Thursday, February 4, 2010

Kematian


Suatu hari, Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Ia mengajukan enam pertanyaan. Pertama, “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”. Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman dan kerabatnya. Imam Al Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “kematian”. Sebab kematian adalah janji Allah SWT. “ Setiap yang bernyawa( pasti) akan merasakan mati“ ( QS Ali Imran [ 3]: 185 ). Lalu Imam Al Ghazali meneruskan ke pertanyaan yang kedua, “ Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?”. Murid-muridnya ada yang menjawab negeri Cina, bulan, matahari dan bitang-bintang. Lalu Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban itu benar. Tetapi jawaban yang paling benar adalah “masa lalu”. Siapapun kita, bagaimanapun kita dan betapapun kayanya , kita tetap tak bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari kita yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. 

Imam Al Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga, “Apa yang paling besar di dunia ini ?”. Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi dan matahari. Semua jawaban itu benar, kata Imam Al Ghazali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”. Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya. Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu. Karena itu kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini, yang “menyerang” pemikiran kita dengan berbagai cara agar kita terjerumus ke neraka. Pertanyaan keempat adalah, “ Apa yang paling berat di dunia ini ?” Murid-muridnya ada yang menjawab besi, baja dan gajah. Semuanya benar, kata Imam Al Ghazali , tetapi yang paling berat di dunia ini adalah “memegang amanah”.

Pertanyaan kelima, “Apa yang paling ringan di dunia ini ?”. Murid-muridnya ada yang menjawab kapas, angin, debu dan dedaunan. Semuanya benar, tetapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan shalat”. Lalu pertanyaan keenam yaitu, “Apa yang paling tajam di dunia ini ?”. Murid-muridnya menjawab dengan serentak : “pedang”. Benar, kata Imam Al Ghazali, tetapi yang paling tajam diatas segalanya adalah “lidah manusia”. Karena melalui lidah yang tak bertulang , manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan kematian, senantiasa belajar dari masa lalu, dan tidak memperturutkan hawa nafsu ?

Sudahkah kita mampu mengemban amanah sekecil apapun, senantiasa menjaga shalat, dan selalu menjaga lidah kita ?

No comments: