Monday, March 15, 2010

Tahukah Anda Bagaimana merangsang dan meningkatkan kreativitas anak ?

Pertanyaan yang sering timbul dan di tanyakan oleh orang tua adalah Bagaimana merangsang dan meningkatkan kreativitas anak ? Sebagai orang tua yang peduli terhadap tumbuh kembang anak, tentu menginginkan untuk memiliki anak yang creative dan cerdas. Kreativitas sebenarnya sudah dimulai sejak bayi.

Seorang professor bidang ilmu pendidikan di Amerika Serikat, yang bernama Dr. E. Paul Torrance, mengatakan bahwa semua anak belajar melalui cara Trial and Error. Contoh yang paling sederhana adalah ketika anak sedang belajar untuk berjalan, berapa kali anak akan gagal dan terus mencoba dan gagal lagi, hingga akhirnya bisa berjalan. Sebenarnya disini peran orang tua penting untuk membantu. Banyak proses seperti diatas yang tidak disadari oleh orang tua untuk memberikan motivasi aktif kepada anak. Dari contoh di atas sudah jelas bahwa kreativitas sebenarnya sudah di dimulai sejak bayi.

Ada 2 hal yang harus diketahui oleh orang tua, yaitu :
Semua anak kecil memiliki kreativitas
Kreativitas dapat ditingkatkan melalui rangsangan, kesempatan dan latihan yang berkesinambungan


Karena kreativitas ini sudah dimulai sejak bayi, berarti mendidik dan melatih kreativitas anak dapat dimulai dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dalam hal ini ayah dan ibu.


Menurut Dr. E. Paul Torrace kembali, kreativitas pada anak mulai meningkat pada saat berusia 3 tahun, dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 5 tahun. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua untuk meningkatkan kreativitas anak adalah sebagai berikut :
Tentukan media yang dapat merangsang kreativitas anak, contoh nya adalah melipat, menempel, mewarnai, bahkan bereksperimen.
Biarkan anak bebas melakukan apa yang di yakini atau di sukainya. Menurut Dr. Dale Grubb, orang tua yang terlalu mengajari dalam berbagai hal kepada anak membuat anak kurang kreatif, berbeda dengan anak yang diberikan kebebasan oleh orang tuanya untuk belajar, dimana anak tersebut akan lebih kreatif. Menurut Dr. Dale Grubb, orang tua, guru harus menghargai kreativitas anak apapun dan bagaimana pun yang dilakukan oleh anak, sehingga anak dapat berkreasi sendiri dengan gayanya.
Beri solusi kepada anak, ketika anak tidak dapat memecahkan masalah, sehingga anak dapat berpikir dengan cara yang berbeda.

Jadi sekarang, jika ingin anak Anda tambah kreatif dan menjadi anak yang dapat memecahkan masalah dalam hidupnya, cobalah untuk terus memberikan pengawasan dan melatih anak untuk terus berkreatif kapanpun dan dimanapun. Jika anak menikmati permainan dengan kreativitas yang dimilikinya, maka anak bisa memecahkan masalah yang dihadapinya dengan mudah


Meningkatkan Kepercayaan diri

Dalam masa anak-anak, bermain merupakan sesuatu yang bermain merupakan sesuatu yang setiap hari dilakukan, namun ketika sudah menginjak remaja dan dewasa, bermain bukanlah sesuatu yang dilakukan setiap hari, banyak hal-hal yang membuat anak remaja tidak memiliki waktu untuk bermain lagi, karena kesibukan dan kepadatan aktivitas baik di sekolah maupun di rumah.

Menurut Psikolog Harvard Jerome Kagan, dia mengidentifikasikan ada 3 cara yang bisa digunakan untuk memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, Yaitu :
Interaksi Langsung
Indentifikasi Emosi
Cerita-cerita keluarga

Di usia remaja, anak sudah memiliki keputusan, dengan siapa mereka berteman dan dengan siapa mereka pergi. Bagi sebagian remaja berjalan bersama orang tua sudah tidak lagi menyenangkan, dan merasa malu jika berjalan bersama-sama. Di usia ini anak-anak remaja sebenarnya ingin berinteraksi langsung yaitu : ingin di terima oleh lingkungannya, ingin menjadi pusat perhatian bagi lingkungan dan teman-temannya.


Setiap bermain pun anak juga mempunyai keputusan yang mereka anggap itu bermanfaat atau sekedar iseng saja apalagi semakin mulainya anak ingin bebas bersama dengan ayah dan ibunya sendiri. Bercerita, sharing, bermain atau diskusi dengan temannya adalah salah satu faktor bahwa anak membutuhkan bermain dengan seorang teman. Sebagian murid banyak sekali mereka kehilangan teman bermain yang pada akhirnya hilang dan kurangnya kreativitas anak. Karena ia membutuhkan koreksi maupun saran dari orang lain apakah karya yang dibuatnya benar atau tidak?
Merangsang kreativitas anak tidak harus dengan batasan waktu bahkan sangat kurang sekali waktu yang perlu dikembangkan namun tergantung kecepatan daya tangkap berpikir maupun diskusi dari karya kreativitasnya sendiri yang membuat butuh waktu lama. Tapi ada saja interaksi yang putus disebabkan kurangnya komunikasi yang efektif terhadap temannya maupun guru dan orang tuanya yang masih belum dukungan menunjang petunjuk yang praktis. seperti keterangan, alat dan bahan atau media yang belum memadai.
Oleh karena itu ubahlah cara berpikir kreatif mereka dengan pendekatan maupun diskusi karena begitu banyak anak selalu bertanya keingin tahuan mereka dalam belajar karena mereka yakin kalo mereka bisa melebihi kreatifnya dari guru maupun orang tua yaitu sambil belajar, bermain dan menyenangkan dalam berteman sesuai dengan aturan waktu yang akan ditawarkan. Cobalah untuk berkreasi dan merangsang kreatif mereka.

No comments: