1. Pengertian Imajinasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imajinasi ialah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi juga merupakan kekuatan atau proses menghasilkan ide. Jadi imajinasi hanya terdapat dalam pikiran manusia yang membayangkan gambar-gambar atau kata-kata. Imajinasi bersifat khayal dan hanya terdapat dalam angan-angan, bukan yang sebenarnya. Sedangkan hal atau sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran disebut dengan imaji.
Imajinasi terkadang muncul tiba-tiba, tanpa disengaja terlintas di pikiran manusia. Namun tak jarang pula imajinasi dengan sengaja dimunculkan dengan memikirkan suatu hal atau masalah, sehingga imajinasi pun dapat digunakan untuk menemukan pemecahan suatu masalah. Terkadang jika tidak terkontrol, imajinasi bisa berubah menjadi liar dan tidak terkendali. Oleh karena itu, dibutuhkan media penyaluran yang tepat agar imajinasi menjadi lebih terarah dan menghasilkan hal-hal yang positif dan berguna serta tidak merugikan pihak lain.

Apa Yang Anak Anda Tidak Bisa Dapatkan Di Sekolah?


Sadarkah Anda bahwa sekolah tidak bisa memberikan semua yang anak Anda butuhkan untuk menunjang kemajuannya di kehidupan nyata. Meskipun begitu, peran sekolah masih sangat vital untuk melengkapi anak agar bisa mencapai hidup sukses. Kekurangan yang sekolah tidak bisa berikan kepada anak adalah tugas penting setiap orangtua yang sadar agar anak bisa mengetahui dan memiliki pemahaman, skill dan gambaran yang baik dalam mengarungi samudra kehidupan.
Sadar tidak sadar, inilah yang terjadi. Banyak orangtua masih mempercayai bahwa sekolah bisa memberikan semua yang anak butuhkan di kehidupan nyata. Pada kenyataanya, banyak anak yang pintar dan cemerlang di sekolah hanya memiliki kehidupan yang biasa-biasa saja setelah lulus sekolah. Ada beberapa hal yang anak harus pelajari sendiri, ini bisa di atasi dengan cara membekali anak sejak dini. Bukan bermaksud untuk menyalahkan sekolah (saya tidak tertarik untuk memperdebatkanya), tapi ingin mengajak orangtua untuk melengkapi puzzel yang kosong yang anak miliki.