Sunday, December 27, 2009

Nikmat Umur, Nikmat Berharga



Sambutan hari kelahiran atau "Birthday" ialah untuk menyatakan kesyukuran dan kegembiraan kerana dilanjutkan usia ataupun dipanjangkan umur. Allah s.w.t. menjadikan manusia sebagai semulia-mulia makhluk dan dikurniakanNya dengan berbagai-bagai nikmat setiap saat. Di antara nikmat kurnia Allah itu ialah nikmat umur iaitu salah satu nikmat Allah yang paling tinggi, paling mahal nilai harganya.


Sebagai seorang Islam, kita adalah digalakkan mengambil tahu dan merenungkan perkara umur ini kerana ia ada hubungan dengan kebahagiaan dan masa depan kehidupan kita. Di akhirat nanti, setiap kita akan dipertanggungjawabkan tentang umur kita di hadapan Allah s.w.t., sebagaimana tersebut di dalam hadis Nabi s.a.w. yang bermaksud: "Tidak berganjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia disoal tentang umurnya pada perkara apakah ia habiskan, dan tentang ilmunya untuk apakah ia gunakan, dan tentang harta bendanya dari manakah ia perolehi dan pada apakah ia belanjakan, dan juga tentang tubuh badannya pada perkara apakah ia susutkan kemudaan dan kecergasannya". (HR Tarmizi)

Sehubungan dengan itu, adalah penting untuk kita menggunakan umur kita itu dengan berhati-hati dan dengan amalan-amalan yang baik khasnya untuk mencapai Husnul Khatimah iaitu penghabisan umur yang baik. Dan mereka yang tidak menggunakan usianya dengan sebaik-baiknya, maka mereka berada di dalam kerugian di dunia dan di akhirat. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah s.w.t. di dalam surah al 'Asr: Tafsirnya: "Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan sabar".

Allah s.w.t. telah menerangkan bahawa umur manusia di dunia ini adalah berpindah keadaannya dari satu ke satu keadaan dan dari satu peringkat ke satu peringkat yang lain, sebagaimana firmanNya dalam Surah al Haj, ayat 5: Tafsirnya: "Dan Kami pula menetapkan dalam kandungan rahim (ibu yang mengandung itu) apa yang Kami rancangkan hingga suatu masa yang ditentukan lahirnya; kemudian Kami mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian (kamu dipelihara) hingga sampai peringkat umur dewasa; dan dalam pada itu ada di antara kamu yang dimatikan (semasa kecil atau semasa dewasa) dan ada pula yang dilanjutkan umurnya ke peringkat tua nyanyuk sehingga ia tidak mengetahui lagi akan sesuatu yang telah diketahuinya dahulu".

'Ulama Islam Imam Ibnu al Jauzi telah membahagikan umur manusia ini menjadi lima masa iaitu:
Pertama : Masa Kanak-kanak - sejak dilahirkan hingga mencapai umur lima belas tahun.
Kedua : Masa Muda - dari umur lima belas tahun hingga umur tiga puluh lima tahun.
Ketiga : Masa Dewasa - dari umur tiga puluh lima tahun hingga umur lima puluh tahun.
Keempat : Masa Tua - dari umur lima puluh tahun hingga umur tujuh puluh tahun.
Kelima : Masa Usia Lanjut - dari umur tujuh puluh tahun hingga akhir umur yang dikurniakan oleh Allah.

Sabda Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Jabir r.a.: Maksudnya: "Sebaik-baik kamu orang yang panjang umurnya dan baik amalnya kepada Allah".

Dan sabda Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Ahmad: Maksudnya: "Jangan seseorang kamu itu berangan-angan mati, adapun jika dia orang baik, maka barangkali ia bertambah-tambah berbuat baik kepada Allah, dan jika dia orang yang berbuat salah, maka barangkali ia bertaubat dan kembali kepada Allah".

Tetapi Rasulullah s.a.w. mohon berlindung dari dikembalikan pada umur yang membawa nyanyuk dan berubah akal fikiran dan tiada tentu fikiran. Maka sehubungan dengan itu kita amat bersyukur kehadhrat Allah s.w.t. kerana kita telah dikurniakan umur panjang yang disertai dengan amal baik kepada Allah. Kita berkeadaan sihat, taat beribadah dan mentaati Allah.

Adakalanya Allah s.w.t. memberikan berkatNya pada umur yang pendek bagi sebahagian hambaNya yang terpilih, sehingga amalannya lebih banyak kebaikannya dan lebih terasa manfaatnya daripada orang-orang yang dipanjangkan umurnya. Seperti umur Imam Syafie, umur Imam Ghazali dan umur Imam Nawawi dan lain-lain lagi ulama-ulama besar yang tiada dipanjangkan umur mereka tetapi mereka dapat menyebarkan kebajikan yang banyak yang dapat dimanfaatkan oleh sekalian manusia. Itulah kelebihan dari Allah s.w.t. yang dikurniakan kepada siapa yang dikehendakinya.

Islam menggalakkan umatnya supaya sentiasa mengingati mati, bukannya memanjangkan harapan (menunda-nunda taubat kerana merasa umur masih panjang dan ia terus saja terbuai dalam angan-angan mencapai kemewahan dunia) yang merupakan perkara yang dilarang. Firman Allah s.w.t. dalam Surah al Munafiqun ayat 9 -11, Tafsirnya: "Wahai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu dilalaikan oleh urusan harta benda kamu dan anak pinak kamu daripada mengingati Allah (dengan menjalankan perintahNya). Dan ingatlah, sesiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi".

Dan belanjakanlah (dermakanlah) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada kamu sebelum seseorang dari kamu sampai ajal maut kepadanya, (Kalau tidak) maka ia (pada saat itu) akan merayu dengan katanya: "Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajalku ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang yang soleh".

Dan ingatlah, Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya, dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan.

Marilah kita renungkan pesanan junjungan besar kita Nabi Muhammad s.a.w. iaitu sabda Baginda dalam hadis: Maksudnya: "Rebutah olehmu akan lima perkara sebelum datang lima perkara; hidup kamu sebelum mati, sihat kamu sebelum sakit, masa lapang kamu sebelum masa kesibukan kamu, muda kamu sebelum tua, dan kaya kamu sebelum miskin". (HR Hakim dan Baihaqi)

Saturday, December 26, 2009

Tips Model Evaluasi/Ujian Akademik


Berikut ini tips untuk memperkenalkan anak dengan model evaluasi/ujian akademik dengan model sekolah.


a. Mengacu pada kurikulum
Berangkatlah dari kurikulum sebagai gambaran besar pencapaian-pencapaian akademis yang harus dicapai oleh anak. Kurikulum menjelaskan tentang cakupan materi yang harus dikuasai pada jenjang tertentu dan semakin tinggi jenjangnya akan semakin luas dan dalam cakupannya. Dengan berangkat dari kurikulum, anak tidak hanya belajar untuk lulus tes (learn-to-test), tetapi karena memang ada sasaran-sasaran pelajaran yang hendak diraihnya.

b. Buku sekolah
Untuk proses belajar, Anda dapat menggunakan bahan apa saja, mulai buku, audio-visual, proyek, dan sebagainya. Untuk keperluan evaluasi, belilah buku PR atau buku tes sesuai mata pelajaran yang akan diujikan.

c. Sepakati tes dan periode tes
Sepakati dengan anak-anak mengenai tes yang akan dilakukan; apa saja saja yang akan dites, berapa lama tes, dan seberapa sering tes dilakukan. Untuk menghindari proses belajar yang hanya dilakukan untuk mengerjakan tes, jangan terlalu sering mengadakan tes. Tetapi jangan terlalu longgar juga sehingga tes baru diadakan menjelang ujian. Hindari persiapan mendadak agar Anda dan anak Anda memiliki waktu untuk memperbaiki penguasaan materi-materi yang dirasa kurang.

d. Uji performa melalui tes
Buat jenjang-jenjang tes, misalnya tes kecil dan tes besar. Tes kecil dalam periode lebih sering tetapi dengan cakupan yang lebih sedikit. Sementara tes besar menjadi semacam ujian komprehensif terhadap apa-apa yang sudah dipelajari selama enam bulan atau satu tahun. Dalam pengenalan mengenai tes akademik, Anak perlu tahu dan belajar bahwa ada penguasaan materi yang diujikan dan jangka waktu penyelesaian yang harus ditaati.

e. Tes akademik bukan segalanya
Bottom line, ingatlah bahwa tes akademik hanyalah salah satu bagian dari proses belajar. Tanpa meremehkan tes akademik, ujian tertulis bukanlah keseluruhan proses belajar dan tidak boleh menjadi tujuan pembelajaran. Banyak waktu yang dapat Anda gunakan dalam proses belajar untuk mengembangkan minat dan bakat Anak, serta belajar dan menekuni hal-hal yang diminatinya. 

Yang utama adalah anak-anak dapat terampil menjalani kehidupannya, bukan sekedar terampil mengerjakan tesnya saja. 

Teknologi Komputer Terbaru 2010



Ini lah beberapa teknologi komputer yang akan dirilis tahun 2010 mendatang, jika dilihat dari bentuk dan kecanggihannya memang teknologi yang akan datang di tahun 2010 benar – benar sangat fantastis. TriBook dengan tiga konsep layar ultra lebar yaitu 21? lebar layar. 

Ia juga memiliki sebuah 8x SuperDrive, 1TB harddisk, dan MacBook Pro-calibre CPU, plus sebuah keyboard multitouch trackpad

Generasi laptop masa depan … dibuat oleh industri desainer Jerman Felix Schmidberger, model classy, elegan, futuristik laptop yang menggunakan OLED touchscreen 

Laptop yang mempunyai dua layar dengan desain mirip buku, saya lebih suka kalau barang itu disebut Digital Book. Prototipe dari XO-2 dan One Laptop Per Child (OLPC)

http://komputer.terbaru2010.com/laptop/teknologi-komputer-terbaru-2010.

Tuesday, December 22, 2009

Visi Peradaban Pendidikan (lanjutan ke-3)


Keberhasilan Visi

Kunci utama dalam dunia pendidikan adalah keberhasilan cita-cita (target dari visi misi sekolah). Tolak ukur pembelajaran mempunyai gaya kecendrungan pada arah dari kebijakan/keputusan  perencanaan raker kerja (RAKER) dewan guru karena ini merupakan salah satu strategi dalam penentuan keberhasilan pendidikan sehingga bisa terevaluasi dari  bentuk maupun program pembelajaran yang sudah direncanakan selama 1-5 tahun yang akan datang. Inilah salah satu tolak ukur yang paling tepat bagi dunia pendidikan. Selain itu perlu adanya supervisi dari masing-masing tiap bidang studi pelajaran sampai juga setiap level kelas dengan tujuan :

-  Melakukan evaluasi kinerja pendidik maupun manajemen kelas/bidang studi sebagai pertimbangan target pencapaian dari rapat kerja sekolah.

-    Meningkatkan prestasi kerja setiap kurikulum terbaru maupun terintegrasi keislaman secara baik dan profesional

-    Mendapatkan masukan dan saran informasi baik secara internal maupun eksternal dengan cara jajak pendapat atau kuisioner

-   Melakukan pendataan hasil perkembangan prestasi siswa maupun guru dari kekaryaan ilmiah yang menjadikan sekolah yang berprestasi maupun berkualitas

-   Memberikan pengalaman-pengalaman baru dari hasil supervisi sehingga bisa memperbaiki  pengalaman pembelajaran yang akan datang.

-    Meneruskan hasil program sekolah yang terbaik dari hasil pengamatan maupun studi kasus dari evaluasi supervisi.

Seluruh pembelajaran harus terarah, mulai dari tema pokok bahasan sampai dengan integrasi keislaman yang secara utuh. Program pembelajaran sepenuhnya guru bidang studi lebih tahu  semua kegiatan-kegiatan program kelas, sehingga tidak ada lagi guru belum paham atau tidak tahu dalam sosialisasi program kelas setiap levelnya. Setiap program maupun variasi kegiatan pembelajaran harus terjadwal dan tertata dengan baik. Inilah salah satu tujuan visi keberhasilan dalam memanajemen pendidikan. Tidak ada sebuah program maka tidak jelas juga arah kebijakan visi yang akan dicapai. Tidak mempunyai perencanaan yang matang maka akan banyak permasalahan yang timbul dalam lingkungan sekolah baik internal maupun eksternal.

Keberhasilan sekolah akan terlihat apakah manajemen pendidikannya rapi ? pengarsipan, supervisi sampai dengan nilai prestasi siswa seperti KKM atau nilai Ujian Akhir Semester tercapai. Ketika promosi kelas (PSB) maka perlu adanya kegitan yang menarik dan juga perlu diingat menerima siswa bukan hanya karena kepercayaan penitipan anak adalah simbol pendidikan akan tetapi penerimaan siswa juga harus selektif dari seg imental  psikologi anak maupun lemahnya dalam berprestasi, karena keberhasilan sekolah yang tinggi harus dilihat juga keaktifan prestasi anak dan kemandirian siswa serta kebebasan bakat minat dalam kecendrungan hobinya . Semoga sekolah Indonesia dapat merealisasikan dengan secara profesional dan bisa memberikan rujukan sekolah bagi dunia pendidikan, jika saja memang benar-benar menjadikan sekolah yang penuh kebebasan berpendapat/keragaman bakat minatguru maupun siswa dan terpercaya bagi masyarakat untuk kesalehan bagi siswa berprestasi. Tentunya memberikan keteladanan yang baik bagi guru, karyawan dan keteladanan yang secara konstruktif maupun pelayanan umat adalah yang terbaik bagi dunia pendidikan.

bersambung..........

Dian Parikesit,S.Pd


Wednesday, December 16, 2009

Pengaman Notebook/Netbook Anda


Amankanlah Notebook/Netbook Anda dari segala virus , spam ataupun spyware. Karena sangat berbahaya bahkan merugikan bagi pengguna dalam pengolahan data seperti nilai rapot, silabus dan lain-lainnya sehingga tidak terjadi pengulangan ataupun harus mengetik lagi. Sepertinya antivirus pada saat ini banyak sekali namun pilihlah antivirus yang jelas-jelas terjamin dan bisa terupdate secara keseluruhan. Bagi saya menurut pengamat software/TI yang paling banyak mendowload ataupu update anti virus di dunia adalah antivirus AVG (sekarang AVG 9 versi baru) kurang lebih 80 juta penggunanya dari 167 negara. AVG juga dapat memperkirakan bahwa perangkat lunak dapat memblokir 5,000 serangan terhadap 3000 pemakai komputer sejak Microsoft mengumumkan kekurangan pada sistemnya. bahkan versi sekarang pun AVG lengkap dengan pengaman security Internet protection maupun spam email yang kita masuk bisa dipangkas.

Yang kedua adalah masalah spam, alangkah baiknya Anda gunakan pembersih sampah yang bisa dihapus dengan keseluruhan seperti CC Cleaner dan Tuneup 2010. karena ini adalah pengaman dan pembersih yang paling terbaik dari Utility soffware. maka dari itu jangan heran jika komputer Anda lambat atau heng dikarenakan banyak sampah atau defrag banyak terjangkit dan tidak dibersihkan sehingga sulit untuk mengoperasikan pada notebook/PC Anda.

Selanjutnya masalah malware dan spyware, inilah yang paling membuat orang-orang sangat frustasi karena penyakit virus spyware  bisa menghapus data Anda bahkan harus menginstal ulang disebabkan dari viru-virus internet. Jika ada tidak ada protection security internet maka yang diperlukan Anda harus mempunyai software anti malware dan spyware. Karena biasannya setelah kita memakai dan mengakses internet maka banyak virus yang masuk melalui jaringan internet bahkan sengaja ada hacker yang langsung mematikan bank data kita yang akhirnya harus menginstal ulang.jenis yang paling baik untuk saat ini adalah seperti Spy Emergency 2009/2010 ini bisa Anda instal. Oleh karena itu 5 pengaman ini sudah menjadi pegangan Anda sebagai pengaman maupun pembersih hardisk mapun memory notebook Anda dengan steril dan stabil. Apalagi ditambah dengan melihat ukuran speed meter dari sidebar windows Anda selalu Anda kontrol sehingga terus diawasi dan terlihat manakah yang terlambat atau cepatnya dalam memory netbook Anda.

Apalagi sekarang pun microsoft Office 2010 (beta) pun sudah keluar secara gratis maupun software windows 7 dengan tampilan yang menawan tentunya  harus diukur juga kapasitas notebook  Anda sudah siap dijalaninya atau tidak. Maka ini tergantung dari spesifikasi dari notebook Anda yang secara detail harus memenuhi standar. Kalau memang ada yang gratis kenapa tidak . Gunakan kesempatan Anda selagi masih kita bisa merasakan data kita aman dan nyaman dalam menggunakannya dari segala pengaman software yang ada. selamat mencoba.....


Dian Parikesit, S.Pd

Saturday, December 12, 2009

Visi Peradaban Pendidikan (lanjutan ke 2)


Proses pembelajaran harus dibingkai dengan pembiasaan karakter yang berakhlak baik maupun pembiasaan keaktifan siswa seperti ceramah, demonstrasi, praktikum, observasi dan lain-lain menjadkan berperan sebagai penumbuhan kemandirian siswa untuk belajar tanpa lagi siswa belum memahami maupnu  harus diperintah dari sang pendidik. Motivasi belajar siswa akan terwujud semua jika kedisiplinan juga harus diiringi dengan seimbang. Salah satu bentuk pengembangan metode pembelajaran yang baik adalah :

Mengevaluasi dan mengupdate segala bentuk metode pembelajaran dengan gaya modern dan terintegarsi keislaman yang baik dengan active learning.

Memiliki konsep metode pembelajaran yang produktif dan kreatif tanpa harus menjadi permanen dari sumber Diknas namun harus dikembangkan melalui berbagaia pengalaman dengan metode internasional.

Menjadikan metode pembelajaran yang bersumber rujukan nasional maupun internasional yang berkualitas dengan berbagai variasi kegiatan pembelajran sebagai cita-cita sekolah unggul dan terpercaya.

Sistem Pendidikan

Pendidikan dan pengajaran merupakan sarana masyarakat dan umat dalam menyiapkan generasi yang saleh, memberinya kemampuan untuk memimpin masa depan. Salah satu potret pendidikan mempunyai stimulus yang banyak sekali dari berbagai media maupun variasi kegiatan tetapi perlu diingat keseluruhan program pembelajaran haruslah terintegrasikan dalam satu tema sebagai dasar pedoman bahan ajaran sehingga pengulangan materi yang disampaikan antar level tidak terjadi kembali. Sangat baik jika berpedomannya berkurikulum dengan satu tema dalam satu semester kemudian dari setiap pecan mempunyai sub tema yang berbeda. Sering saja sang pendidik ketika akan mengajar akan kebingungan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya dengan berkata “kira-kira setelah pertemuan  ini materinya apa ya…?”. Perkataan tersebut akhirnya pengajaran kurang obyektif bahkan (CJAS) dengan cara jalan apa adanya saja. Hal ini membuat program pembelajaran yang tidak tersusun rapi dan kurang profesional dalam manajemen pengajaran. Keutamaan edukasi sangatlah penting apalagi masalah karakter bagi siswa maka perlu adanya waktu pelajaran  mengenai karakter siswa selama 40 menit setiap pekan. Pembahasan karakter ini juga perlu dikaji kebutuhan apa saja materi yang harus disampaikan kepada siswa sehingga terjadwal dengan rapi.

Namun ketika sudah selesai mengajar barulah siswa dapat mengatur disrinya sendiri tanpa ada lagi berulang-ulang perintah dari guru. Adapun sitem pendidikan harus melingkupi keseimbangan secara keseluruhan baik guru, orang tua, karyawan, siswada lingkungan masayrakat itu sendiri. 

Mengembangkan kehidupan yang nyata kelak. Islam mengajarkan bagaimana seorang biasa berpikir dan berperilaku yang menghormat sesame manusia, mendorong amal saleh, ilmu yang tinggi, moral yang akhlakul karimah dan membangun pribadi yang berkarakter Islami serta menanamkan integrasi dunia pendidikan yang berkualitas.

Mengembangkan metode dan kurikulum belajar sesuai dengan falsafah ideologi yang Islami bebas dari ideolog asing bagi ruh, akidah maupun kebudayaan globalisasi. Menghentikan upaya dalam mengahadapi tekanan arus informasi dan berusaha menebarkan fikroh kebudayaan Islam dengan cara modern dan simpatik.

Memperhatikan siswa-siwa berbakat, serta menekankan aspek-aspek kegiatan sekolah yang dapat mengembangkan kreatifitas para siswa dan menyediakan hiburan yang postif serta menghindari hal-hal yang bertentangan hukum hukum Islam. Berusaha agar  terhindar dari kesia-siaan dan bersandar pada kriteria-krteria ilmiah dan akademik yang bersih.

Membuat berbagai program pembelajaran yang menjamin terbebasnya siswa dari buta huruf maupun buta Al qur’an serta memenuhi berbagai penunjang dan prospek yang dibutuhkan agar masyarakat terbebas dari sifat kemalasan untuk membaca maupun menulis.

Memperbaiki taraf hidup para pengajar, memperbaiki system kepegawaian, menyediakan berbagai insentif dan penghargaan (reward) kepada para pekerja disektor pendidikan. Menetapkan peraturan yang jelas terkait dengan moralitas profesi pendidikan dan pengajaran untuk menjaga kewibawaan pekerja dan saling menghormati terhadap guru oleh para siswa dan masyarakat.

Menyediakan kelengkapan penelitian ilmiah bagi siswa berupa refeensi, pembekalan, dan pelatihan yang kontinyu, melahirkan generasi penerus keilmiahan melalui langkah-langkah yang terprogram, pembinaan yang kontinyu dengan kapabilitas ilmiah yang tinggi. Memanfaatkan berbagai sarana yang memungkinkan umtuk meningkatkan kesadaran terhadap urgensi penelitian ilmiah.

Mendukung dan meneguhkan kebebasan berekspresi, berpikir berkreasi, meningkatkan dan mengembangkan baik pada kebudayaan, seni, akademik dan selainnya selama tidak bertentangan hal-hal yang baku di sekolah. Memasyarkatkan moral siswa yang bersih, jujur,  dan memperlihatkan keteladanan dala membangun kebudayaan Umat Islam. Memotivasi orang tua mapun siswa untuk beramal saleh, mengkaji wawasan Islam serta pemberian bantuan kepada orang-orang fakir dan miskin.

Bersambung........

Dian Parikesit,S.Pd

Thursday, December 10, 2009

About The Leader In Me


The Leader in Me process helps develop the essential life skills and characteristics students need in order to thrive in the 21st century.

The Leader in Me is integrated into a school's core curriculum and everyday language so that it isn't "one more thing" teachers and administrators have to do. It becomes part of the culture, gaining momentum and producing improved results year after year, benefiting schools and students in the following ways:
Develops students who have the skills and self-confidence to succeed as leaders in the 21st century.
Decreases discipline referrals.
Teaches and develops character and leadership through existing core curriculum.
Improves academic achievement.
Raises levels of accountability and engagement among both parents and staff.

The Leader in Me process also helps to create a common language within a school, built on proven principle-based leadership skills found in Dr. Stephen R. Covey’s best-selling book, The 7 Habits of Highly Effective People:
Habit 1: Be Proactive® • You're in Charge
Habit 2: Begin With the End in Mind® • Have a Plan
Habit 3: Put First Things First® • Work First, Then Play
Habit 4: Think Win-Win® • Everyone Can Win
Habit 5: Seek First to Understand, Then to Be Understood® • Listen Before You Talk
Habit 6: Synergize® • Together Is Better

Habit 7: Sharpen the Saw® • Balance Feels Best

www.theleaderinme.org

Saturday, December 5, 2009

Visi Peradaban Pendidikan


Sekolah adalah pusat wahana belajar siswa untuk mendapatkan wawasan ilmu. Cita-cita siswa diperlukan input dari segala sumber media maupun metode pembelajaran yang kreatif dan produktif. Kreatif dalam kemandirian kemampuan siswa dalam belajarnya atas stimulus yang akan digemarinya maupun kreatif  dalam kemampuan membentuk karakter siswa yang saleh. Imajinasi maupun kekaryaan siswa sangat besar potensinya bila ditanamkan dari awal belajar seperti keberanian bereksperimen maupun presentasi ilmu karya ilmiahnya.

Penguasaan metode pembelajaran bagi seorang pendidik haruslah lebih dikuasai baik dari media maupun bentuk kegiatan pembelajarannya sehingga guru akan bisa merubah sistem pengajaran satu arah (mendengar dan mencatat) menjadi pengajaran yang lebih aktif dan kreatif tanpa harus bersinggungan dengan sistem permanen (Diknas). Sebuah dilema jika pembelajaran masih saja bersifat satu arah karena sangat disayangkan jika potensi siswa tidak digarap dengan baik bahkan tidak dikembangkan dengan cara jalan sendiri. Proses pembelajaran harus dibingkai dengan pembiasaan karakter yang berakhlak baik maupun pembiasaan keaktifan siswa, berperan sebagai penumbuhan kemandirian siswa untuk belajar tanpa perintah dari sang pendidik. Motivasi belajar siswa akan terwujud semua jika kedisiplinan juga harus diiringi dengan seimbang.

Salah satu potret pendidikan mempunyai stimulus yang banyak sekali dari berbagai media maupun variasi kegiatan tetapi perlu diingat keseluruhan program pembelajaran haruslah terintegrasikan dalam satu tema sebagai dasar pedoman bahan ajaran sehingga pengulangan materi yang disampaikan antar level tidak terjadi kembali. Sangat baik jika berpedomannya berkurikulum dengan satu tema dalam satu semester kemudian dari setiap pekan mempunyai sub tema yang berbeda. Sering saja sang pendidik ketika akan mengajar akan kebingungan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya dengan berkata “kira-kira setelah pertemuan  ini materinya apa ya…?”. Perkataan tersebut akhirnya pengajaran kurang obyektif bahkan (CJAS) dengan cara jalan apa adanya saja. Hal ini membuat program pembelajaran yang tidak tersusun rapi dan kurang profesional dalam manajemen pengajaran. Keutamaan edukasi sangatlah penting apalagi masalah karakter bagi siswa maka perlu adanya waktu pelajaran khusus  mengenai karakter siswa. Pembahasan karakter ini juga perlu dikaji kebutuhan apa saja materi yang harus disampaikan kepada siswa sehingga terjadwal dengan rapi.

Pola sistem pembelajaran  pun juga harus dikaji, sebaiknya ketika pembelajaran dan menumbuhkan kedisiplinan, posisi duduk siswa juga tidak harus permanen (kaku). Ketika guru memberikan penjelasan materi siswa harus tertib dengan variasi posisi duduk dengan rolling berkelompok. Maka pengajaran akan mudah terlihat kelompok siswa mana yang kurang rapi (campur laki dengan wanita) sehingga siswa juga akan mudah konsentrasi dan guru pun mudah untuk pengontrolannya. ..........bersambung


Dian Parikesit, S.Pd

Wednesday, December 2, 2009

Aku Rindu Ibu


Ibuku sayang, engkau tidak lupa padaku

Engkau penyejuk bagi hatiku

Engkau adalah guru terbaik pengalamanku

Merasakan kebahagiaan dan kehangatan dalam jiwaku

Penolong impian dunia maupun peringatan jalannya surga

Ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia

Tetesan air matamu selalu membuatku tersentuh hati


Adakah kebersamaan penantian selamanya  untuk dunia dan akhirat

Ku ingin selalu berjumpa dengamu di surga

Ku rindu tawa dan candamu menjadikan kesempurnaan hidupku

Keyakinan dan pengorbananmu begitu luar biasa

Bimbinganmu, nasehatmu selalu kudengar dan kutaati

Adakah kau berikan nasehat kembali jalan yang terbaik buatku


Hanya kenanganku dan sesalku yang tertinggal

Perih rasanya ditinggal pergi hingga hilang terhenyap ucapanmu

Sepi dan rana adalah duka bagiku

Engkau pun jua nyawa belahan dariku

Engkau keajaiban bagi untaian pengalamanku

Besar dan tinggi kebaikan amalan hidupmu


Kekuatan dan kelemahan memang tidak bisa kau pungkiri

Hanya takdir usiamu menjadi hitungan jari kehidupan

Doa selalu ku berikan untukmu 

Hingga ajalku pun hinggap kedalam liang kubur

Hanya satu yang kuimpikan dan harapan buat dirimu

Berjumpa dan bertemu kembali di surga yang kunantikan


Dian Parikesit, S.Pd






Thursday, November 26, 2009

Arti Pengorbanan



Setiap insan mempunyai karakter dan watak yang berbeda, namun ia harus mempunyai tujuan hidup yang berarti untuk menempuh kehidupannya yang hakiki. Kehidupan tidak selalu indah apa yang ia bayangkan sebelum akan memasuki pernikahan, karena harus berpikir juga "apakah sudah siap pengorbanan dirinya dan unyuk kebersamaan dengan orang lain ?". Buah keikhlasan sangat diperlukan sekali sebagai pelindung ujian dan tantangan dalam perjalanan hidup. Tidak ada salahnya ketika ia menatapi visi dan misi kehidupannya maupun menapaki jalan dengan tergopoh-gopoh asalakan ia sanggup dan bisa sampai tujuan akhir yang realistis. Bukan berarti perjalanan hidupnya indah bagaikan dilayani dengan karpet merah kemudian ia berjalan dengan senyuman manis. Akan tetapi ternyata dalam perjalanannya banyak duri dan bahkan lubang-lubang yang rusak menghantui dalam dirinya sehingga kita juga harus berpikir bagaimana perjalanan bisa lancar dan kendaraan/perjalananpun menjadi nyaman .

Kuncinya adalah pengorbanan, karena pengorbanan harus seiring juga dengan kemampuan jiwa maupun kemampuan berpikir kita yang lebih sempurna. Kematangan manusia bukan dilihat karena ia pintar dalam akademik maupun keberhasilan mendapat prestasi materi hidupnya. Akan tetapi kematangan manusia juga harus menjadi utuh dari pemahaman karakter dan kemampuan ilmu pengalaman dari orang lain. Sehingga ia menjadi berhasil karena ia bisa melihat dari pengalaman-pengalaman yang awalnya berguguran namun setelah dicoba dan diperbaikinya justru menjadi bangkit dari keterpurukan hidupnya. Namun sangat disayangkan keberhasilan dalam materi belum tentu ia pun akan bahagia dengan nyaman bahkan berfoya-foya atas yang ia raihnya. Berapa banyak manusia akan kehidupannya yang ia banggakan namun pada akhirnya pemisahan tali hubungan manusia menjadi tujuan akhirnya ? oleh karena itu kebersamaan harus diikat dengan pengorbanan yang kuat sehingga ketika ujian dan tantangan ingin menembus lingkaran  maka ia tetap akan kuat sekalipun badai menerpanya dengan besar.

Keutuhan kebersamaan yang kuat dilandasi juga dengan buah keikhlasan karena ia menjadi pondasi utama yang mendalam untuk memperkuat tali hubungan manusia. Ibarat pohon kelapa yang diterjang sekalipun angin kencang menerpa ia tetap kokoh karena tanaman tersebut mempunyai akar yang sangat kuat menjulang kedalam tanah dengan penyatuan/ikatan sangat permanen. Maka dari itu visi kehidupan benar-benar harus diiringi kebersamaan yang kuat dan pengorbanan yang sangat mendalam, jangan disalahkan jika pengorbanannya hanya biasa-biasa saja tapi akhirnya pemisahan tali hubungan manusia akhirnya tidak terarah bahkan tidak tahu mau kemana arah tujuan akhirnya. Sama halnya orangtua dan anak harus kuat kebersamaannya saling mengaitkan dengan pengorbanan yang utuh sehingga watak kehidupan keluarganya pun menjadi keteladanan yang perlu diancung jempol, mulai dari pengawasan, evaluasi bahkan perencanaan dalam visi hidupan keluarganya. Apakah sudah mempunyai tujuan dan visi keluarga ? kalo belum segeralah untuk merencanakannya dengan kebersamaan yang hakiki agar tujuan hidupnya (surga) akan bertemu bersama-sama diakhirat nanti serta keluarga menjadi panutan yang bersimbolkan keluarga sakinah, mawaddah dan salehah.


Dian Parikesit, S.Pd


Sunday, November 22, 2009

Anak nakal, Salah siapa ?



Dalam kehidupan sehari-hari dapat dipastikan bahwa semua orang tua mengharapkan anaknya tumbuh sehat, berbudi baik, dan taat pada ajaran agama. Namun demikian, tidak sedikit dari orang tua yang mempunyai sikap sebaliknya. Anak-anak ditelantarkan dan dibiarkan dan dibentuk oleh lingkungannya. Hasilnya anak pun sulit diatur.
Ada juga yang ingin menannamkan keluhuran dalam jiwa dan kebagusan moral pada anak-anak, tetapi tidak pernah memberikan keteladanan bagi upaya tersebut. Wajar jika kumudian tercetak anak-anak nakal yang meresahkan orang tua, bahkan masyarakat.
Untuk itu, perlu beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina anak-anak supaya tidak nakal, yaiu faktor prinsip, keteladanan dan lingkungan. Ketiga faktor tersebut sebisa mungkin harus diperhatikan oleh orang tua.

Faktor Prinsip.
Prinsip orang tua dalam membina anak-anaknya amat menetukan. Segala arus pemikiran yang muncul dewasa ini menawarkan berbagai alernatif sikap dan tindakan. Parameter nilainya pun berbeda-beda. Baik dan buruk seakan sekadar istilah untuk membedakan dua kondisi.
Saat orang tua meyakini ideology yang bernama kebebasan, maka ia memiliki tolok ukur tentang benar-salah dan baik-buruk yang sesuai dengan ideologinya tersebut. Penerapan prinsip semacam ini dalam jiwa anak yang sedang tumbuh berkembang, tentu mempunyai kesan yang kuat terhadap mereka. Segala pemikiran kebebasan berfikir dan berbuat akan menancap kuat dalam diri mereka.
Demikian pula, ketika orang tua mendidik anak-anaknya dengan prinsip Islam akan membawa dampak yang khas. Tolok ukur baik-buruk atau benar salah yang telah jelas dalam rangkaian Islam, semua akan menjadi rangkaian nilai yang harus terus dipegang. “Inilah jalan Rabb-mu (jalan) yang lurus” (QS. Al_an’am:126)
Ibnu Mas’ud pernah menceritakan, sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’I bahwa Rasulullah SAW membuat garis dengan tanggannya seraya bersabda kepada kami, “Inilah jalan Allah yang lurus.” Kemudian beliua bersabda, “Inilah jalan-jalan yang tak satu pun terlepas dari intaian setan yang menyesatkan.” Kemudian beliau membaca ayat Allah, “Dan (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan_nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-An’am: 153).
Berbekal prinsip dari Allah dan Rasul-Nya, niscaya manusia tidak akan menyimpang dalam perkembangan hidupnya. Mereka dibimbing kepada fitrahnya yang lurus, sebab tak satu pun ajaran Islam melawan sifat dasar manusia. Sebaliknya jika manusia mengambil prinsip dari luar Islam, akan membawa manusia pada penyimpangan fitrahnya.
Wajar, jika seorang anak takut mencontek saat ulangan hanya karena dia yakin Allah mengawasinya, bukan karena takut kalau ketahuan guru yang sedang mengawasi, karena sejak kecil orang tuanya mendidik dengan prinsip Islam.

Faktor Keteladanan
Bagaimana pun orang tua mendidik anaknya dengan prinsip yang sempurna, namun tidak disertai dengan keteladanan oleh orang-orang disekitarnya –terutama orang tua- maka hal tersebut merupakan hal yang sia-sia. Islam sangat memperhatikan faktor qudwah (keteladanan). Rasulullah SAW adalah oarang pertama yang melaksanakan ajarannya. Beliau bukan hanya memberi teori dan rumus,namun lebih dari itu, beliau adalah seorang guru sekaligus qudwah terbaik bagi setiap yang diajarkannya. “Sesungguhnya, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir dan dia banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Anak-anak akan lebih banyak berinteraksi kepada faktor qudwah ini. Mereka akan lebih terkesan pada apa yang dilihat daripada yang didengar. Meskipun seorang ibu menasehati anak gadisnya agar menjaga hijab tatkala keluar rumah, namun jika ia sendiri mencontohkan yang sebaliknya maka si anak pun akan mencontoh ibunya (yang tidak berhijab) ketika keluar rumah.
Boleh dikatakan, faktor qudwah ini merupakan faktor yang efektif . kalaupun anak menjadi nakal, bisa dipastikan ada contoh yang memicunya.

Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor berikutnya yang sangat berperan dalam mendidik manusia. Seorang bayi yang ditinggalkan di hutan akhirnya diasuh oleh seekor srigala, akan bertingkah seperti srigala yang melingkunginya, sekalipun anak itu anak orang baik-baik.
Bgaimanapun bagusnya prinsip dan keteladanan yang dimiliki orang tua di rumah, namun saat tinggal di lingkungan yang buruk, anak-anak akan terkena dampak buruknya juga. Kalupun anak tidak diajarkan tindakan buruk oleh lingkungannya, tapi paling tidak anak akan terbiasa dengan keburukan yang akhirnya akan melemahkan kepekaan si anak terhadap hal-hal yang buruk.
Tak berlebihan jika Islam memandang amat penting masalah lingkungan ini, karena manusia selalu berada di sebuah lingkungan. Apalagi zaman sekarang sangat sulit membentuk lingkungan yang kondusif untuk perkembangan anak. Lingkungan yang shalih lebih mungkin diterapkan dalam kondisi masyarakat yang sudah sepakat dalam parameter nilai dan memahami pentingnya pembinaan sejak dini. Namun, ada kalanya kita temukan dalam masyarakat yang majemuk tak ada kesepakatan tentang baik dan buruk. Dalam kondisi ini tentu permasalahan akan lebih banyak muncul.
Kalaupun televise di rumah kita hanya dihidupkan pada acara-acara tertentu yang bermanfaat bagi perkembangan anak, namun televisi tetangga hhidup terus-menerus selama 24 jam. Anak-anak kita akan mudah datang kerumah tetangga tersebut untuk menonton TV dengan alasan belajar bersama, atau bahkan tanpa alasan.
Tidak ada pilihan lain, bahwa lingkungan adalah faktor pembentuk kepribadian yang harus selalu diperhatikan.

Kembali ke Orang Tua.
Pendidikan anak adalah amanah orang tua. Dengan demikian, semua orang tua harus mempunyai visi untuk mendidik anak-anaknya supaya menjadi lebih baik. Walaupun gaya pendidikan orang tua pasti berbeda-beda, tapi sebagai muslim tentu kita harus memilih Islam untuk mendasari prinsip pendidikan anak-anak.

Saturday, November 14, 2009

MENSIASATI MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN

Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan pendidikan dengan baik bagi buah hati sebaiknya merencanakan dana pendidikan sejak dini . Dana pendidikan bisa mulai dipikirkan serta disiapkan sejak anak lahir dengan menyisihkan sebagian pendapatan rutin kita tiap bulannya atau pada waktu tertentu secara rutin.

Setiap pergantian tahun ajaran para orang tua, selalu dihadapkan pada masalah biaya pendidikan. Terlebih bila ada anaknya yang akan masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi, maka mereka harus bersiap-siap merogoh kocek lebih dalam. Banyak orangtua atau bahkan juga anak-anak-yang menderita stres ketika mereka harus mendapatkan sekolah baru untuk pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Anak taman kanak-kanak harus masuk sekolah dasar, lalu sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah lanjutan tingkat atas, selanjutnya ke perguruan tinggi.Selain harus menyediakan sejumlah uang sebagai uang pangkal (bahkan sering kali mesti ditambah pula dengan uang sumbangan sukarela), juga mesti memindahkan sebagian uang keluarga untuk membeli buku pelajaran dan seragam sekolah yang baru.

Sebagai orang tua, kita pasti setuju bahwa pendidikan mempunyai peranan besar terhadap masa depan anaknya . Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar si anak mampu mandiri secara finansial nantinya. Namun mahalnya biaya pendidikan saat ini ditambah lagi dengan naiknya biaya pendidikan dari tahun ketahun seringkali membuat orang tua tidak mampu menyediakan dana pendidikan tersebut pada saat dibutuhkan.

Apalagi jika yang dimaksud adalah pendidikan bermutu. Sekolah negeri favorit saat ini bahkan biaya sekolahnya tidak berbeda jauh dengan sekolah swasta. Apalagi dengan maksud agar anaknya mendapat pendidikan terbaik berwawasan internasional , maka beberapa orang tua juga berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri . Buat Anda yang pernah bersekolah di luar negeri pasti ingat betapa biaya hidup selama belajar disana hampir sama besarnya dengan biaya pendidikan itu sendiri. Pengalaman itu menunjukan bahwa bila Anda menyekolahkan anak keluar negeri kelak , jumlah yang harus Anda keluarkan akan jauh lebih besar lagi .

Lalu, benarkah pendidikan masih merupakan barang mewah ? Disebut kemewahan karena bagi sebagian besar kalangan, pendidikan masih menyita biaya yang luar biasa besarnya hingga sulit dipenuhi. Terutama oleh kalangan menengah ke bawah dengan keuangan terbatas. Jika disandingkan dengan kebutuhan primer dan biaya hidup yang semakin mahal, tentu saja kebutuhan akan pendidikan yang bersifat jangka panjang dan tidak terlalu mendesak menjadi semakin dikesampingkan.

Beban orang tua untuk mempersiapkan dana sedemikian besar untuk membayar uang pangkal sekolah anak memang cukup berat jika harus dibayar sekaligus. Karena itu untuk mengantisipasi mahalnya biaya pendidikan kelak maka salah satu caranya adalah dengan mempersiapkan dana pendidikan jauh-jauh hari sebelumnya. Untuk mempersiapkan dana biaya pendidikan , sebenarnya banyak yang bisa dilakukan para orang tua.

Secara garis besar, sumber pendanaan alternatif dalam perencanaan keuangan menghadapi tahun ajaran baru ada 5 , yaitu :

  1. Menabung melalui jasa perbankan , Tabungan pendidikan. Yang merupakan gabungan bentuk deposito, asuransi, dan tabungan. Bedanya, deposito dimulai dengan uang pangkal yang besar, sementara tabungan pendidikan membayar setoran untuk mendapatkan "uang pangkal" yang lebih besar. Dan berbeda pula dengan tabungan biasa, karena tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo (layaknya asuransi dan deposito). Uniknya, walaupun bentuknya tabungan pendidikan, namun ada juga yang dijaminkan dengan perlindungan asuransi. Jadi ketika setoran yang seharusnya dilakukan sepanjang waktu perjanjian tidak tercapai, akan ditanggung pihak penjamin, setoran bulanan akan dilanjutkan hingga jatuh tempo bila orangtua penyetor mengalami kecelakaan dan tidak bisa melanjutkan setoran.

  2. Membeli produk asuransi yang mengandung unsur tabungan, Asuransi pendidikan. Bentuk penjaminan terhadap risiko, keuntungan menggunakan sumber pendanaan ini bila waktu yang direncanakan tepat atau ada risiko yang muncul di tengah "perjalanan". Biasanya model ini digunakan bagi keluarga yang memiliki resiko tinggi, sebut saja orang tua dengan pekerjaan tingkat kecelakaanya lebih tinggi.

  3. Mempersiapkan sendiri dengan cara berinvestasi. Selain tabungan dan asuransi pendidikan maka Anda juga bisa mempersiapkannya sendiri dengan cara berinvestasi ke dalam suatu produk investasi lain, misalnya reksa dana. Anda bisa melakukan setoran rutin investasi per bulan, atau pada waktu yang diinginkan.

  4. Mengambil pinjaman kredit jangka pendek, walaupun tidak terlalu lazim digunakan untuk sumber dana pendidikan, namun sebagian masyarakat masih menggunakannya, misalnya seperti produk pinjaman tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh bank. Kartu kredit. Sumber keuangan ini sangat memungkinkan, walaupun pembayarannya mungin akan menjadi masalah baru. Selain bunga yang tinggi bila jatuh tempo, juga tingkat risikonya cukup besar. Menggadaikan harta Anda yang berharga seperti perhiasan emas ke pegadaian , juga merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk berbagai keperluan yang mendesak, misalnya seperti membayar uang pangkal sekolah anak. Dalam keadaan mendesak, dimana tidak tersedia dana yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak dengan segera , maka mengambil pinjaman kepada pihak lain bisa menjadi salah satu alternatif.

  5. Menjual harta kekayaan. Jika Anda mempunyai simpanan dalam bentuk kertas ( paper asset ) seperti reksa dana, saham atau harta dalam bentuk wujud lainnya seperti emas , tanah. Kendaraan atau barang berharga lainnya bisa dipertimbangkan untuk menjualnya jika tidak tersedia dana tunai yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak.

Prinsipnya dari ke 5 alternatif mempersiapkan dana pendidikan, semuanya bisa dijalankan hanya tinggal mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya. Dengan mempersiapkan dana pendiikan jauh-jauh hari atau sejak dini baik melalui ,tabungan pendidikan, asuransi pendidikan maupun mempersiapkannya sendiri, memungkinkan para orang tua merancang pendidikan anak-anaknya. Tidak hanya dari pola dan sistem pendidikan yang diinginkan, namun juga kualitas pendidikan yang terkait erat dengan biaya pendidikan itu sendiri. Orang tua dapat menentukan sejak dini pendidikan jangka panjang seperti apa yang diinginkan untuk anak mereka. Sekaligus mempunyai prediksi besaran biaya dan dibutuhkan dan merancang untuk memenuhinya dalam hitungan sekian waktu tertentu.

Sebaliknya jika persiapan dana pendidikan tidak dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya , alias dadakan , bisa jadi tiap kali anak Anda hendak membayar uang pangkal masuk sekolah , lagi-lagi Anda harus kalang kabut. Kalau sudah begitu, mungkin alternatif nomor 4 dan 5 bisa Anda pertimbangkan sebagai jalan keluarnya.

Pada akhirnya selama pemerintah belum mampu menunjukkan komitmennya terhadap jaminan pendidikan gratis bagi rakyat, maka keputusan untuk berinvestasi untuk persiapan dana pendidikan anak dan peran serta orang tua dalam merancang pendidikan bagi anak-anaknya sangatlah besar. Apapun produk investasi yang digunakan, sebaiknya produk investasi pendidikan tersebut haruslah dirancang sedemikian rupa hingga mengutamakan kepentingan anak serta mampu memberikan manfaatnya tepat pada saat dibutuhkan.

4 Langkah Mudah Mempersiapkan Dana Pendidikan

Mempersiapkan dana pendidikan juga bukan asal menabung, jangan-jangan biarpun Anda sudah capek menabung dana yang terkumpul tidak cukup juga. Untuk mempermudah Anda melakukan persiapan dana pendidikan anak , berikut ini adalah langkah - langkah yang bisa dijalankan :

  1. Menentukan target dana pendikan yang dibutuhkan

    Banyak orang tua hanya mengetahui tingginya biaya pendidikan saat ini, tapi lupa memperkirakan berapa besarnya biaya pendidikan kelak . Sehingga walaupun merasa sudah menabung tetapi dana tersebut ternyata tidak cukup saat akan dipakai. Target dana pendidikan yang dibutuhkan adalah sama dengan perkiraan biaya pendidikan kelak, dan untuk memperkirakannya , lakukanlah 2 hal sebagai berikut :

    • Cari informasi berapa biaya saat ini untuk masing - masing jenjang pendidikan yang akan dilalui anak Anda ( TK, SD, SMP, SMA, Universitas, S2 ) Misalkan biaya uang masuk TK saat ini adalah Rp 5 jt dan anak Anda akan masuk TK 4 tahun lagi.

    • Hitung berapa biaya pendidikan tersebut kelak, Kalikan dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan pertahun sampai anak Anda masuk sekolah. Misalkan biaya uang masuk TK saat ini adalah Rp 5 jt dan anak Anda akan masuk TK 4 tahun lagi sedangkan asumsi rata-rata kenaikan biaya pendidikan pertahun yang adalah 10%, maka 4 tahun lagi biaya uang pangkal masuk TK tadi sudah naik menjadi Rp 7.350.000,-



  2. Menetapkan cara pencapaian target dana pendidikan .

    Ada dua cara yang bisa dipilih untuk mencapai target dana pendidikan, yaitu :

    1. Melakukan setoran rutin bulanan ke dalam suatu produk investasi, misalnya : - Menabung secara rutin ke tabungan biasa, tabungan pendidikan atau deposito di bank , melakukan investasi bulanan ke produk reksadana, atau mengambil asuransi pendidikan.

    2. Menabung atau melakukan investasi sekali saja di muka dengan dana tunai yang dimiliki saat ini.



  3. Melindungi Investasi dari resiko.

    Hilangnya kemampuan orang tua untuk mendapatkan penghasilan akibat kematian, kecelakaan atau sakit parah, bisa menyebabkan setoran rutin untuk dana pendidikan terhenti . Untuk mengantisipasi dari resiko - resiko ini , maka akan lebih bijaksana jika Anda mengambil asuransi Bila Anda sudah mengambil asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan yang juga memberikan manfaat asuransi maka otomatis dana pendidikan anak Anda sudah terproteksi. Artinya jika salah satu resiko seperti tersebut diatas terjadi maka pihak asuransi akan meneruskan persiapan dana pendidikan untuk anak Anda. Namun jika Anda menabung sendiri maka sebaiknya mengambil asuransi jiwa , asuransi kecelakaan dan asuransi penyakit kritis , dengan besar jumlah uang pertanggungan yang jika uang pertanggungan tersebut dimasukkan kedalam suatu produk tabungan atau investasi maka hasil bunga yang didapat bisa untuk membayar setoran rutin dana pendidikan anak Anda.

  4. Melakukan Evaluasi dan Revisi

    Untuk memastikan agar target dana pendidikan yang dinginkan tercapai maka sebaiknya rencana keuangan yang dijalankan dievaluasi minimal setahun sekali. Hal ini dilakukan karena asumsi suku bunga tabungan, deposito, asuransi maupun produk investasi lainnya bisa saja berubah Demikian juga asumsi kenaikan biaya pendidikan pertahun , sehingga kemungkinan terjadi ketidak sesuaian antara asumsi yang dipakai dengan kenyataan sebenarnya bisa terjadi. Akibatnya Anda mungkin bisa mencapai target dana pendidikan yang dinginkan tetapi bisa juga tidak. Dengan melakukan evaluasi rutin maka akan diketahui apakah rencana keuangan sudah terpenuhi tergetnya atau belum, sehingga jika belum dapat segera dilakukan revisi atau rencana perbaikannya

10 Aturan Hidup Bahagia


Thomas Jefferson, presiden ke-3 Amerika Serikat, pernah menyebutkan 10 aturan yang ia anggap bisa membuat hidup Anda bahagia.

Aturan ini sebenarnya ditulis Jefferson atas permintaan orang tua seorang bayi yang baru lahir dan diberi nama Thomas Jefferson Smith.

Apakah Anda ingin mencobanya? Berikut nasihat Thomas Jefferson yang legendaris itu:

1. Jangan pernah menunda sampai besok untuk hal yang bisa Anda lakukan sekarang.

Sepertinya ungkapan ini cukup populer bagi kita, karena kalimat bijak ini biasanya bisa kita lihat di bagian bawah buku tulis yang kita gunakan saat sekolah.

Jadi, intinya sikap menunda itu tidak baik. Lakukan sekarang, karena belum tentu besok Anda bisa melakukan apa yang saat ini Anda tunda.

2. Jangan pernah merepotkan orang lain untuk hal-hal yang bisa Anda lakukan sendiri.

Kalau Anda bisa makan sendiri, jangan minta disuapi. Kalau Anda bisa mencari uang sendiri, jangan meminta uang dari orang lain

3. Jangan pernah membelanjakan uang sebelum Anda memilikinya.

Lho…bagaimana bisa belanja kalau uangnya tidak ada?

Ya, artinya jangan berhutang untuk hal-hal konsumtif. Kalau Anda memang belum punya uang, jangan berharap untuk membeli yang macam-macam, sehingga nantinya Anda justru terjerat hutang.

Karena itulah, Anda perlu memiliki pengetahuan finansial, sehingga Anda tahu bagaimana mengatur uang, dan bagaimana seharusnya memperlakukan harta yang Anda miliki.

4. Jangan pernah membeli hal-hal yang tidak Anda sukai hanya karena harganya murah; karena Anda tak akan merasa hal tersebut berharga.

Kalau Anda berbelanja, sebaiknya jangan selalu melihat sesuatu dari harganya yang murah. Misalnya, kalau Anda membeli sepatu hanya karena harganya murah, bersiap-siaplah untuk menyesal, karena sepatu Anda sebentar lagi tak akan bisa dipakai. Lebih baik membeli barang yang sedikit mahal, namun kualitasnya sebanding. Dengan membeli barang yang lebih mahal dan berkualitas baik, maka Anda juga akan lebih menghargainya.

Ini juga berhubungan dengan poin nomor 3, di mana Anda harus tahu bagaimana mengatur keuangan Anda (coba baca eBook "Keuangan Pribadi" [asetinternet.com]dari David Ciang)

5. Kesombongan lebih merugikan daripada kelaparan, kehausan, dan kedinginan.

Orang kaya yang suka menyombongkan pangkat dan hartanya adalah tidak lebih baik dari orang miskin yang selalu hidup kelaparan, kehausan, dan kedinginan.

6. Jangan pernah menyesal karena Anda makan terlalu sedikit.

Bersyukurlah. Meski hanya sedikit, Anda masih bisa makan. Anda masih lebih baik dari orang-orang yang tak bisa makan sama sekali karena kemiskinan, penindasan, atau bencana alam.

7. Tak ada hal yang merepotkan jika kita melakukannya dengan senang hati.

Menurut Paul Zane Pilzer, salah satu tanda bahwa bisnis Anda sudah tepat adalah jika Anda tidak merasa repot atau susah ketika menjalankan bisnis Anda. Bahkan ketika Anda sedang menonton tv bersama keluarga, Anda sesekali masih memikirkan bisnis Anda, karena Anda sangat menyukai dan menikmati apa yang Anda kerjakan.

Lakukan pekerjaan Anda dengan senang hati, maka Anda tak akan merasa bahwa Anda sedang “bekerja”. Saya tahu kalau saya merasakannya. Bagaimana dengan Anda?

8. Jangan biarkan Anda merasa tersakiti untuk hal-hal yang tak pernah terjadi.

Banyak orang mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, dan pada akhirnya bahkan tidak pernah terjadi sama sekali. Ini hanya akan membuat Anda "sakit" karena suatu hal yang tidak jelas. Jika Anda memiliki masalah kekhawatiran, saya menyarankan Anda membaca buku Dale Carnegie, How to Stop Worrying and Start Living.

9. Jangan menangani hal dengan perdebatan.

Kalimat ini dalam bahasa Inggrisnya berbunyi “take things always by their smooth handle”, dan sebenarnya bisa diartikan apapun oleh pembacanya. Namun, arti yang banyak diterima adalah bahwa sebaiknya jangan menangani hal dengan perdebatan. Sebab, perdebatan menyangkut opini, dan siapapun bisa memiliki opini.

Argumen dan debat memang masih perlu, tapi jangan sampai hanya membuat keadaan menjadi semakin buruk, bukannya semakin baik.

10. Ketika marah, berhitunglah sampai 10 sebelum Anda berbicara; dan jika Anda sangat marah, berhitunglah sampai 100.

Ada satu kalimat bijak yang mengatakan bahwa kemarahan adalah bila kata-kata atau tindakan keluar lebih dahulu daripada logika. Saya rasa itu benar




Wednesday, November 11, 2009

Cobalah Berkaca Diri

Setiap anak selalu mengikuti arah dan jejak prilaku kehidupannya dari orang tua, lingkungan maupun sahabat dekatnya. Karakter mempengaruhi besar melalui dari lingkungan internal rumah khususnya orang tua. mulai dari gerakan, emosional, maupun tatap muka pembicaraan terhadap keluarga. Namun sedini mungkin karakter itu haruslah membuat si anak agar timbulnya rasa kedermawanan maupun keteladanan terutama perhatiannya, baik dari bertemu dengan sang Ayah maupun berjalan rekreasi dengan sekeluarga. Karena itu adalah reward yang sangat besar bagi sang dambaan anak. Namun kejadian harapan sang anak sangat menentukan pilihan apakah dirinya masih disayangi maupun dicintainya dengan penuh keikhlasan. Berapa banyak memeluk dan mengusapnya dengan perkataan "Ayah sangat sayang sama kakak".

Keutamaan perkataan dan pembicaraan kedua belah pihak yang seringkali dari sang Ayah maupun Ibu mempunyai rasa istimewa dan penuh dengan penyatuan ikatan hati. Ibarat sangkar burung dengan memberikan makanan kepada sang anak burung dengan ikhlas dan ridho itulah yang diharapkan dan keinginan kebersamaan. Saling bercerita bertukar pikiran maupun tambahan ilmu bagi si buah hati. Namun sangat disayangkan jika orang tua yang hanya mengharapkan prestasi maupun target akademik yang tinggi tetapi tidak ada penghargaan berarti bagi sang anak.

Cobalah berkaca diri sudahkah bimbingan yang selama hidupnya untuk menuntut ilmu seringkali ia diberikan penghargaan ? minimal dengan pelukan kasih sayangnya yang sangat berarti. Obsepsi anak akan sangat dasyat berubah yang sinifikan jika kurangnya pengontrolan maupun kurangnya perhatian kasih sayang. Sang anak ingin harapannya dikabulkan tapi justru sebaliknya sering kali sedikit berkomunikasi dengan Ayah Bundanya. Potensi anak sangat besar diberikan pengalaman yang begitu banyak dari sang orangtua tanpa harus mengandalkan nilai prestasi yang tinggi. Karena kelak masa depannya ia juga harus mengetahui apa yang dikerjakan dan kemandirian dalam bekerja pada masa yang akan datang.

Jika saja orang tua melarang bahkan tidak memberikan keteladanan yang baik bagi si buah hatinya maka akan sangat tinggi juga biaya maupun sedikit sekali psikologi yang pasif maupun stagnan dalam pertumbuhan anak (adaptasi). Wujudkan kesalehan dalam aktivitasnya, selalu tegur sapa, maupun berdialog dengan santai adalah kunci pengenalan dan perubahan yang lebih baik bagi anak tanpa berpikir lagi "Saya sulit membagi waktu atau lelah sehingga ketiduran tanpa menanyakan harapan yang diinginkannya". Rasululah Nabi Muhammad SAW pun sering ditanya kepada sang anaknya Fatimah walaupun ia sudah dewasa hanya minta "Ayah saya ingin minta pembantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah". Namun Rasululah memberikan penjabaran kepada Fatimah tidak langsung jawab (justice) akan tetapi diajak berdialog dengan santai keuntungan dan kerugian ketika membutuhkan pembantu. Apa jawab Rasululah SAW "Alangkah baiknya jika pekerjaan rumah bisa selesai semua yang kamu (Fatimah) kerjakan maka dzikir sebanyak-banyaknya lebih utama pahalanya dari pada seorang pembantu rumah". Lihatlah Rasulullah SAW memberikan dialog kepada Fatimah yang lebih penting dahulu adalah reward (balasan)/ pahalanya ketika ia bekerja sambil berdzikir. Ganjaran maupun gambaran surga ketika beramal saleh lebih dahulu ketimbang penjabaran materi mengenai adanya pembantu rumah.

Bukan berarti sang anak tidak boleh protes/ usul akan tetapi orang tua harus memberikan gambaran arahan reward terbesar lebih dahulu ketimbang yang diutamakan imbalan materi (hadiah). Jangan sampai hadiah yang diberikan membuat anak terus-menerus hanya mengharapkan imbalan tanpa adanya rasa kemandirian maupun bekerja ikhlas terlebih dahulu. Ibarat pancingan ikan jangan kasih cacing besar dahulu tetapi mungkin harus lihat juga kesukaan ikan maupun ketertarikan bagi ikan tersebut contohnya roti barangkali yang terpenting bisa menyentuh makanan pancingan tersebut sehingga menjadi sangat menarik/unik untuk memakannya. Semoga saja orang tua dan guru bisa berkaca diri kira-kira apa yang bisa membuat tertarik dan semangat dalam beramal saleh sehingga dukungan kedua belah pihak juga sangat mendukung terjadinya kesuksesan dalam membimbing anak belajar di sekolah dan di rumah.

Dian Parikesit, S.Pd

Tuesday, November 10, 2009

Pahlawan Dambaanku

Dia adalah pelindungku dan penasehatku
Selalu berkorban dengan harta dan jiwanya
Tawa dan menangis menjadi perjuangannya
Senyuman adalah senjata dan obat penyejuk hati
Tantangan dan Ujian menjadikan pengalamanku
Masa yang sulit dan kesempatan membuat hati menjadi gundah

Kekuatan lahir dan batinnya tetap menjadi tatapan doa kepada sang pencipta
Siang dan malam berganti musim wajah
Tumbuh dan layu selalu diuji dengan kekuatan ajaib
Kepulasan dan gelisah membuat segar dipelupuk matanya
Adakah bermunculan wajah berseri-seri ?
Komitmen dan semangat mewujudkan cita-cita masa depannya

Setiap asa tak akan pernah lelah
Setiap detik tak akan gundah
Setiap tatap matanya tak akan mengantuk dalam kebodohan
Setiap tumbuh tak akan lupa menyiraminya

Dia-Lah yang maha kuasa
Pemberi takdir dan ajal yang mengetahuinya
Hanya Pahlawan dambaan yang bisa terima keikhlasan
Pengorbanan dan bimbingan yang dapat meniti hidup hingga menggapai cita-citanya
Sayang kekuatannya dikur dari usia
Harapan surga menjadi titik tumpuan

Doanya lah yang terus mengalir tiada tara
Sang pahlawan menjadi ceria dan bahagia
Itulah tanda syukur sebagai tanda jasanya
Agar ia menjadi titik ukuran pengalaman
Dan menyala terang kehidupan yang fana dan nyata.

Dian Parikesit, S.Pd

Tuesday, November 3, 2009

Kunjungan Mall Jadikan Sebagai Sarana Belajar Anak



Tanpa disadari, mal saat ini bukan lagi sekadar tempat berbelanja, tempat cuci mata, atau sekadar hang out bagi keluarga.


Hampir setiap minggu, banyak keluarga yang menghabiskan waktu di mal. Keperluannya bisa bermacam-macam, mulai dari berbelanja atau sekadar cuci mata dan menghadiri pameran yang sedang berlangsung di salah satu bagian mal.

Beberapa tempat di mal, sebetulnya bukan hanya pantas dijadikan tempat cuci mata, bahkan jika jeli ada saja tempat yang bisa dijadikan media belajar yang baik bagi anak-anak. Suasananya yang menyenangkan tentu membuat anak-anak merasa tidak terbebani saat belajar di mal.

Berikut ini ada beberapa cara untuk memanfaatkan mal sebagai media untuk belajar anak:

1. Acara berbelanja yang selama ini menjadi monopoli ibu-ibu bisa dijadikan media bagi anak untuk mempelajari bagaimana cara mengenal produk yang baik (cara memilih ikan atau daging segar), cara mengatur uang jajan dengan memberikan mereka sejumlah uang dan membiarkannya mengatur barang apa yang ingin dibeli, atau bahkan berhitung dengan barang belanjaan yang dibeli (ini tentunya berkaitan dengan pelajaran matematika).

2. Berkunjung ke toko buku juga merupakan salah satu bentuk wisata edukatif yang harus ditanamkan pada anak sedari kecil.
Tanamkan kecintaan membaca pada anak sedari dini. Karena ilmu bukan hanya bisa didapat dari buku pelajaran atau textbook, namun juga dari buku-buku lainnya. Bahkan bukan tidak mungkin ada hal yang bisa dipelajari anak dari buku komik favoritnya. Jadi biarkan mereka memilih sendiri buku yang diminati.

3. Selain toko buku, anak juga bisa belajar berkompetisi dan ketangkasan di arena permainan yang banyak terdapat di mal.
Ingat, kecerdasan bukan diukur dari IQ semata loh. Anda juga harus memperhatikan EQ-nya.

Ada banyak hal lain yang bisa dipelajari anak secara menyenangkan. Dijamin, metode pembelajaran dengan menggunakan mal sebagai salah satu sarananya pasti akan menyenangkan anak. Asyik kan, bermain dan jalan-jalan sore di mal sambil belajar.


Thursday, October 29, 2009

Nafas Amal Kebaikan


Tetapi, kalau kita renungkan secara jujur, ada batas minimal dimana seorang muslim bisa tetap bertahan melakukan kebaikan. Rahasianya, terletak pada sejauh mana kemampuan kita menyiasati lika-liku hidup agar tetap dalam irama kebaikan. Kuncinya terletak pada bagaimana menjaga nafas-nafas kebaikan. Beberapa langkah berikut, barangkali bisa membantu.

Pertama, yakini setiap amal ada nilainya

Dalam Islam, tidak ada kebaikan yang tak bernilai. Justru di antara bentuk keadilan dan rahmat yang ditebarkan Islam adalah penghargaannya terhadap segala bentuk kebaikan, meski hanya kecil. Seorang muslim tidak boleh menganggap remeh amal kebaikan yang ia lakukan. Ini tentu dalam kaitan menjaga semangat beramal, bukan dalam pengertian merasa amal kita sudah banyak.


Seperti juga dalam hidup ini, banyak peran-peran penting yang diemban oleh unsur-unsur kecil. Demikian pula nilai sebuah amal. Lihatlah gunung yang tinggi menjulang. Ia terdiri dari bebatuan kecil dan besar. Lihatlah penyangga rel kereta api yang dilalui “ular besi" yang beratnya berton-ton. Ternyata, di bawah bantalan rel itu ada batu-batu kecil yang menyangga beban berat itu.

Rasulullah sendiri menyampaikan dalam beberapa haditsnya, betapa Islam sangat menghargai kebaikan. Meskipun amal itu kecil. Salah satunya, sabda beliau, “Janganlah engkau menghina sebuah kebajikan, meski engkau mendapati saudaramu dalam keadaan berseri-seri wajahnya." (HR. Muslim). Dalam kisah yang lain, kita bisa merasakan makna yang sangat mendalam dari nasehat Rasulullah kepada istrinya, Aisyah, “Jauhilah neraka, meski dengan (bersedekah senilai) separoh biji karma.”

Setiap kebaikan yang dilaksanakan dengan ikhlas, akan didapati balasannya di sisi Allah. Kita tentu pernah mendengar nasehat Luqman Al-Hakim kepada anaknya, yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur’an. “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (Qs. Luqman: 16).

Maka, landasan pertama kesinambungan amal ada pada pemahaman kita tentang nilai sebuah amal. Setiap kebaikan pasti ada manfaatnya. Bagi pelakunya, maupun bagi orang lain. Kalau tidak di dunia, insya Allah di akhirat.

Kedua, selalu merasa kurang

Seorang muslim, tidak boleh merasa puas dengan apa-apa yang telah ia lakukan. Selain sebagai bentuk etika kepada Allah, sikap ini juga kita perlukan sebagai penyambung amal-amal kebajikan. Artinya, dengan merasa kurang, kita akan terdorong untuk terus beramal dan beramal. Kelak, yang kita bawa pulang kepada Allah bukanlah kekayaan dunia.

Meski kita membutuhkan dunia seperlunya. Bila kita menyadari, bahwa amal-amal kita sajalah yang akan menemani kita di akhirat, tentu secara akal sehat kita harus memperbanyak kumpulan amal-amal itu. Apapun bentuk-nya, dan seberapapun besarnya.

Terlebih, bila kita menyadari betapa beratnya tantangan hidup. Dunia ini seperti hutan belantara yang gelap. Yang tidak punya cahaya dan tidak tahu jalan pasti akan tersesat. Lentera kehidupan dan cahaya itu adalah iman kepada Allah. Sedang minyak atau bahan bakarnya adalah amal-amal shalih. Dengan lentera itu kita tidak akan salah jalan. Kita bisa menghindari jurang yang berbahaya. Iman yang tidak dinyalakan oleh amal, tidak akan bisa menerangi hidup, karena ia akan semakin redup, hingga akhir-nya padam. Maka, setiap kali berbuat kebaikan, sedikit demi sedikit, ingatlah bahwa ia akan menambah minyak bagi lentera tersebut.

Ketiga, carilah kesegaran baru

Kadangkala, datang rasa malas atau bosan untuk terus melakukan sebuah kebaikan tertentu. Manusia memang tidak akan luput dari pasang surut semangat, naik turun iman, dan irama hati yang kadang berubah-ubah. Keadaan ini bisa berpengaruh terhadap kesinambungan sebuah amal. Mula-mula mungkin mengurangi amal tersebut, tetapi bila dibiarkan bisa-bisa ia membuatnya terhenti.

Menghadapi kenyataan tersebut, salah satu cara yang mungkin bisa kita lakukan adalah mencari kesegaran baru. Maksudnya, kita mencoba menyegarkan kembali jiwa dan raga. Bisa dengan cara mengubah kebiasaan yang rutin dengan sesuatu yang baru. Menyela kegiatan-kegiatan yang monoton dengan kegiatan baru. Mungkin rekreasi, olah raga, silaturrahmi, bermain bersama anak-anak, atau yang lainnya.

Kesegaran di sini tentu harus dalam batas yang halal. Banyak perkara-perkara halal yang disediakan Allah dalam hidup ini. Cobalah, dan ambil kesegaran barunya untuk memberi semangat hidup dan gairah beramal yang baru. Setiap kita umum-nya mengenali karakter diri kita masing-masing. Termasuk, mengenali kapan saat-saat kejenuhan dan rasa bosan itu datang. Bahkan, sebagian orang sangat mengerti, apa penyebabnya, Atau bahkan ada yang menyadari dan memahami implikasi dari setiap kondisi yang ia lakoni terhadap pasang surutnya semangat beramal tersebut. Maka, berdasar karakter tersebut, tinggal kita pilih apa kesegaran baru yang ingin kita ambil. Sesudah itu, tentu, kita kembali lagi berkarya dan beramal.

Keempat, mohonlah pertolongan

Yang utama dan pertama tentu memohon pertolongan kepada Allah. Dengan do’a, kepasrahan dan bertaqarrub kepada-Nya. Taqarrub adalah persembahan untuk Allah, sebagai modal untuk memohon kepada-Nya. Seperti dalam Al-Qur’an, dijelaskan bahwa salah satu contoh memohon pertolongan adalah dengan sabar dan menunaikan shalat.

Dalam konteks kemanusiaan, meminta pertolongan kepada sesama saudara muslim juga kita perlukan. Hidup ini terlalu berat untuk dijalani seorang diri, bahkan meskipun oleh seorang mukmin. Demikian juga upaya menjaga kesinambungan amal. Kalaulah tidak seperti itu, tentu Rasulullah tidak begitu sering menekankan pentingnya hidup berjama’ah, sebuah bentuk lain dari menolak kesendirian. Sebab, seperti perumpamaan yang disampaikan Rasulullah, serigala itu akan memangsa domba-domba yang sendirian.

Meminta tolong kepada teman, saudara, keluarga, orang-orang shalih, bisa bermacam bentuknya. Bisa dengan meminta nasehat dari mereka, menimba pengalaman, atau saling berbagi. Intinya, bagaimana agar amal-amal yang kita tabung bisa terus berjalan, meski sedikit demi sedikit.

 Akhirnya, kita memang harus menyadari, bahwa jalan kebajikan itu beribu jumlahnya. Tak jadi soal mana yang kita pilih. Itu memberi kesempatan bagi segala macam orang untuk beramal, termasuk kepada kita. Tinggal bagaimana amal itu dijaga nafas-nafasnya, agar ia tidak berhenti kecuali bersamaan dengan berhentinya nafas-nafas kita. Wallahu’alam.

Andai aku seperti sirup


Masalahnya sederhana. Gula pasir merasa kalau selama ini dirinya tidak dihargai manusia. Dimanfaatkan, tapi dilupakan begitu saja. Walau ia sudah mengorbankan diri untuk memaniskan teh panas, tapi manusia tidak menyebut-nyebut dirinya dalam campuran teh dan gula itu. Manusia cuma menyebut, "Ini teh manis." Bukan teh gula. Apalagi teh gula pasir.

Begitu pun ketika gula pasir dicampur dengan kopi panas. Tak ada yang mengatakan campuran itu dengan ‘kopi gula pasir’. Melainkan, kopi manis. Hal yang sama ia alami ketika dirinya dicampur berbagai adonan kue dan roti.

Gula pasir merasa kalau dirinya cuma dibutuhkan, tapi kemudian dilupakan. Ia cuma disebut manakala manusia butuh. Setelah itu, tak ada penghargaan sedikit pun. Tak ada yang menghargai pengorbanannya, kesetiaannya, dan perannya yang begitu besar sehingga sesuatu menjadi manis. Berbeda sekali dengan sirup.

Dari segi eksistensi, sirup tidak hilang ketika bercampur. Warnanya masih terlihat. Manusia pun mengatakan, "Ini es sirup." Bukan es manis. Bahkan tidak jarang sebutan diikuti dengan jatidiri yang lebih lengkap, "Es sirup mangga, es sirup lemon, kokopandan," dan seterusnya.

Gula pasir pun akhirnya bilang ke sirup, "Andai aku seperti kamu."

Sosok gula pasir dan sirup merupakan pelajaran tersendiri buat mereka yang giat berbuat banyak untuk umat. Sadar atau tidak, kadang ada keinginan untuk diakui, dihargai, bahkan disebut-sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Persis seperti yang disuarakan gula pasir.

Kalau saja gula pasir paham bahwa sebuah kebaikan kian bermutu ketika tetap tersembunyi. Kalau saja gula pasir sadar bahwa setinggi apa pun sirup dihargai, toh asalnya juga dari gula pasir.

Kalau saja gula pasir mengerti bahwa sirup terbaik justru yang berasal dari gula pasir asli.

Kalau saja para penggiat kebaikan memahami kekeliruan gula pasir, tidak akan ada ungkapan, "Andai aku seperti sirup!"

Saturday, October 24, 2009

Pergi ke sekolah tanpa diantar , bolehkah?


 
Boleh saja. Asalkan ia sudah memahami identitas dirinya dan selalu mematuhi aturan keselamatan di jalan.

"Ma, hari ini aku enggak usah diantar ke sekolah ya. Aku bisa kok berangkat sendiri. Ita saja sudah berani ke sekolah sendiri. Boleh ya...Ma," rengek Ratna kepada Tati. Tati merasa bimbang. Ia belum yakin dengan kemampuan anaknya yang masih duduk di kelas TK B ini. Menurutnya, Ratna masih kurang berhati-hati dan kerap mengabaikan aturan keselamatan di jalan. Jadi, belum waktunya untuk melepas Ratna ke sekolah sendiri, walau jarak dari rumah ke sekolah tergolong dekat. Benarkan sikap Tati?

Sikap Tati sudah tepat. Memang tak ada acuan yang pasti kapan anak dapat dilepas untuk berangkat-pulang sekolah sendiri. Sebab setiap anak, meski usianya sama, memiliki tingkat kematangan kognitif yang berbeda-beda. Untuk itulah pemberian izin "kelayakan" sangat tergantung pada penilaian orang tua terhadap anaknya. Bila orang tua yakin dan percaya bahwa anaknya telah mampu mandiri dan matang maka si kecil boleh saja dilepas sendiri ke sekolah meski masih prasekolah.

Dilihat dari tugas perkembangannya, kemandirian si prasekolah memang sudah lebih baik ketimbang sebelumnya. Pengertiannya tentang manusia, benda dan situasi sudah meningkat dengan pesat. Hal ini seiring dengan kemampuan intelektualnya yang membumbung, terutama kemampuan berpikir. Kecakapannya dalam menjelajah lingkungan pun semakin baik yang ditunjang kemantapan koordinasi dan pengendalian motorik si prasekolah.

Si kecil pun sudah memiliki kesanggupan untuk bertanya dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti orang lain. Tahapan pemikiran ini dinamakan praoperasional. Anak sudah mulai berkembang cara berpikirnya, pemahamannya dan berbahasanya. Meskipun masih belum sempurna betul dan masih egosentris.

PERSIAPAN YANG HARUS DILAKUKAN

Si prasekolah pastilah merasa senang dan bangga, bila diizinkan untuk pergi dan pulang sekolah sendiri. Namun sebelumnya orang tua perlu melakukan sejumlah persiapan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

· Menanamkan kesadaran pada si prasekolah soal pentingnya mengetahui identitas diri, identitas orang-orang di sekitarnya serta identitas sekolahnya. Ini berarti ia harus hafal nama lengkap dan panggilannya, nama ayah-ibu, nama kakak, adik, nenek atau orang-orang yang tinggal serumah dengannya, alamat rumah, nomor telepon, nama sekolah, guru, dan kelasnya.

· Penyampaian yang berhubungan dengan identitas pribadi ini dapat dilakukan pada berbagai kesempatan dan berulang-ulang. Misalnya, saat si kecil bermain, saat mandi atau saat menjelang tidur. Yang penting suasananya harus tenang dan ia tidak dalam keadaan mengantuk/rewel sehingga dapat menangkap materi dengan baik. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan anak akan itu, penyampaian bisa dilakukan dengan tanya jawab. Penguasaan materi ini penting sebagai antisipasi jika suatu yang tidak diinginkan terjadi. Contohnya kecelakaan, sehingga pihak rumah atau sekolah dapat segera dihubungi. Ingatkan pula agar si prasekolah tidak mengumbar identitas pribadi ini pada sembarang orang. Apalagi orang yang tidak dikenal karena bisa malah membahayakan dirinya.

· Si prasekolah juga harus mengetahui dan hafal rute dari rumah ke sekolah dan sebaliknya dari sekolah ke rumah. Tak ketinggalan aturan di jalan raya. Umpamanya, berjalan kaki harus di trotoar, sebelum menyeberang jalan harus melihat kiri-kanan terlebih dahulu. Demikian pula, aturan bila ia menggunakan angkutan seperti becak, ojek, atau angkot. Bahwa ia mesti duduk dengan baik dan tidak bercanda atau berdiri seenaknya demi keselamatan diri.

· Untuk melepas si kecil ke sekolah sendiri dapat dicoba secara bertahap. Awalnya anak tetap didampingi saat berangkat-pulang sekolah namun dalam posisi tidak terlalu dekat. Biarkan ia berjalan lebih depan dari kita. Amati bagaimana caranya berjalan; apakah tertib atau malah seenaknya sendiri, alias tidak mengacuhkan aturan keselamatan di jalan.

· Sambil berjalan dapat dilakukan tanya jawab tentang identitas pribadi dan materi aturan keselamatan berjalan. Bila si prasekolah melakukan kesalahan sikap sampaikan koreksi langsung, bagaimana sikap yang sebenarnya dan akibat yang bakal didapat dari sikap yang salah tadi. Dengan begitu anak dapat mengetahui hubungan sebab akibatnya. Melalui pengalaman langsung anak akan lebih mudah paham dan ingat.

BEBERAPA SYARAT MUTLAK

Sejumlah hal lain yang harus diyakini orang tua bila ingin melepas si prasekolah untuk pergi dan pulang adalah:

1. Yakin si prasekolah sudah paham dan mengerti akan identitas diri, identitas keluarga dan identitas sekolahnya. Bila ia belum paham atau masih sering lupa, sebaiknya tidak dibiarkan pergi dan pulang sekolah sendiri. Katakan bahwa Anda belum yakin untuk mengizinkannya dan kaitkan dengan pentingnya pemahaman identitas pribadi tersebut.

2. Yakin dengan keamanan jalan dan lingkungan rute pergi-pulang sekolah si kecil. Apakah ramai dengan kendaraan umum, apakah ada orang-orang yang patut dicurigai yang biasa ditemui di rute tersebut, dan lainnya. Bila memang aman tak ada salahnya si prasekolah diizinkan. Namun jika tidak, jangan biarkan ia pergi sendirian.

3. Yakin akan identitas pengemudi dan sikapnya dalam mengemudi. Ini berlaku bila si prasekolah berlangganan ojek, becak atau sejenisnya. Untuk itu, pada awalnya kita mesti men- dampingi dulu si prasekolah saat menggunakan angkutan tersebut.

4. Yakin anak selalu menyiapkan uang pas untuk ongkos angkutan umum. Ingatkan pula untuk memerhatikan jalan dan ajarkan ia untuk menyebutkan tempat tujuan kepada pengemudi agar tidak terlewat. Bila jarak antara rumah dan sekolah terlalu jauh dan angkutan umum yang digunakan tergolong besar (seperti bus), sebaiknya anak didampingi saat pergi dan pulang sekolah.

5. Yakin mengenal dan mengetahui identitas teman seperjalanan si prasekolah. Bila si kecil ke sekolah bersama teman-temannya, cobalah untuk mencari tahu identitas teman-temannya itu. Niscaya identitas itu dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi bila anak terlambat pulang atau ada peristiwa lain yang tidak diharapkan.

6. Jalin komunikasi dengan pihak sekolah. Sampaikan kepada guru/pihak sekolah, bila si prasekolah sedang mencoba pergi dan pulang sendiri. Harapannya pihak sekolah dapat memberikan perhatian tambahan. Misalnya, mengantarkan si prasekolah sampai naik angkutan umum atau sekadar menyeberangkan jalan.

Atau bila si kecil terlambat tiba di sekolahatau terjadi sesuatu hal yang di luar dugaan dapat diinformasikan dengan segera kepada orang tua. Tak ada salahnya orang tua pun mengecek, apakah si prasekolah sudah tiba tepat waktu di sekolah atau tidak.

7. Sesekali dampingi anak. Akhir-akhir ini banyak kejahatan terhadap anak yang dilakukan orang dewasa /anak yang lebih besar. Untuk itu orang tua perlu sesekali mengantar atau menjemput si kecil ke/dari sekolah. Hal ini bertujuan agar orang yang berniat jahat, tidak bisa "membaca" rutinitas dan kebiasaan anak. Meskipun ia berlangganan becak atau ojek sekalipun.

8. Jangan memakaikan anak perhiasan/barang-barang berharga karena dapat mengundang orang berniat jahat.

9. Ajarkan beberapa sikap waspada demi keselamatannya, seperti tidak menerima pemberian makanan/minuman dari orang yang tidak dikenal. Atau menjawab sesingkat mungkin pertanyaan orang yang tak dikenal. Kalau perlu jangan bicara pada orang yang tidak dikenal.
BILA SI PRASEKOLAH BERSEPEDA

Bersepeda adalah kegiatan yang mengasyikkan bagi si prasekolah. Namun jika ia merengek ingin bersepeda ke sekolah, orang tua perlu mengkaji beberapa hal penting. Seperti soal jarak tempuh bersepeda. Kalau tergolong jauh dan si kecil harus bersepeda di lalu lintas yang ramai, lebih bijaksana jika ia tidak diberi izin untuk itu. Namun kalau rute tempuh dari rumah ke sekolah tergolong dekat dan aman, bersepeda ke sekolah tentu akan mengasyikkan baginya. Akan lebih menguntungkan lagi jika di sekolahnya tersedia tempat penitipan sepeda.

Namun sebelum itu, jangan lupa bekali anak dengan panduan keselamatan di jalan. Umpamanya, bersepedalah di sebelah kiri jalan. Jika melewati pertigaan/perempatan, jangan asal menyeberang namun lihat kanan kiri terlebih dulu. Kalau perlu mintalah tolong kepada polisi/petugas lalu lintas. Ingatkan pula agar ia selalu waspada. Jangan bersepeda sambil berbicara atau bercanda dengan teman. Sesekali mintalah guru di sekolahnya untuk bertanya/meminta anak bercerita di depan kelas tentang pengalamannya bersepeda sehingga perilakunya dapat dievaluasi.

Yang lebih penting, amati dulu si kecil sebelum melepasnya bersepeda sendirian ke sekolah. Apakah ia sudah mampu bersepeda dengan baik serta memerhatikan aturan keselamatan di jalan. Bila belum, tegurlah secara langsung dan sampaikan cara yang semestinya.