Tuesday, September 1, 2015

Mengajarkan Anak Untuk Hidup Mandiri, Kreatif dan Inovatif



Fase terindah dalam hidup adalah masa kanak-kanak dimana anak-anak dengan otak emasnya memiliki potensi untuk menyerap ilmu dan pengetahuan terbanyak. Kepribadian anak pun sangat tepat dibentuk saat dalam masa kanan-kanak. Periode emas inilah, sebagai memontum yang tepat bagi para orang tua untuk mendidik, melatih dan membentuk karakter anak selain transfer ilmu. Pada fase inilah para orang tua harus menanam nilai-nilai agama, agar kelak ke depannya sang anak memiliki keyakinan yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh negative dari lingkungan. 




Memiliki anak yang cerdas, sehat dan baik dari segi agama adalah dambaan bagi para orang tua di mana pun juga.Memang tidak mudah bagi para orang tua menanamkan benih-benih edukatif dalam kehidupan sang anak. Selain butuh kesabaran, sang anak pun senantiasa memerlukan bimbingan para orang tua pun hingga mereka dewasa kelak. Tak terkecuali, perkembangan jaman dengan kemajuan teknologi membutuhkan insan-insan yang unggul selain dari segi intelektual (IQ) juga dari segi emosional (EQ). Tentu saja, hal ini menjadi cambuk bagi para orang tua, selain meningkatkan kemampuannya secara edukatif juga orang tua dituntut untuk berpikiran kreatif dan inovatif sehingga sang anak bisa mengikuti perkembangan otaknya menuju anak yang mandiri, cerdas, kreatif dan inovatif sehingga tanggap terhadap perubahan jaman. 

Berikut ini tip-tip menjadi orang tua untuk membentuk karakter anak yang cerdas, inovatif dan kreatif: 

1. Pembelajaran sejak dini. Fase ini dimulai sejak anak masih dalam kandungan, sehingga para calon orang tua harus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan sebagai orang tua yang siap siaga. 

2. Pemberian nutrisi yang tepat dan seimbang. Peranan Ibu terutama dalam menyajikan menu makanan yang sehat dan seimbanga sehingga akan membantu stimulasi perkembangan otak anak-anak agar bisa memaksimalkan potensi dan kemampuan sang anak. 

3. Ajari anak belajar tentang teknologi yang mendukung, baik itu perangkat keras seperti Komputer, Piano, alat-alat Otomotif ringan (seperti perbaiki ban sepeda,dll) juga keterampilan lainnya, sehingga anak bisa berpikir kreatif untuk mencari solusi yang dihadapinya kelak. 

4. Dukung hobi dan kesenangan anak-anak yang positif baik itu bermain musik, melukis, menyanyi bahkan permainan yang memerlukan strategi seperti permainan catur, ular tangga, dll bahkan permainan alam yang menantang seprti memancing, naik sepeda dll untuk melatih daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit. 

5. Ciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk tumbuh kembang secara maksimal. Jauhkan hal-hal yang bisa menimbulkan efek negative bagi anak seperti video porno, komik-komik yang mengandung kekerasasan bahkan kecanduan internet sehingga bisa mengganggu keseimbangan psikologi sang anak 

6. Perkenalkan cinta akan lingkungan sedari dini, sehingga sang anak akan merasa memiliki dan mencintai lingkungan sekitarnya seperti tidak membuang sampah, tidak merusak lingkungan dll dengan memasuki arena permainan yang menyenangkan bersama keluarga, baik itu rekreasi alam, hiking, camping, dll. 

Tiada yang mustahil bagi para orang tua dalam memberikan yang terbaik untuk mereka dan dalam membentuk generasi bangsa yang berpotensi, sehingga tidak akan ada lagi berita-berita miris mengenai kenakalan pada anak hingga kekerasan yang mengancam bukan saja keselamatan nyawa anak namun masa depan mereka sebagai generasi bangsa yang diharapkan. Bila para orang tua waspada akan hal ini, tidak akan ada lagi anak-anak yang merasa terpinggirkan sehingga kenalakan remaja, tawuran bahkan kriminalitas pada anak pun akan terhindarkan! Semoga bermanfaat!

No comments: