Friday, September 1, 2017

Guru Cerdas dan Kreatif

”The most powerful way to develop creativity in your students is to be a role model. Children develop creativity not when you tell them to, but when you show them.”
(Robert J. Sternberg)
”Pemain yang hebat tidak pernah memandang dirinya di kaca dan berpikir, ’Saya pemain hebat,’” kata Jordan. ”Sebaliknya, dia akan bertanya kepada dirinya, ”Benarkah saya pemain hebat?” Michael Jordan, sosok pahlawan bagi para penggemarnya, sosok pemimpin bagi seluruh rekan setimnya di Chicago Bulls, dan sosok teladan di mata istri dan anak-anaknya. Glamor dunia basket di Amerika Serikat maupun dunia merupakan saksi kehebatan seorang anak manusia yang berhasil menorehkan tinta emas sejarah yang tak tergantikan. Dua resep sukses hidup dari Michael Jordan, komitmen terhadap kualitas prestasi hidup dan komitmen untuk melakukan perbaikan secara kontinu.
Bagaimana pula dengan sosok sang pahlawan tanpa tanda jasa, apakah mereka juga sering mempertanyakan kualitas kapasitas diri mereka? Bertanya, berefleksi, dan beraksi memperbaiki kualitas personal dan kualitas profesionalismenya adalah syarat perlu hadirnya profil guru masa depan di dunia pendidikan kita.
Tantangan dunia pendidikan di masa depan semakin berat. Guru sebagai salah satu bagian penting dari pendidikan, harus mampu menjadi manusia pembelajar yang cerdas dan kreatif. Guru akan menjadi cerdas jika mereka mampu mengakses seluruh sumber ilmu pengetahuan dari buku, lingkungan sekitar, internet, media masa, dan puspa ragam sumber ilmu pengetahuan lainnya.

Tadhiyah (Pengorbanan)

Allah telah memikulkan ke atas umat Islam sebesar-besar dan seberat-beratnya amanah. Firman Allah Subha Nahu Wa Ta’ala;

“Demikianlah Kami jadikan kamu umat pertengahan untuk menjadi saksi ke atas manusia, dan Rasul pula menjadi saksi ke atas kamu.” (Al-Baqarah: 143)

Agar mereka menunaikan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan melaksanakan tanggungjawab, Allah Subha Nahu Wa Ta’ala telah memfardhukan jihad pada jalan-Nya, jihad dengan maknanya yang luas lagi menyeluruh sehingga dakwah terus hidup.

Mereka dituntut memberikan pengorbanan pada jalan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dengan tujuan menolong agamaNya. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam telah mentarbiyah para sahabatnya untuk berjihad pada jalan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dan mengorbankan setiap apa yang berharga dan bernilai bagi memenangkan agama ini. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam adalah imam kepada mereka dalam jihad dan pengorbanan. Sesungguhnya umat ini tidak akan baik melainkan dengan perkara yang menyebabkan umat dahulu menjadi baik, dan sekali-kali mereka tidak akan menjadi mulia melainkan dengan perkara yang menyebabkan umat dahulu menjadi mulia.

Sesiapa yang mahukan kebaikan dan islah (perubahan), keagungan dan kemuliaan tanpa jihad dan pengorbanan, maka beliau bermimpi di siang hari.