Tuesday, August 11, 2020

Teori Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

https: img.okezone.com content 2020 08 11 338 2260678 ada-tenda-internet-gratis-di-pondok-kelapa-terus-buka-selama-pjj-C85nd4ZISd.jpg

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. 

Pada saat sekarang ini sistem pendidikan jarak jauh telah berkembang pesat dan menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia telah menjadikan sistem pendidikan jarak jauh ini sebagai salah satu alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan.  Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh telah memiliki landasan legal formal dengan dimasukkannya sistem ini ke dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.  Sesuai SK Mendiknas No.107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, dan juga PP 66/2010, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan, termasuk pendidikan guru dan tenaga kependidikan.

 

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,  maka  pendidikan jarak jauhpun  mengalami perkembangan.  Dengan memanfaatkan teknologi maka daya jangkaunya menjadi semakin luas, dan efektifitasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran juga semakin meningkat. Pada saat ini sistem pendidikan jarak jauh telah mengintegrasikan pula berbagai jenis media yang kemampuan interaktifnya semakin meningkat.

Dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan  Jarak Jauh (SPJJ), penggunaan media tampaknya telah menjadi keharusan.   Dapat dikatakan bahwa sebagian besar bahan ajar pada SPJJ disampaikan melalui berbagai jenis media, baik cetak maupun non cetak. Sepanjang sejarah penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, media  telah  digunakan sebagai sarana penyampai materi ajar.   Adanya keterpisahan antara pengajar dengan peserta didik ,  maka  diperlukan media sebagai   sarana komunikasi yang menjembatani antara pengajar dengan peserta didik.  Kehadiran media inilah yang menjadi salah satu ciri kesamaan diantara institusi penyelenggara SPJJ di semua tempat. Sementara yang membedakan institusi yang satu dengan yang lain adalah pilihan jenis media yang digunakannya. Variasi penggunaan media antar institusi penyelenggara PJJ sangat beragam mengingat banyaknya jenis media yang bisa dimanfaatkan mulai media yang sederhana sampai yang canggih. Berikut akan dibahas secara sekilas beberapa jenis media pembelajaran yang sering digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh (PJJ).

Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi. Apabila media ini dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, maka dapat diartikan bahwa media adalah alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi yang dimaksudkan untuk pembelajaran (Heinich, et.al, 1996).  Menurut Bovee dalam Ouda Teda Ena (2001), Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak dapat berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media (Ouda Teda Ena, 2001). Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai perangsang kegiatan belajar siswa. Lebih jauh lagi Menurut Sadiman (2002:16), media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut :

1.  Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis artinya terkadang siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena umumnya pengajar menyampaikan materi hanya dengan penjelasan lisa (ceramah) sehingga siswa cenderung hanya meniru saja apa yang dikatakan pengajar.

2.  Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera berkaitan dengan isi materi yang diajarkan. Oleh karenanya penggunaan media pembelajaran dapat membawa siswa pada suatu pengalaman yang nyata atau setidaknya virtual experience tanpa harus membayangkan fenomena materi yang sedang disampaikan secara abstrak.

3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik. Kebosanan karena kurang variatifnya metode pembelajaran dapat diatasi dengan media pembelajaran yang atraktif dan menarik.

4.  Memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama. Kegunaan ini untuk mengatasi hambatan utama dalam proses pembelajaran berupa salah tafsir yang terjadi karena pengajar hanya menjelaskan secara lisan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.


3.  Jenis Media Pembelajaran

Berdasarkan kegunaan media pembelajaran, nampak jelas bahwa media pembelajaran mempunyai andil yang besar terhadap kesuksesan proses belajar mengajar. Penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran memiliki beberapa alternatif pilihan jenis media pembelajaran. Jenis media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis, namun secara garis besar media pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam media visual, media audio, media audio visual serta multi media. Masing-masing media tersebut memiliki karakter serta jenis - jenis yang spesifik. Untuk lebih jelasnya maka akan diuraikan di bawah ini :

1.      Media Visual, terbagi dalam dua jenis media yaitu :

a.      Media yang tidak diproyeksikan, terdiri dari :

·         Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari batu- batuan, bahan pertambangan, ekosistem, dan organ tanaman.

·    Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari struktur tanah maka membuat model lapisan tanah, membuat miniatur mesin bor pertambangan minyak, membuat tiruan struktur tanaman dan sebagainya.

·    Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:

-  Gambar atau foto

-  Sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail.

- Diagram atau skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar.

-  Bagan atau chart: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian.

-  Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau Bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. 


b.  Media proyeksi, terbagi ke dalam 2 jenis yaitu :

·   Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati dan lazim digunakan sebab menggunakan media OHP maka tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, pengajar dapat bertatap muka dengan siswa. Perangkat media OHP membutuhkan Overhead transparancy / OHT) dan Overhead projector / OHP.

·   Film bingkai / film positif atau dikenal dengan istilah slide. Menggunakan media ini berarti memerlukan slide projector atau proyektor slide. Kualitas visual yang dihasilkan slide projector bagus namun kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis dalam pembuatannya.


2. Media Audio

a. Radio: media radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif namun hanya sebagai variasi dalam pemberian materi di luar kelas atau untuk pembelajaran yang sifatnya jarak jauh atau suplemen materi.

b. Kaset-audio: media pembelajaran ini merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah namun tidak cocok untuk kegiatan kelas reguler. Media ini lebih berorientasi sebagai media pembelajaran jarak jauh atau dapat juga digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang merangsang indera aurial yaitu telinga misalnya kuliah bahasa asing.

3.  Media Audio Visual

Media video: Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD atau DVD.

4.  Multimedia

Media komputer: Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gambar, gerak, dan suara, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Selain itu computer juga bisa di koneksikan ke internet, sehingga dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu

serta menyediakan sumber informasi tanpa batas. Salah satu alat populer yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) proyektor sebagai media untuk menampilkan presentasi menggunakan power point, flash dan sebagainya.

Penggunaan media komputer sebagai media pembelajaran dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu sebagai media proyeksi presentasi untuk membantu dalam perkuliahan klasikal atau ceramah yang umumnya menggunakan software power point. Yang kedua sebagai media assistant instructional yaitu penggunaan komputer dalam perkuliahan sebagai bagian dari materi atau alat utama materi perkuliahan. Sebagai contoh adalah kegiatan perkuliahan komputer grafis pasti membutuhkan komputer yang langsung digunakan oleh peserta kuliah maupun pengajar dalam kegiatan teori maupun praktik. Jenis yang ketiga adalah suplemen yaitu berbentuk CD interaktif atau video instruksional.

4. Pemilihan Media Dalam PJJ

Pemilihan media untuk PJJ berbeda dengan pemilihan media  bagi pendidikan yang menggunakan sistem belajar tatap muka, walaupun keduanya tetap mengacu kepada karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing media.  Perbedaan ini pada dasarnya terletak pada bagaimana memanfaatkan karakteristik tiap-tiap media untuk dapat diterapkan dalam PJJ yang bercirikan adanya keterbatasan jarak, ruang dan waktu. Untuk memilih media yang tepat Rowntree (1994) mengemukakan sejumlah kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh pengambil keputusan dalam pemilihan media dalam PJJ yang antara lain berkaitan dengan tujuan belajar yang akan dicapai, kondisi peserta didik yang meliputi aksesibilitas terhadap media, kenyamanan menggunakan media, mampu memotivasi, serta kemampuan organisasi dalam pengembangan dan pengadaan media.  Sementara Bates (1995) mengembangkan sebuah kerangka pemilihan media yang sistimatis dengan memperhatikan tujuh faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu: access (aksesibilitas), costs (biaya), teaching and learning (proses pengajaran dan pembelajaran), interactivity (interaktifitas), organizational issues (permasalahan organisasi), novelty (kemuktahiran), dan speed (kecepatan).  Ketujuh factor disingkat dalam akronim yang mudah dikenali yaitu ACTIONS. 

Pada dasarnya Rowntree maupun Bates sependapat bahwa pemilihan media dalam PJJ perlu memperhatikan beberapa faktor seperti: akses terhadap media baik bagi peserta didik maupun institusi penyelenggara, biaya, peranan media dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang sangat mendasar yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan bagi mereka yang berminat dalam PJJ atau bahkan bagi mereka yang telah terjun dalam dunia PJJ.


1.  Akses terhadap media

Pengertian akses terhadap media adalah adanya ketersedian dan kemudahan memperoleh atau menggunakan media.  Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua sisi, yaitu sisi institusi penyelenggara PTJJ dan sisi peserta didik/calon peserta didik. Dalam PJJ, seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan dan betapapun baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak memiliki akses terhadap media yang membawa bahan ajar tersebut.  Pengertian akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun penggunaan media tertentu baik yang berasal dari dalam dan luar institusi penyelenggara PJJ.

2.  Faktor Biaya

Dalam menentukan pilihan mengenai media apa yang akan digunakan dalam PJJ, factor biaya merupakan faktor yang tidak dapat dihindarkan.  Banyak orang berpikir bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah. Hal ini bisa saja benar tetapi bisa juga tidak, karena murah tidaknya penyelenggaraan suatu PJJ tergantung pada media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta didiknya.  Misalnya, sebuah institusi jarak jauh memilih menggunakan media video interaktif.  Penggunaan media ini akan terhitung mahal apabila hanya digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit tetapi sebaliknya dapat terhitung murah apabila peserta didiknya banyak. Begitu pula bila institusi PJJ memilih menggunakan media cetak. Dengan jumlah peserta didik yang banyak maka biaya penyelenggaraan pendidikan ini akan dirasakan sangat murah.  Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan pilihan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih.

3.  Fungsi pembelajaran

Secara selintas pemilihan media yang digunakan sebagai alat transfer materi ajar kepada peserta didik dalam PJJ sangat tergantung pada faktor biaya yang harus dikeluarkan, baik oleh  institusi penyelenggara PJJ maupun oleh peserta didik dan ketersediaan media bagi peserta didik. Walaupun pemikiran ini sangat masuk akal, pemilihan media ternyata sangat berkaitan erat dengan fungsi pembelajaran. Berkaitan dengan hal ini Gagne et.al. (1988) melihat tiga faktor yang perlu diperhatikan, yaitu:

•   Karakteristik Fisik Media

•   Tujuan Belajar

•   Kemampuan Peserta Didik

Ketiga faktor ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam pemilihan media yang tepat dalam PJJ.

a.  Karakteristik Fisik Media

Karakteristik fisik media merupakan satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertimbangan ini berkaitan dengan kemampuan media untuk menyajikan informasi verbal, baik dalam bentuk teks maupun audio. Kemampuan audio umumnya merupakan kemampuan tambahan dari beberapa media, misalnya media computer dengan kemajuan teknologi dapat menyajikan suara, media televisi dan lain-lain.  Kemampuan media dalam menyajikan informasi visual dan gerakan merupakan salah satu karakter fisik yang dapat mendasari pemilihan media.

b. Tujuan Belajar

Secara umum dapat dikatakan bahwa hampir semua jenis media digunakan untuk menyampaikan sebagian besar tujuan belajar, tetapi tidak pula disangkal bahwa media tertentu akan lebih efektif apabila digunakan untuk pencapaian tujuan belajar tertentu pula.  Misalnya, untuk mengajarkan bahasa asing, media cetak tidak cukup memadai untuk menyampaikan materi ajarnya. Kemampuan berbahasa asing tidak akan dapat dikuasai oleh perserta didik hanya melalui media cetak saja.  Dalam hal ini penggunaan media tambahan seperti kaset audio dan video akan menyempurnakan pemahaman ataupun penguasaan bahasa asing tersebut.

c.  Kemampuan peserta didik dalam penggunaan media

Dalam pemilihan media untuk PJJ, Rowntree (1994) mengemukakan perlu memperhatikan kemampuan perserta didik dalam menggunakan media serta kecenderungan mereka untuk menyukai media tertentu.  Walaupun masih merupakan asumsi apabila kondisi ini diperhatikan akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar pada PJJ.

  

5.  Beberapa Contoh Media Pembelajaran

Pada saat sekarang ini beberapa media pembelajaran yang populer digunakan untuk pembelajaran jarak jauh diantaranya : Googleclassroom, Zoom meeting, WhatsApp Facebook, Youtube dan masih banyak lagi media yang lain. 

No comments: