Maria Dalley, seorang wanita biasa yang sudah berusia 45 tahun dengan
7 anak. Sejak kecil, wanita ini sering diejek bodoh dan pernah keluar
dari sekolah pada usia 15 tahun karena dianggap mengalami masalah
perilaku. Namun waktu berlalu, dan Maria yang dianggap bodoh itu
melahirkan kejutan-kejutan yang mengagumkan.
Wanita berkulit
hitam ini memiliki anak-anak yang cerdas dan jenius. Maria bahkan sering
terkejut karena anaknya pulang ke rumah dan menceritakan pada ibunya
bahwa ia mendapatkan beasiswa dan meraih IQ yang luar biasa tinggi.
Salah
seorang putri Maria, Seyonne, masih berusia 11 tahun. Namun gadis kecil
ini mendapatkan 5 beasiswa di sekolahnya dan memiliki kemampuan membaca
sekelas remaja berusia 18 tahun. Hal ini berbeda sekali dengan masa
kecil hingga remaja Maria yang jauh dari kata prestasi.
Meski gagal dalam akademisnya, Maria sempat
mencicipi bangku kuliah dan kini menjalankan bisnis sosialnya. "Aku
kagum dengan kenyataan bahwa aku memiliki 7 anak yang cerdas. Meski aku
bukanlah anak yang berprestasi dulunya, namun aku yakin bahwa mereka
mewarisinya dariku juga," kata Maria.
Anak-anak Maria mungkin
bisa dikatakan lebih pintar darinya. Ia bahkan pernah diajari oleh anak
bungsunya sendiri bahwa balon busa itu berbeda dengan foam. Anak-anaknya
juga kadang tertawa saat ibu mereka sulit memahami apa yang dikatakan
anak-anaknya.
Anak tertuanya yang bernama Shana mengalami masalah
yang sama dengan Maria saat masih kecil, yaitu masalah perilaku. Namun,
di usia 23 tahun, Shana kini menjadi anak yang cerdas dan di sekolah
terbaik untuk mengembangkan kemampuannya. Maria tak pernah membedakan
pendidikan anak-anaknya. Ketujuhnya disekolahkan di private school dan
karena mereka sangat pintar, semuanya memenangkan beasiswa yang
meringankan beban Maria dan suami dalam masalah uang sekolah.
Keajaiban
anak-anak Maria adalah, kesemuanya bisa bicara seperti orang dewasa
bahkan ketika masih berusia 5 tahun. "Aku ingat saat Shana masih kecil,
ia tak seperti anak lainnya. Kami selalu bicara layaknya teman seumuran.
Dia mengatakan bahwa dirinya adalah orang dewasa yang terjebak dalam
tubuh anak-anak saat masih lima tahun. Itu cukup menakutkan," cerita
Maria.
Ia
merasa bangga dengan anak-anaknya. Meski para guru mengatakan bahwa
mereka bisa lebih hebat bila sedikit diberikan tekanan, namun Maria dan
suaminya membiarkan anak-anaknya melakukan apapun yang mereka inginkan.
Kondisi
Maria dan anaknya memang saling bertolak belakang. Namun bagaimanapun
kehebatan anak-anak itu tak akan terasah dengan baik bila kedua orang
tua mereka tak membimbing anak-anaknya dengan seksama. Seseorang akan
belajar dari keterpurukan dan tekanan belum tentu akan membuat seseorang
berkembang menjadi sosok yang mengagumkan.
Jangan lupa, selain
belajar untuk menambah pengetahuan, kita juga harus belajar untuk
kehidupan. Tak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan semua orang
berhak untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan. Jangan menyerah
bila Anda belum jadi yang terbaik
No comments:
Post a Comment