Wednesday, May 27, 2009

Ajari Anak Dengan Pengalaman

Penghargaan bagi pendidikan anak-anak juga dapat diberikan kepada sebuah gerakan yang dimulai lebih dari 90 tahun lalu seperti kita ambil pelajaran dari dokter wanita pertama asal Italia, Maria Montessori. Beliau merekam ide-ide pembelajaran terbaik didunia pada 1990, menemukan pusat pelayanan Montessori bagi keluarga pekerja miskin Amerika, yaitu para pemetik buah dan sayuran yang berasal dari meksiko. Kedua orang tua mereka bekerja di ladang dari pukul 4.30 atau 5.00 setiap pagi dengan pendapatan keluarga sekitar $7000 setahun. Montessori menyiapkan berbagai materi dan pengalaman sehingga anak “terbelakang” sekalipun dapat dengan mudah belajar menulis, melukis dan berhitung sebelum mereka masuk sekolah.Dia berhasil dengan brilian, siswa-siswanya yang mengalami kerusakan otak dapat lulus dalam berbagai tes standar. Dalam metode Montessori, seorang anak kecil tidak “diajari” menulis, ia sodori pengalaman konkret tertentu yang membantunya mengembangkan kemampuan “motor” dan kemampuan lainnya yang mengarahkannya ke penemuan kemampuan menuls secara mandiri. Pauline Pertab- ahli metode Montessori dari Auckland, Selandia Baru menjelaskan, “Pada usia dua setengah tahun, seorang anak didorong untuk menuangkan air dan mengelap, mengembangkan koordinasi tangan dan matanya ; melukis dan menggambar, mengembangkan kontrol atas pensil ; bekerja dengan bentuk dan pola, menyusuri bagian dalam dan luar dari sebuah gambar ; bekerja dengan huruf-huruf yang besarnya 9 cm untuk mendapatkan kepekaan akan bentuk. Eksplorasi ini muncul ketika seorang anak menemukan sendiri bahwa dia dapat menulis dengan rapi dan indah dalam usia empat setengah tahun. Jadi kunci perkembangan anak-anak sangat bergantung pada penyediaan lingkungan yang mendukung bagi seluruh anak-anak untuk mengembangkan bakatnya. Berbeda dengan pendapat Piaget, psikologi pengembangan berkebangsaan Swiss yang menyatakan bahwa anak-anak memiliki masa khusus kognitif atau pengembangan intelektual, saat anak-anak tak mencapai tingkat operasional konkret” sampai usia tujuh tahun. Berikut ini perbandingan Montessori dan VS Piaget :
MONTESSORI PIAGET
Kelahiran hingga usia 3 tahun
Otak penghisap
Pengalaman indrawi Periode gerak indrawi sejak kelahiran hingga 2 tahun
Memperoleh pengetahuan dasar lewat indera
18 bulan hingga 3 tahun
Koordinasi dan pengembangan otot
Tertarik pada benda-benda kecil Masa praoperasional sejak sekitar usia 2 hingga 7 tahun
Mengembangkan ketrampilan berbahasa dan menggambar, namun egois dan tak bisa mengerti penalaran abstrak atau logika
2 hinggga 4 tahun
Perbaikan gerakan, 
Menaruh perhatian pada kebenaran dan realitas
Kesadaran akan urutan dalam hal ruang dan waktu Masa operasional nyata, sejak usia 7 hingga 11 tahun
Mulai berpikir logis, menyusun pengetahuan, mengklasifikasikan objek dan memikirkan masalah.
2,5 hingga 6 tahun
Perbaikan cerapan indriawi Masa operasional formal sejak 11 hingga 15 tahun
Anak-anak mulai berargumen menulis secara realistis tentang masa depan dan berhubungan dengan abstraksi
3 hingga 6 tahun
Rentan pengaruh orang dewasa Keseluruhan :
Piaget mengklaim bahwa membaca, menulis dan matematika harus ditinggalkan hingga mereka mencapai usia 7 tahun dan seterusnya.
3,5 hingga 4,5 tahun
Menulis
4 hingga 4,4 tahun
Indra sentuh 
4,5 hingga 5,5 tahun
Membaca 
Keseluruhan :
Langkah pramenulis sudah diajarkan jauh lebih awal usia 3,5 tahun

Tahap pembelajaran

Oleh karena itu setiap anak membutuhkan pembelajaran secara tahap baik dengan gaya aktivitas maupun secara proaktif melihat kondisi lingkungan maupun dari kultur bangsa itu sendiri. Ada Tiga jenis gaya pembelajaran yang dikenali:
1. Pembelajaran secara spontan, dimana pembelajaran berjalan secara ‘spontan’ sepanjang
waktu dalam derajat yang lebih besar maupun kecil.
2. Pembelajaran secara tidak sengaja, dimana terjadi sebagai hasil dari situasi yang tidak
diharapkan.
3. Pembelajaran yang direncanakan dimana bertentangan dengan 2 buah gayapembelajaran lainnya yaitu dilakukan dengan sadar. Merupakan sebuah tujuan akhir yang disusun secara khusus dan pembelajaran merupakan hasil yangdiharapkan.



No comments: