Sunday, December 23, 2012

MENIKMATI LIBURAN DI RUMAH DENGAN MAKSIMAL



Kini adalah saatnya merencanakan liburan di mana Anda bisa beristirahat dengan santai. Jika ingin menikmati liburan Anda dengan maksimal, ikuti dulu langkah-langkah berikut, bro!
1. Komitmen
Bukan sembarang komitmen, tapi ini adalah komitmen yang harus Anda berikan pada diri sendiri untuk bersantai. Salah satu caranya adalah dengan mengganti nada ponsel Anda ke “silent” atau “vibrate” supaya Anda tak terus-terusan diganggu.
2. Say NO
Bagi pekerja yang berdedikasi tinggi atau teman yang baik, Anda seringkali terjebak dalam situasi yang tak menyenangkan karena tidak berani berkata “tidak”. Sesekali tidak ada salahnya Anda menikmati waktu sendiri tanpa harus direpotkan oleh permasalahan orang lain atau pekerjaan yang bisa dikerjakan pada hari anda masuk kerja lagi nanti.
3. Quality Time
Selain menikmati akhir pekan sendirian, Anda juga bisa bersantai bersama pasangan atau keluarga. Jika Anda sudah memiliki anak, pergilah bermain dengan anak Anda. Jika belum, Anda bisa mengajak ayah, ibu, atau saudara Anda untuk jalan-jalan. Pilih tempat wisata atau yang memiliki suasana rekreasi dan bisa menjauhkan Anda dari suasana hectic metropolitan.
4. Relax Your Mind & Body
Salah satu cara untuk membuat pikiran dan tubuh Anda santai adalah menikmati waktu sendiri. Pergi ke spa atau salon bisa jadi cara yang menyenangkan untuk membuat tubuh rileks. Berolahraga juga bisa jadi pilihan, tapi sebaiknya pilih olahraga ringan seperti yoga, berenang, atau bersepeda. Setelah selesai berkeringat, nikmati mandi di bawah shower, setelah itu istirahatlah di sofa sambil nonton TV atau langsung tidur nyenyak. 
5. Dengarkan musik
Nikmati waktu dengan mendengarkan musik favorit Anda. Jangan ragu untuk ikut menyanyi keras-keras, karena ini dapat membuat pikiran dan tubuh relaks.

Ayah Luar Biasa

Seorang anak 10 tahun bernama Putra, pada suatu malam akan menonton sirkus bersama ayahnya. Ketika tiba di loket, dia dan ayahnya antre di belakang rombongan keluarga besar yang terdiri dari bapak, ibu, dan empat orang anaknya.
Dari pembicaraan yang terdengar, Putra tahu bahwa bapak dari ke-4 anak tadi telah bekerja ekstra untuk dapat mengajak anak-anaknya nonton sirkus malam itu. Namun ketika sampai di loket dan hendak membayar, wajah bapak 4 anak itu tampak pucat. Ternyata uang yang telah dikumpulkannya dengan susah payah tidak cukup, kurang Rp 20.000.
Pasangan suami istri itu pun saling berbisik, tentang bagaimana harus menjelaskan kepada anak-anak mereka yang masih kecil, bahwa malam itu mereka batal nonton sirkus karena uangnya kurang. Padahal mereka tampak begitu gembira dan sudah tidak sabar lagi untuk segera masuk ke arena pertunjukan sirkus.
Tiba-tiba ayah Putra menyapa bapak yang sedang kebingungan itu sambil berkata, “Maaf, Pak! Uang ini tadi jatuh dari saku Bapak.” Kemudian, diserahkannya lembaran Rp 20.000 sambil mengedipkan matanya dan terseyum.
Betapa takjubnya si Bapak, dengan apa yang dilakukan ayah Putra. Dengan mata berkaca-kaca, ia menerima uang itu dan berbisik mengucapkan terima kasih kepada ayah Putra, sambil mengatakan betapa Rp 20.000 itu sangat berarti bagi keluarganya.
Setelah rombongan tadi masuk, Putra dan ayahnya bergegas pulang. Mereka batal nonton sirkus, karena uang untuk menyaksikan sirkus sudah diberikan kepada keluarga besar tadi. Tapi Putra justru merasa sangat bahagia. Ia memang tidak dapat menyaksikan sirkus, tetapi ia telah menyaksikan dua orang ayah yang luar biasa.
***
Teman-teman, kebahagiaan tidak hanya diperoleh ketika menerima pemberian orang lain, tetapi juga pada saat kita MAMPU MEMBERI. Cerita di atas juga menunjukkan bagaimana menolong orang lain dengan cara yang sangat halus, tanpa menyinggung harga diri orang yang ditolong.
Dunia ini terus berputar. Ada kalanya kita menolong, dan ada kalanya kita juga memerlukan pertolongan dari orang lain. Maka, selagi masih mampu, tetap lakukan kebaikan dengan ikhlas dan bijaksana.

Sunday, December 16, 2012

"Raja Sehari"

Dahulu ada sebuah Kerajaan yang sangat aman, rakyatnya makmur dan sentosa. Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Sang Raja selalu berkeliling negeri untuk melihat langsung kondisi rakyatnya.


Suatu Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan. Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan. Raja terkejutdi negerinya ada rakyatnya yang kelaparan.

Sang Raja berfikir sebentar. Kemudian dia membuat sebuah kesempatan untuk Sang pemuda. Dia memerintahkan prajuritnya. untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana ketika dia tidur, malam itu juga.

Ketika Pemuda itu tidur, secara diam-diam beberapa Prajurit membawa pemuda tanpa sepengatahuan siapapun termasuk pemuda itu sendiri.

Raja ingin memberikan jabatannya sebagai Raja selama sehari untuk si pemuda tersebut.Diaingin tahu apa yang akan dilakuakn si Pemuda.

Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran, dimanakah dia berada? Segera beberapa pembantu istana menjelaskan bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja.
Para Pembantu istana sibuk melayaninya.Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya. Di carinya kemana-mana tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya. Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri. Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja.

Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja baru (Pemuda) bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan yang sedang mencari anaknya yang hilang. Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut.

Malam harinya Sang Raja baru itu tidur kembali di kamarnya yang megah dan mewah.Tengah malam, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu kembali ke rumah ibunya.

Esok pagi si ibu sangat gembira karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin. Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali. Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari hingga pergi ke istana untuk minta bantuan, dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras. Si Anak segera menyadari bahwa dialah kemarin yang memberi sekarung beras itu.

Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja, dengan lugu dia minta diangkat kembali menjadi raja. Walau cuma sehari .Sang Raja segera menolak dengan mengatakan bahwa waktu/kesempatannya menjadi raja sudah habis.

Si Pemuda tetap memohon,sambil menghiba-hiba Pemuda itu minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja, tetapi Sang Raja tetap menolak

Sang Pemuda pulang dengan hati penuh penyesalan.Kenapa dia sangat kikir dulu, seandainya dia dermawan maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim tetapi mungkin b

Tahukah sahabat ?..

Itulah analogi kehidupan kita sekarang. Kelak di akhirat ada orang-orang menyesal. Mereka tidak pernah beramal untuk akhirat. Mereka tidak pernah mengirim beras ( pahala ) yang banyak untuk kampung akhirat mereka.

Mereka meminta kesempatan untuk kembali ke dunia, agar bisa beramal sebaik mungkin... tapi, itu tidak mungkin... karna hidup hanya sekali.

Maka, mari kita optimalkan kehidupan didunia ini yang hanya sekali, untuk ibadah dan kebaikan. Karena kita tidak tau kapan ajal menjemput kita. Bisa saja, hari ini adalah hari terakhir kita... maka, kenapa kita masih saja berbuat dosa, dan masih ragu dan malas tuk beribadah kepada-Nya?

Begitu banyak kasih sayang Allah Tuhan kita, dengan kasih sayang yang berbentuk berbagai peringatan-peringatan yang datang kepada kita.

Sunday, December 2, 2012

Ketika Kita Harus Memilih

Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang hidupmu.
Disaat menuju jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya:

“Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar.”

Kemudian salah satu mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis.

Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain.

DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting !

Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama teman kantornya lagi.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Mahasiswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya, suaminya dan nama anaknya.

Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka (para mahasiswa/mahasiswi) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu.

Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata, “Silahkan coret satu lagi!”

Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih.

Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, “Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu? Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang suami itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?

Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya.

Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, “Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya.”



Note :Terkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melalui semua itu dengan hati yang lapang. 



1



Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu


Di sebuah taman, terdapat taman bunga mawar yang sedang berbunga. Mawar-mawar itu mengeluarkan aroma yang sangat harum. Dengan warna-warni yang cantik, banyak orang yang berhenti untuk memuji sang mawar. Tidak sedikit pengunjung taman meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman mawar. Bunga mawar memang memiliki daya tarik yang menawan, semua orang suka mawar, itulah salah satu lambang cinta.
Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu yang tampak membosankan. Dari hari ke hari, bentuk pohon bambu yang begitu saja, tidak ada bunga yang mekar atau aroma wangi yang disukai banyak orang. Tidak ada orang yang memuji pohon bambu. Tidak ada orang yang mau berfoto di samping pohon bambu. Maka tak heran jika pohon bambu selalu cemburu saat melihat taman mawar dikerumuni banyak orang.
“Hai bunga mawar,” ujar sang bambu pada suatu hari. “Tahukah kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum, selalu dipuji cantik dan menjadi saksi cinta manusia yang indah,” lanjut sang bambu dengan nada sedih.
Mawar yang mendengar hal itu tersenyum, “Terima kasih atas pujian dan kejujuranmu, bambu,” ujarnya. “Tapi tahukah kau, aku sebenarnya iri denganmu,”
Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat mawar iri dengannya. Tidak ada satupun bagian dari bambu yang lebih indah dari mawar. “Aneh sekali, mengapa kau iri denganku?”
“Tentu saja aku iri denganmu. Coba lihat, kau punya batang yang sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak goyah sedikitpun,” ujar sang mawar. “Sedangkan aku dan teman-temanku, kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas, hidup kami sangat singkat,” tambah sang mawar dengan nada sedih.
Bambu baru sadar bahwa dia punya kekuatan. Kekuatan yang dia anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata sang mawar. “Tapi mawar, kamu selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan rumah yang cantik, atau menjadi hiasan rambut para gadis,”
Sang mawar kembali tersenyum, “Kamu benar bambu, aku sering dipakai sebagai hiasan dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu,”
Bambu kembali bingung, “Aku tidak mengerti,”
“Ah bambu..” ujar mawar sambil menggeleng, “Kamu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman,” lanjut sang mawar. “Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu, seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,”
Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini, dia telah bermanfaat untuk tanaman lain. Walaupun pujian itu lebih sering ditujukan untuk mawar, sesungguhnya bambu juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Sejak percakapan dengan mawar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang mengetahui kekuatan dan manfaat yang bisa diberikan untuk makhluk lain.
Daripada menghabiskan tenaga dengan iri pada orang lain, lebih baik bersyukur atas kemampuan diri sendiri, apalagi jika berguna untuk orang lain.

Thursday, October 25, 2012

Dimana Bakat Anda



Menurut kamus dan pendapat banyak ahli, bakat (talenta) adalah anugrah —berfungsi sebagai penyokong alami—bagi seseorang yang memilikinya. Semacam kemampuan alami yang kita miliki, mulai dari berbagai jenis kreatifitas hingga atletisitas. Kita semua memilikinya, hanya saja seringkali dan kebanyakan dari kita tidak tahu bagaimana cara mengetahui apa talenta kita. Sesekali mungkin sesungguhnya bakat itu muncul ke permukaan tetapi kita tidak menangkapnya.

Tidak percaya? Silahkan coba tanya 10 orang yang anda kenal apa bakat mereka, jawabannya kemungkin beragam dan sebagian besar pasti menjawab ‘tidak tahu’. Bukan karena mereka merendah, tapi kenyataannya mereka memang tidak tahu. “Loh koq bisa?” mungkin anda ingin bertanya. Karena secara alamiah kebanyakan orang tertutup terhadap hal-hal yang terkait dengan kemampuan alami mereka. Sehingga bisa dibilang, harta karun ini terlewatkan begitu saja—tak tersentuh selama bertahun-tahun.

Padahal, sesiapapun yang mampu mengenali bakat tersembunyinya, dia akan memasuki sumber daya mengagumkan yang bisa membantu dalam setiap aspek kehidupannya—termasuk aspek kewirausahaan. Apakah itu untuk menentukan jenis usaha yang paling tepat untuk dirintis, atau untuk mengembangkan bisnis yang telah dimulai, mungkin jawabannya ada diantara bakat tersembunyi tersebut.

Menemukan bakat tersembunyi jauh lebih sederhana dari yang anda bayangkan. Menurut saya, setidaknya ada 5 cara mudah untuk menemukan bakat tersembunyi anda;

1. Dengarkan orang lain – “Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain—seringkali—jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.

2. Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan -  Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda.

3. Temukan sesuatu yang paling anda nikmati – Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.

4. Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan – Adakah topic Tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.

5. Tanyakan pada orang lain – Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.

“So what?” mungkin anda bertanya demikian.
Bakat tersembunyi anda dapat diperguakan untuk mendukung kreatifitas anda, mulai dari hal terkecil hingga urusan pekerjaan, bahkan wiraswasta. Bayangkan jika ternyata anda berbakat untuk bidang tertentu, tetapi selama ini anda lebih banyak berputar-putar dibidang lain. Itulah salah satu penyebab mengapa ada orang yang pada masa tertentu tiba-tiba saja menjalankan bisnis yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, tetapi boom! Sukses. Karena mereka baru saja menemukan dan menggunakan bakat tersembunyinya. Bakat tersembunyi bisa anda manfaatkan untuk banyak hal, entah itu untuk membuat produk atau jasa yang ingin anda kembangkan, bahkan untuk menambah jaringan hubungan.

Lebih dari itu, saat bakat tersembunyi anda sudah tergali dan termanfaatkan dengan maksimal, segala sesuatu yang anda lakukan akan berjalan dengan lebih efektif, usaha dan energi teralokasi benar-benar pada sesuatu yang benar-benar merupakan kelebihan anda. Saat bekerjapun anda tidak akan meresa bekerja, melainkan benar-benar merasa sedang menjalani hidup. Hidup yang ringan, seimbang dan menyenangkan.
Software yang mendukung analisa bakat silahkan download ebook STIFIN  http://www.stifin.co.id/wp-content/uploads/Penjelasan%20Hasil%20Tes%20STIFIn.pdf jika tes melalui smartphone mobile klik instal android silahkan klik https://play.google.com/store/search?q=stifin&c=apps.
http://www.4shared.com/file/zq7kJHBs/software_analisa_psikologi.html
http://www.fileguru.com/apps/minat_bakat_test_psikologi
http://www.fileguru.com/IQ-Test-Braintrainer/download

Read more: http://harppy-phoenix.blogspot.com/2012/05/cara-mudah-untuk-mengenali-bakat.html#ixzz2CHkdioBg

Friday, October 5, 2012

Pesimis atau Kecewa ?


Anak juga perlu belajar kecewa. Percaya?
Yup, belajar kecewa atau belajar mengalami rasa kecewa merupakan salah satu life skill yang dibutuhkan anak-anak dalam menghadapi kehidupannya kelak. Tidak selamanya kita sebagai orang tua selalu bisa mendampinginya kan?
Dengan memberikan anak kesempatan untuk belajar mengalami rasa kecewa, anak secara tidak langsung juga jadi belajar bagaimana menghadapinya. Ada banyak paket yang didapat dari belajar kecewa ini. Anak jadi belajar coping, problem solving, hingga moving. So, kebayang yaa, kalo sampai orang tua malah tidak memberikan kesempatan ini?
Suatu saat mereka akan hidup di alamnya sendiri dengan daya juangnya sendiri, dengan segala macam ragam kehidupan, mulai susah sampai senang, gampang sampai ruwet. Soo, bukan tidak mungkin mereka juga suatu saat akan menghadapi kekecewaan. Entah itu yang biasa-biasa aja, maupun yang dahsyat cobaannya. Sooo, mereka perlu sekali belajar menghadapinya "face it!!"
Anak yang sedari kecil sudah belajar kecewa, tidak akan gampang pundung ketika menghadapi hal-hal yang tidak berkenan di hatinya, ketika menghadapi berbagai cobaan dan musibah dalam hidupnya, ketika menghadapi berbagai kegagalan dalam menggapai cita-citanya, karena mereka sudah terbiasa menghadapi berbagai kekecewaan kecil dan sudah belajar cara menghadapinya sedikit-dikit.
Apa sih maksudnya dengan belajar kecewa?
Naaah coba deh inget-inget, pernah ga anak minta sesuatu dan tidak dikabulkan?
Sebenarnya pada saat itu kita sudah memberikan sebagian pembelajaran kecewa padanya
Inget juga anak-anak suka minta-minta sesuatu, kadang pakai mewek, merajuk, menangis, ngambek, bahkan temperamen?
Lantas, apa yang kita lakukan? Membiarkan? Mendiamkan? atau Mengabulkan?
Menghadapi tangisan anak memang sangatlah tidak mudah, diperlukan keteguhan mental, harus kuat dianggap tega sama anak, harus kuat dianggap tidak sayang anak, harus kuat dianggap tidak perduli anak, harus kuat dianggap tidak memperhatikan anak, dan harus kuat membiarkaan anak menangis, di satu sisi ga tega, tapi di sisi lain pengen mendidik.
Mengabulkan keinginan anak hanya karena dia temperamen, menangis berguling-guling, menghentakkan kaki, atau mengancam hal yang macam-macam hanya akan membuat anak belajar bahwa orang tuanya bisa diperdaya dengan tangisan, ancaman, amukan, temperamen, dsb.
Semakin sering dikabulkan, semakin anak belajar bahwa "ancaman"nya itu berhasil meluluhkan hati orang tuanya dan akan digunakan selanjutnya untuk mendapatkan keinginannya yang lain!!
Sesekali orang tua boleh kok tidak mengabulkan apa yang dimaui anak, selagi dipandang perlu untuk dicegah dan tidak dikabulkan, terutama jika menyangkut keselamatan anak. Asaaaall, jelaskan pada mereka, alasan utama kita tidak mengabulkan mereka sesuatu hal, dengan jujur!! Bukan alasan yang dibuat-buat apalagi tidak jujur. Walaupun nantinya mereka mungkin akan kecewa keinginannya tidak terpenuhi, tapi di satu sisi, hal ini akan memberikan pembelajaran cukup penting bagi hidupnya, "belajar kecewa!"
Biarkan mereka belajar menghadapi kekecewaan, bantu mereka menghadapi, fasilitasi, sediakan bahu jika perlu, jauhkan dari hal2 yang membahayakan, tapi tetap jangan terpengaruh ya untuk mengabulkan permintaannya ^____^
Soo, kalo sesekali anak minta tas dan tidak dibelikan, boleh donk?
Sesekali minta dibeliin permen/coklat/es tidak dikabulkan, boleh kan?
sesekali minta jalan-jalan dan tidak dikabulkan, boleh donk?
sesekali minta jajan tidak dikabulkan, boleh juga kan?
Mereka perlu belajar, bahwa kelak, tidak semua yang diinginkan bisa didapatkan.
Begitulah salah satu cara kita membekali hidupnya.

Problem Remaja Modern


Yang Tak Disukai Anak Dari Orang Tua

Beberapa anak atau remaja cenderung memilih beroposisi dengan orang tua. Mereka menemukan hal-hal yang tidak menyenangkan di dalam diri orang tuanya. Apa sajakah itu?

Remaja Tidak Suka Dimarahi

Saat orang tua memarahi, anak juga akan merasa marah. Remaja justru memiliki kesulitan mengatasi kemarahannya. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana merespon kemarahan orang tua. Akhirnya, ini menjadi semacam lingkaran setan yang sulit untuk diputus. Sebagai orang tua, perlu mengekspresikan emosi namun dalam batas kontrol. Sangat mungkin, mengekspresikan kemarahan tanpa harus menjadi menjengkelkan.

Remaja Tak Suka Melihat Orang Tua Pesimis dan Negatif

Remaja tidak mudah mengekspresikan dirinya, mereka sulit mengatasi kepesimisan. Jika orang tua memandang tak ada harapan, maka mereka juga akan sulit menemukan alasan untuk membangun harapan. Kepesimisan orang tua menghasilkan anak yang pesimis.

Remaja Tak Bisa Menghargai Kebawelan Orang Tua

Ketika anak melakukan kesalahan atau kegagalan, orang tua perlu mendukung dan menghibur mereka. Sayangnya, kebanyakan orang tua bereaksi secara spontan menudingkan kesalahan pada mereka ketika hal tersebut terjadi. Faktanya, remaja cenderung mampu melakukan lebih ketika merasa dipercaya dan didukung.

Remaja Tidak Suka Orang Tua yang Tidak Berlaku Semestinya

Orang tua perlu menjadi teladan, sebagaimana perilaku yang diharapkan pada mereka. Mereka tidak suka orang tua yang tidak berperilaku baik apalagi tidak konsisten. Jika orang tua ingin anak remajanya memiliki tanggung jawab dan disiplin, lakukanlah hal yang sama.

Remaja Tak Suka Orang Tua yang Sok Remaja

Beberapa orang tua mungkin mencoba memasuki kehidupan remaja dengan berlaku seperti remaja. Mengenakan pakaian bergaya funky, mendengarkan musik keras, berbicara dengan bahasa gaul dan sebagainya. Sayangnya, orang tua bukan remaja dan mereka memahaminya. Perilaku ini membuat mereka berpikir, mengapa orang tuanya tidak bahagia menjadi orang dewasa. Mereka juga merasa orang tua menerobos teritori keremajaan mereka. Orang tua tetap harus memiliki porsi sebagai role model untuk diikuti oleh remaja.

Remaja Tidak Suka Terlalu Didorong Memiliki Hobi

Beberapa orang tua ingin anaknya hobi olah raga, bermusik, memenuhi tuntutan sosial, dan sebagainya. Ini memang merupakan tantangan bagi para orang tua, khususnya mereka yang memiliki anak remaja berbakat. Orang tua tetap perlu memberikan bimbingan, namun kita tetap harus memberikan keleluasaan untuk memilih jalannya sendiri. Orang tua yang terlalu mendorong anak adalah orang tua yang berharap terlalu tinggi. Remaja tidak suka orang tua yang berharap terlalu banyak, daripada apa yang mereka sanggup berikan.

Remaja Tidak Suka Dibanding-bandingkan

Ini adalah hal yang sulit bagi orang tua karena terkadang anak suka menginterpretasikan sikap apapun sebagai sikap membandingkan dengan anak yang lain. Mengatasinya, orang tua tidak bisa memaksakan anak memahami situasi riil. Orang tua harus berbesar hati mendengarkan isu irasional yang diungkapkan. Ini adalah cara terbaik mengatasi emosi anak remaja. Anak mungkin saja salah menilai, orang tua harus lebih berbesar hati menyatakan permintaan maaf. Apapun situasi yang sebenarnya, ungkapkan jika orang tua tidak bermaksud meremehkan atau pilih kasih. Mungkin akan nampak seperti orang tua yang kalah terhadap anak remajanya, namun tidak demikian. Faktanya, remaja yang merasa tidak diterima lebih sulit ditangani karena tingkat rasional yang rendah.

Sunday, September 23, 2012

Deteksi Autisme Sejak Dini Menggunakan Software “Autice” Pada Android


Di zaman yang serba modern seperti ini semua orang ingin semua kebutuhannya tercapai dengan cara praktis, termasuk dalam urusan kesehatan. Apalagi di zaman ini, kecanggihan teknologi sudah tidak terbatas batas ruang dan waktu, termasuk untuk handphone (HP). HP yang dulunya hanya untuk alat komunkiasi (telepon dan SMS), sekarang sudah bertambah fungsi tak terhingga dengan munculnya berbagai jenis Smartphone.  Apalagi dalam beberapa smartphone tersebut tertanam suatu sistem Android yang merupakan sistem operasi berbasis linux. Android menyediakan platformterbuka bagi para penggunanya agar bisa mengembangkan atau menciptakan aplikasi mereka sendiri menjadi perangkat lunak berbasis android.

                Dari sifat android yang open source tersebut, di masa mendatang akan banyak para pengembang yang menciptakan perangkat lunak berbasis Android untuk keperluan medis. Nah, pembuatan aplikasi asisten pribadi seperti “Iris” yang populer bagi pengguna android saat ini. Namun asisten pribadi yang saya pikirkan tertanam di android ini berfungsi untuk mendeteksi autisme pada anak.  Saya memberikan nama aplikasi tersebut “Autice” atau kepanjangan dari Autism Voice. Saya sebut sebagai asisten pribadi, karena aplikasi Autice ini nanti mampu mandeteksi perintah suara dan berkomunikasi dengan penggunanya yang dalam hal ini adalah anak kecil yang mau dideteksi apakah autis atau tidak.

                Adapun konsepnya adalah anak atau balita yang mengalami perkembangan berbeda dengan anak sebayanya dapat dideteksi melalui vokal mereka. Untuk itu langkah awalnya harus ada sebuah database yang tertanam pada software Autice tentang suara anak normal dana anak autis. Pada batasan masalah ini, software Autice sementara hanya dapat digunakan oleh orang yang menggunakan bahasa dan logat indonesia. Untuk itu diperlukan rekaman suara dari anak-anak normal yang tidak mengalami autis dan anak-anak pengidap autis secara klinis yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa dan logat indonesia pula. Rekaman suaranya tersebut kemudian akan ditanam di database software Autice. Nantinya akan didapatkan spektrum gelombang suara normal dan autis yang digunakan untuk parameter pemeriksaan suara untuk keperluan analisis autisme pada anak-anak.
                Dalam penggunaanya sendiri, software Autice merekam pembicaraan anak yang diperiksa tersebut dengan cara melakukan interaksi dengan Autice melalui perintah suara. Nantinya suara anak tersebut akan masuk pada software Autice menjadi spektrum gelombang suara tertentu yang disimpan pada database Autice. Kemudian sotware Autice akan membandingkan suara yang masuk dengan yang sudah terekam sebelumnya. Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa suku kata yang dilafalkan anak normal dan autis berbeda. Nah, mungkin dari pelafalan suku kata yang berbeda tersebut yang bisa menjadi pembeda spektrum gelombang suara anak normal dan autis. 
                Akan tetapi software Autice yang saya rencanakan ini tidak bisa mendeteksi secara cepat. Perlu adanya pelatihan dan pengidentifikasian suara anak yang diperiksa berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang tepat. Oleh karena itu nantinya anak yang diperiksa harus setiap saat bisa berinteraksi dengan software Autice. Ketika sudah mencapai  500 kata, saya rencanakan software Autice sudah bisa tepat mendeteksi anak tersebut normal atau autis.

sumber : oyandawud-fst09.web.unair.ac.id

Download Nasyid Suara Persaudaraan

Download Nasyid Suara Persaudaraan

Saturday, August 18, 2012

Generasi Lalat dan Lebah


Segala puji hanya bagi Allah swt. Allah ciptakan kepada kita ayat-ayat-Nya di penjuru langit dan di ufuk bumi, bahkan dalam diri kita sendiri. Allah ciptakan kepada kita matahari yang mengajarkan kepada kita untuk percaya diri dan tepat janji datang di pagi hari dengan sinar yang berseri. Dan Allah ciptakan kepada kita juga purnama yang mengajarkan kepada kita untuk bersinar lembut dan bijaksana. Purnama sinarnya lembut tapi penuh cinta dan pesona. Purnama sinarnya lembut tapi tidak pernah kehilangan kharisma.
Muslim itu harus seperti matahari, berani dan punya nyali. Tapi muslim juga harus seperti purnama, lembut dan bijaksana. Berani tapi penuh kelembutan, lembut tapi penuh keberanian.
Suatu ketika Nabi berkata, “Amin, amin, amin.” Sahabat bertanya, “Kenapa ya Rasulullah?” “Sesungguhnya Jibril telah berdoa. Di antara doanya adalah: Celaka seorang hamba yang Ramadhan berlalu dari padanya tapi dosanya belum diampunkan juga. Celaka! Ramadhan pergi dia belum berubah jadi lebih baik, celaka! Ramadhan pergi tapi dosanya tidak berkurang, celaka! Ramadhan pergi dia belum bisa menjadi manusia yang makin dekat dengan Allah SWT maka dia celaka.
Makanya ketika orang sampai kepada Idul Fitri, hari kemenangan, ulama mengingatkan yang namanya hari raya bukan karena bajunya baru, hari raya karena taatnya makin nambah, makin dekat sama Allah. Harusnya terjadi perubahan yang kilat. Yang sebelumnya funky sekarang ngaji. Yang sebelumnya ngawur sekarang dekat kepada ta’lim. Yang awalnya gila harta sekarang cinta dengan surga. Yang tadinya lupa dengan agama sekarang bangga dengan agama Allah swt.
Yang awalnya jadi generasi lalat, sekarang berubah jadi generasi lebah. Bagaimana generasi lalat? Ternyata banyak sekali generasi sekarang, orang tua dan anak muda yang kayak lalat. Yang pacarannya pegang-pegangan, peluk-pelukan, gendong-gendongan, sikat-sikatan, banting-bantingan, cekik-cekikikan. Yang pakaiannya ala kadarnya, yang percaya dengan mistik, percaya dengan ramalan. Percaya dengan dukun.
Muncul generasi lalat. Lalat itu nongkrongnya di tempat yang jelek-jelek. Kalau pejabat suka korupsi, kenapa bisa begitu? Lalat. Lalat itu hobinya nongkrong di tempat yang jelek-jelek. Nongkrongnya di koreng, di sampah. Banyak manusia sekarang yang hobinya nongkrong di tempat yang jelek-jelek. Tempat maksiat, ngambil hak orang.
Banyak generasi sekarang yang kelakuannya seperti lalat. Lalat itu makannya yang jelek-jelek. Lalat itu makannya dari kotoran manusia, dari sampah. Banyak orang sekarang yang makannya yang jelek-jelek. Minuman yang haram, makanan yang haram, yang memabukkan, yang ngerusak dirinya. Tujuh puluh persen artis terlibat narkoba.
Lalat itu hobinya yang jelek-jelek, menyebarkan penyakit. Banyak manusia sekarang hobi yang jelek-jelek. Uang habis cuma untuk pesta pora. Hura-hura. Uang abis untuk beli film-film yang tidak beres. Tapi kalau untuk disuruh sedekah, luar biasa beratnya. Ini generasi lalat.
Sedangkan generasi lebah adalah generasi yang hobinya baik-baik. Lebah hobinya nongkrong di tempat yang baik-baik. Lebah nongkrongnya di pepohanan taman bunga. Jadilah generasi yang Ramadhan ini yang nongkrongnya di sekitar kebaikan. Masjid.
Hobinya kebaikan, ibadah. Zaman Rasul orang shalat nangis. Kalau ibadah separo hartanya, seluruh hartanya. Bahkan hartanya diwakafkan untuk umat. Berapa banyak sekarang pejabat kaya, pemimpin kaya? Boro-boro mau berwakaf, ibadah saja malas.
Jadilah generasi lebah yang hobinya di sekitar kebaikan. Yang hobinya berbuat kebaikan. Lebah itu hobinya menyebarkan kebaikan, madu. Dan menyembuhkan penyakit. Jadilah manusia yang jadi sumber solusi, sumber kedamaian, sumber pencerahan buat umat. Hadirin sekalian, pemirsa sekalian, saatnya kita berubah menjadi generasi-generasi yang Islami. Dengan cara apa? Dengan cara optimalkan Ramadhan kita supaya jadi manusia-manusia takwa.

Wednesday, August 1, 2012

Menilai Siswa bukan harus menghakimi



Anda wajib menolak praktik-praktik yang memberi murid cap karena alasan-alasan tertentu. Contohnya : 1) Cap sebagai pelajar yang lamban dapat menyebabkan murid Anda benar-benar gagal, 2) Murid dapat saja berprestasi bagus selain pada bidang yang Anda ajarkan atau gunakan sebagai alat ukur, 3) Cap negatif menyiratkan seolah murid Anda benar-benar bodoh, meski mereka membawa setumpuk pengalaman bagi Anda dan gaya mengajar Anda. Otak manusia memang dirancang untuk terus belajar. 4) Guru-guru yang terlanjur memberi cap seperti itu bisa jadi tidak mampu membangkitkan kemampuan yang ada dalam siswa-siswa ini. 5) Ulangan bukan alat yang memadai untuk mengukur semua keberhasilan, 6) Otak murid, khususnya murid berusia belia, mungkin berkembang lebih lambat dibandingkan otak teman sebayanya, tetapi hal ini tetap normal. 7) Prestasi di sekolah bukan jaminan mutlak kesuksesan di masa yang akan datang. Sejumlah tokoh terkenal yang pernah dicap “bodoh” atau “biasa-biasa saja” ternyata memberikan sumbangan yang sangat besar kepada masyarakat.
Alquran Surat Al Hujurat ayat 13 menunjukkan bahwa kesamaan asal-usul biologis manusia merefleksikan kesamaan martabat manusia seluruhnya. Karena semua bangsa termasuk dalam keluarga besar manusia (yakni, merujuk pada kesamaan asal-usul sebagai keturunan Adam dan Hawa), tidak ada suatu bangsa yang secara inheren lebih unggul daripada bangsa lain (Al-Zamkhsyari), Karena itu sudah seharusnya semua umat manusia saling menghormati dan melindungi martabat masing-masing.
Peningkatan jumlah dan pertumbuhan manusia menjadi berbagai bangsa dan suku dimaksudkan untuk memupuk, dan bukannya menghambat keinginan manusia untuk saling memahami dan menghargai hakikat kesatuan umat manusia di balik perbedaan tampilan fisik yang ada. Bersamaan dengan itu, segala prasangka rasial, kebangsaan, kesukuan(‘ashaabiyyah) dikutuk.
Saatnya, para guru bersikap lentur dalam mengelompokkan kemampuan. Anak yang semula bodoh tidak selalu selamanya bodoh. Jangan hanya menyebut murid-murid yang “lamban”. Sebut juga murid-murid yang “cepat” atau “cerdas”. Dirikan sentra belajar untuk menambah khazanah kecerdasan dan gaya belajar yang lebih beragam.
Tahap selanjutnya, gunakan minat dan latar belakang murid sebagai sumber untuk mempelajari hal-hal baru. Keterampilan bermain basket, bermain bola, dan permainan yang lain, dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mempelajari matematika ( misalnya untuk menghitung jumlah pemain atau catatan pertandingan). Murid yang punya motivasi besar terhadap uang dapat menggunakan pelajaran ekonomi untuk memperoleh ilmu tentang mengumpulkan dan memperbanyak harta di masa mendatang.
Bagi murid yang membutuhkan motivasi lebih di bidang daya ingat, para guru bisa menciptakan sentra panggung. Mengingat, Otak menyimpan informasi dalam tubuh dan pikiran serta memanggilnya kembali lewat konteks. Kita memanggil informasi yang tersimpan itu bila ada perintah spasial dan isi. Semakin besar kemiripan antara sandiwara atau pentas drama dalam kelas dengan situasi fisik dan psikis yang dimasuki oleh para murid saat mereka menerapkan informasi itu dalam kehidupan nyata, semakin bagus kemampuan mereka untuk memanggil informasi tentang cara mempelajarinya ketika anak-anak tersebut membutuhkannya kelak.
Ada banyak hal positif yang dapat dipetik oleh murid anda dari aktivitas drama. Pertama, mereka akan lebih termotivasi untuk berperan serta. Kedua, antusiasme mereka terhadap pelajaran akan meningkatkan kemampuan mengingat mereka secara pesat. Ketiga, memerankan suatu konsep secara fisik tidak hanya berarti menyimpan informasi dalam otak, tetapi juga dalam tubuh (dari gerakan sampai suara kata-kata yang diucapkan). Terakhir, bekerja dalam kelompok akan membantu mereka memahami secara pasti seberapa banyak ilmu yang telah mereka kuasai, tetapi juga memberikan umpan balik informal atas penampilan mereka.
Awalnya, biarkan murid Anda menulis skenario dan tarian, interpretasi atau penyajian dengan cara mereka sendiri dalam sebuah topik atau tema yang luas dalam tugas Anda. Gunakan strategi bermain peran sedekat mungkin dengan keterampilan hidup, gagasan, informasi, dan penggunaan sehari-hari. Sebagai contoh, minta murid Anda berperan seolah-olah sedang dijahili oleh teman sekelas, mencari teman di lingkungan baru, membuka rekening di bank, atau mendaftar kursus mengemudi.
Dorong ketertarikan dan minat murid Anda dengan memberikan alasan otentik (nilai kelompok) atau alasan intrinsik untuk berperan serta (kesempatan untuk mengajarkan keterampilan pribadi kepada rekan lain).
Pastikan bahwa permainan kompetitif apa pun yang Anda mainkan berakhir dengan kemenangan bersama sehingga semua pemain tidak merasa takut untuk mengambil resiko selama pertandingan dan tertarik untuk bermain kembali.
Bentuk tim atau kelompok, mainkan musik, tetapkan waktu, dan gunakan efek suara. Tanpa semua perangkat pembangkit perasaan ini, proyek Anda tidak lebih dari pekerjaan yang melelahkan dan bertele-tele. (*)

Tuesday, July 24, 2012

Hati yang jujur


Seorang raja yang memasuki usia senja ingin mencari penggantinya. Berbeda dengan kebiasaan, ia tak menunjuk anak-anak maupun pembantu terdekatnya. Ia justru memanggil para pemuda di negeri itu dan berpidato di hadapan mereka. "Aku akan mengadakan sayembara. Kalian semua akan mendapatkan sebuah biji. Tanamlah biji ini, rawatlah, dan kembalilah setahun lagi dengan tanaman kalian masing-masing. Bagi yang memiliki tanaman terbaik akan langsung kutunjuk menjadi raja menggantikanku!"
Seorang pemuda bernama Amir terlihat amat antusias. Ia menanam biji itu, dan menyiraminya tiap hari. Tapi sampai sebulan berlalu belum tumbuh apa-apa. Setelah 6 bulan, para pemuda mulai membicarakan tanaman mereka yang tumbuh tinggi, namun pot Amir masih kosong. Amir tak mengatakan apapun pada teman-temannya. Ia tetap menunggu bijinya tumbuh.
Setahun berlalu. Semua pemuda membawa tanamannya kepada raja. Semula Amir enggan, namun ibunya mendorongnya pergi dan berbicara apa adanya. Raja menyambut para pemuda seraya memuji tanaman yang mereka bawa. "Kerja kalian luar biasa. Tanaman kalian sangat indah. Aku akan menunjuk seorang dari kalian menjadi raja yang baru!"
Tiba-tiba raja melihat Amir berdiri di belakang kerumunan orang dan memanggilnya. Amir panik, "Jangan-jangan aku akan dibunuh," pikirnya.
Orang-orang mengejek dan mencemooh dia, karena ia membawa pot yang kosong. "Tenang!" raja berseru. Ia mendatangi Amir, lalu mengumumkan, "Ia adalah raja kalian yang baru". Orang-orang tampak terkejut. Mereka berpikir, "Bagaimana mungkin seseorang yang gagal menjadi raja?" Sang raja melanjutkan, "satu tahun yang lalu, aku memberimu sebuah biji untuk ditanam. Tetapi aku memberikan biji yang sudah dimasak dan tentu saja biji itu tidak bisa bertumbuh. Kalian semua menggantinya dengan biji yang lain. Hanya George yang memiliki kejujuran dan keberanian untuk membawa pot dengan biji yang kuberikan. Maka dari itu, aku memilihnya untuk menjadi penerusku."
 Kejujuran akan membawa perubahan yang mendasar dalam diri seseorang. Tetapi tanpa keberanian, kamu tidak bisa mengubah orang-orang di sekitarmu. Kejujuran menghasilkan pengikut, bukan pemimpin. Agar mampu mengubah orang di sekitarmu, keberanian adalah hal yang sangat penting.

Saturday, July 14, 2012

Kiat Membuat Keputusan Tepat


Setiap hari kita selalu akan dihadapkan dengan pengambilan keputusan, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Keputusan sederhana, misalnya, menentukan warna pakaian apa yang akan kita pakai untuk bekerja hari ini, atau menu apa yang akan disajikan bagi keluarga hari ini. Sementara keputusan yang kompleks terjadi ketika kita menentukan sekolah apa yang akan kita pilih, memilih pasangan, atau membeli rumah. Dalam situsnya, Oprah memberikan instruksi bagaimana membuat keputusan yang lebih baik.
  • Mengidentifikasi tujuan. David Welch, Ph.D., profesor ilmu politik di University of Waterloo, Ontario, dan penulis Decisions, Decisions: The Art of Effective Decision Making menjelaskan, “Orang yang tidak dapat mencerminkan diri mereka akan berakhir dengan membuat keputusan yang buruk karena mereka tidak benar-benar tahu apa yang mereka inginkan sebagai prioritas.” Sebelum menginginkan pekerjaan baru, tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya benar-benar menginginkan karir yang berbeda? Atau, apakah saya hanya ingin atasan yang berbeda? Jangan membuat keputusan hanya didasarkan pada masalah yang salah.
  • Buat standar. Buatlah daftar pilihan yang sesuai dengan item tertentu. Misalnya, jika ingin membeli kamera digital, buatlah catatan tentang fasilitas apa yang akan digunakan dari kamera tersebut. Semua kamera sesuai dengan standar akan menjadi pilhan yang terbaik. Abaikan hal-hal lain yang hanya untuk senang-senang.
  • Jangan terburu-buru. Orang sering membuat keputusan yang salah ketika mereka sedang stres. Ketika dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang kompleks, gunakan otak secara sadar untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, dan istirahatlah. Berjalan-jalan, meditasi setengah jam, tidur siang, atau minum teh. Tujuannya adalah memberikan pikiran yang tidak sadar sedikit waktu untuk bekerja. Pilihan yang dibuat setelah sedikit rileks biasanya akan menjadi keputusan yang baik atau paling tidak masih bisa diterima.
  • Kurangi pilihan. Jika memungkinkan, kurangi pilihan dengan membuat aturan bagi diri sendiri. Misalnya, buat jadwal seperti akan pergi yoga setiap akhir pekan, tidak akan minum lebih dari dua cangkir kopi, atau tidak akan membeli kertas toilet jika tidak ada diskon.
  • Evaluasi. Setelah keputusan dibuat, tanyakan pada diri sendiri apa yang dirasakan setelah itu dan pengalaman apa yang didapatkan.

Saturday, July 7, 2012

Komunikasi Efektif


Menurut Stephen Covey, justru komunikasi merupakan ketrampilan yang paling penting dalam hidup kita. Kita menghabiskan sebagian besar jam di saat kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan, komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja, sehingga kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan efektif.

Kita tidak pernah dengan secara khusus mempelajari bagaimana menulis dengan efektif, bagaimana membaca dengan cepat dan efektif, bagaimana berbicara secara efektif, apalagi bagaimana menjadi pendengar yang baik. Bahkan untuk yang terakhir, yaitu ketrampilan untuk mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun
pendidikan informal lainnya.

Bahkan menurut Covey, hanya sedikit orang yang pernah mengikuti pelatihan mendengar. Dan sebagian besar pelatihan tersebut adalah teknik Etika Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar hubungan yang mutlak vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain.

Stephen Covey menekankan konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk menjelaskan hubungan antar manusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan.

Jika kata-kata ataupun tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat.

Kita bisa menggunakan analogi sistem bekerjanya sebuah bank. Jika kita mendeposito-kan kepercayaan (trust) kita, ini akan tergambar dalam perasaan aman yang kita miliki ketika kita berhubungan dengan orang lain. Jika saya membuat deposito di dalam rekening bank emosi dengan Anda melalui integritas, yaitu sopan santun, kebaikan hati, kejujuran, dan memenuhi setiap komitmen saya, berarti saya menambah cadangan kepercayaan Anda terhadap saya.

Kepercayaan Anda menjadi lebih tinggi, dan dalam kondisi tertentu, jika saya melakukan kesalahan, anda masih dapat memahami dan memaafkan saya, karena anda mempercayai saya. Ketika kepercayaan semakin tinggi, komunikasi pun mudah, cepat, dan efektif.


6 Deposito Utama dalam rekening Bank Emosi terhadap Orang Lain
Covey mengusulkan enam deposito utama yang dapat menambah rekening bank emosi dalam hubungan kita dengan sesama:

1. Berusaha benar-benar mengerti orang lain.

Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication- komunikasi empatik. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita biasanya ”berkomunikasi” dalam salah satu dari empat tingkat. Kita mungkin mengabaikan orang itu dengan tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura. Kita mungkin secara selektif berkomunikasi pada saat kita memerlukannya, atau kita membangun komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri kita.
Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain – memahami karakter dan maksud/tujuan atau peran orang lain.

2. Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan – hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar.

3. Memenuhi komitmen atau janji adalah deposito besar; melanggar janji adalah penarikan yang besar.

4. Menjelaskan harapan. Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara eksplisit.

5. Meminta maaf dengan tulus ketika Anda membuat penarikan.

6.Memperlihatkan integritas pribadi. Integritas pribadi menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar dari banyak jenis deposito yang berbeda.

Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada kepercayaan tanpa ada integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita dengan realitas. Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.

Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif, maka hal berikut adalah kita perlu memperhatikan 5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication)

Hukum # 1: Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang.

Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa ”Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.” Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.

Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.

Hukum # 2: Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust).

Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer’s behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen.

Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.

Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
 
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah.

Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.

Hukum # 3: Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.

Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. 

Hukum # 4: Clarity 

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

Hukum # 5: Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.

Sumber :komunikasi-efektif-stephen-covey.