Wednesday, April 13, 2011

Salah Paham

Pada suatu hari, adik laki-laki Yangzhu, Yangbu berpakaian putih pergi berkunjung ke temannya. Dalam perjalanan ke rumah temannya, hujan turun. Ia berlari ke rumah temannya dalam hujan dan tinggal di sana hingga hujan berhenti.

Karena pakaiannya yang basah, temannya telah menawarkan pakaian pengganti berwarna hitam. Yangbu akhirnya mengganti pakaiannya yang putih dengan hitam dan pulang ke rumah pada malam hari setelah makan di rumah temannya.

Ketika tiba di rumah, anjingnya tidak mengenal diri Yangbu yang telah berganti pakaian hitam. Ia menggonggong dengan keras.

Yangbu menjadi marah dan hendak memukulnya dengan sebatang ranting, tetapi kakaknya Yangzhu yang mendengar suara gonggongan anjing bergegas keluar rumah dan melarang adiknya, ”Jangan kau pukul anjing itu! Ini bukan salahnya. Coba pikirkan seandainya anjing itu saat keluar rumah berwarna putih dan kembali ke rumah jadi anjing hitam, bukankah anjing itu juga akan menjadi asing bagimu? Lagian, sekarang hari sudah gelap, tidak heran bila ia tidak dapat mengenali dirimu.”

Makna cerita:

Bila seseorang salah paham terhadap diri kita, maka cobalah mencari pada diri sendiri terlebih dahulu, mungkin kesalahan bersumber dari diri kita sendiri. Jangan terburu nafsu melempar kesalahan pada orang lain.

PELAJARAN DARI SEEKOR KUPU-KUPU

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu yang sudah mempunyai lubang kecil dan terlihat calon kupu-kupu yang berjuang keluar. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam. Calon kupu-kupu yang ada di dalam kepompong itu berhenti membuat kemajuan, kelihatannya dia telah berusahan semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantu calon kupu-kupu itu dengan mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu sehingga kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil dengan sayap-sayap yang mengkerut.

Orang tersebut terus mengamati kupu-kupu itu dengan harapan pada suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar smampu menopang tubuhnya yang mungkin akan berkembang. Namun, seiring berjalannya waktu, semua yang diharapkan tidak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak di sekitarnya tetap dengan tubuh gembung dan sayap-sayap yang mengkerut.

Kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sehingga dapat mengembang dan dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan setelah keluar dari kepompong. Namun, kebaikan dan ketergesaan seseorang telah memusnahkan kemampuan kupu-kupu itu untuk terbang.

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak akan menjadi sekuat yang kita mampu dan kita tidak akan pernah dapat “TERBANG”

No comments: