Wednesday, February 3, 2010
Tips Memperbaiki anak dengan Hukuman/Sanksi
BAGAIMANA CARA KITA MEMPERBAIKI ANAK YANG SUKA MENGGANGGU.
Jangan menghukum anak-anak ketika kesalahan tidak dilakukan di hadapan Anda atau tidak ada bukti yang menguatkan bahwa itu kesalahan mereka.
Jangan menghukum anak-anak hanya supaya sama dengan orang lain, misal Anda marah dengan ayah Anda tetapi Anda menyakiti anak laki-laki Anda. Itu merupakan hal yang tidak adil.
Jangan menunda hukuman ketika kesalahan diperbuat pada saat Anda melihatnya atau Anda mempunyai cukup bukti, dengan berkata “Tunggu sampai ayahmu pulang, ibu akan memberitahu ayahmu agar memukulmu”.
Jangan menggunakan peristiwa yang tidak berhubungan untuk menghukum anak-anak, misalnya Anda menjanjikan mereka untuk bermain. Kemudian anak-anak Anda membuat sebuah kesalahan, sehingga Anda memutuskan untuk membatalkan bermain. Membatalkan bermain diharapkan untuk menghukum anak-anak. Anda sama sekali tidak boleh melakukan cara semacam ini.
Jangan bersikap seperti seseorang pemenang sesudah Anda menghukum seorang anak. Anak akan percaya bahwa hukuman hanya melegakan orangtuanya. Atau hal tersebut akan memperlihatkan bahwa Anda adalah orang yang lemah. Anak tidak akan segan kepada Anda di masa depan.
Jangan menghukum anak-anak jika hukuman lain sudah pernah dibebankan pada mereka. Contohnya, anak-anak nakal dan jatuh. Anda marah, memukulnya, dan berkata yang tidak sopan. Itu tidak benar. Jatuh sudah mengajarkan mereka sebuah pelajaran bagaimana sakitnya. Jangan menambahkan sakit mental kepada mereka. Jika anak-anak hanya bayi yang polos, Anda sendiri yang harus berhati-hati untuk memperhatikannya.
Jangan menghukum anak-anak dengan memakai lidah Anda. Memaki-maki dan mengomel tidak berguna untuk anak-anak. Itu hanya akan membantu mengalihkan kebiasaan buruk kepada anak-anak. Hati-hati dengan lidah tajam Anda.
Sesuatu yang Anda ucapkan salah, selamanya tetap salah, misalnya, anak Anda menampar wajah Anda dan Anda menampar balik karena bersikap tidak baik. Nantinya anak itu akan menampar Anda lagi, yang kebetulan terjadi ketika Anda pada situasi yang baik sehingga Anda tertawa dan menganggap itu bercanda. Sikap Anda akan membingungkan anak dan mereka tidak tahu pasti kapan atau bagaimana yang benar atau salah.
Jangan menggunakan perbedaan standar antara siapa pun yang menghukum, ayah atau ibu harus memakai hukuman yang sama untuk kesalahaan yang hampir serupa.
Jangan memberikan hukuman tidak adil, contohnya pertengkaran antar saudara. Kakaknya dihukum lebih berat dari adiknya karena yang satu lebih kecil. Kakaknya sakit hati dan menjadi cemburu pada adiknya. Kakaknya marah dan bisa menyakiti yang adiknya kelak dan juga tidak menghormati Anda.
Jangan menghukum seorang anak berulang-ulang, tetapi gunakan dengan cara meyakinkan. Lakukan itu dengan sungguh-sungguh.
Jangan menghukum seorang anak dengan tidak benar, contohnya menunjukkan kemarahan dengan tidak berbicara kepada mereka selama tiga hari.
Jangan memperdebatkan soal hukuman di depan anak Anda. Jika Anda ingin berdebat, lakukan tanpa terlihat oleh mereka.
Jangan melakukan hukuman dengan setengah hati sebab Anda tidak ingin melakukannya sendiri, tetapi membuat suara kemarahan yang keras untuk membuat orang lain melakukannya untuk Anda. Hukuman Anda tidak akan berarti dan anak-anak tidak akan menjadi takut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment