Di zaman yang serba modern seperti ini semua orang ingin semua kebutuhannya tercapai dengan cara praktis, termasuk dalam urusan kesehatan. Apalagi di zaman ini, kecanggihan teknologi sudah tidak terbatas batas ruang dan waktu, termasuk untuk handphone (HP). HP yang dulunya hanya untuk alat komunkiasi (telepon dan SMS), sekarang sudah bertambah fungsi tak terhingga dengan munculnya berbagai jenis Smartphone. Apalagi dalam beberapa smartphone tersebut tertanam suatu sistem Android yang merupakan sistem operasi berbasis linux. Android menyediakan platformterbuka bagi para penggunanya agar bisa mengembangkan atau menciptakan aplikasi mereka sendiri menjadi perangkat lunak berbasis android.
Dari sifat android yang open source tersebut, di masa mendatang akan banyak para pengembang yang menciptakan perangkat lunak berbasis Android untuk keperluan medis. Nah, pembuatan aplikasi asisten pribadi seperti “Iris” yang populer bagi pengguna android saat ini. Namun asisten pribadi yang saya pikirkan tertanam di android ini berfungsi untuk mendeteksi autisme pada anak. Saya memberikan nama aplikasi tersebut “Autice” atau kepanjangan dari Autism Voice. Saya sebut sebagai asisten pribadi, karena aplikasi Autice ini nanti mampu mandeteksi perintah suara dan berkomunikasi dengan penggunanya yang dalam hal ini adalah anak kecil yang mau dideteksi apakah autis atau tidak.
Adapun konsepnya adalah anak atau balita yang mengalami perkembangan berbeda dengan anak sebayanya dapat dideteksi melalui vokal mereka. Untuk itu langkah awalnya harus ada sebuah database yang tertanam pada software Autice tentang suara anak normal dana anak autis. Pada batasan masalah ini, software Autice sementara hanya dapat digunakan oleh orang yang menggunakan bahasa dan logat indonesia. Untuk itu diperlukan rekaman suara dari anak-anak normal yang tidak mengalami autis dan anak-anak pengidap autis secara klinis yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa dan logat indonesia pula. Rekaman suaranya tersebut kemudian akan ditanam di database software Autice. Nantinya akan didapatkan spektrum gelombang suara normal dan autis yang digunakan untuk parameter pemeriksaan suara untuk keperluan analisis autisme pada anak-anak.
Dalam penggunaanya sendiri, software Autice merekam pembicaraan anak yang diperiksa tersebut dengan cara melakukan interaksi dengan Autice melalui perintah suara. Nantinya suara anak tersebut akan masuk pada software Autice menjadi spektrum gelombang suara tertentu yang disimpan pada database Autice. Kemudian sotware Autice akan membandingkan suara yang masuk dengan yang sudah terekam sebelumnya. Ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa suku kata yang dilafalkan anak normal dan autis berbeda. Nah, mungkin dari pelafalan suku kata yang berbeda tersebut yang bisa menjadi pembeda spektrum gelombang suara anak normal dan autis.
Akan tetapi software Autice yang saya rencanakan ini tidak bisa mendeteksi secara cepat. Perlu adanya pelatihan dan pengidentifikasian suara anak yang diperiksa berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang tepat. Oleh karena itu nantinya anak yang diperiksa harus setiap saat bisa berinteraksi dengan software Autice. Ketika sudah mencapai 500 kata, saya rencanakan software Autice sudah bisa tepat mendeteksi anak tersebut normal atau autis.
sumber : oyandawud-fst09.web.unair.ac.id
sumber : oyandawud-fst09.web.unair.ac.id
No comments:
Post a Comment