Kebanyakan orang tua tentu akan mengalami kebingungan ketika hendak
membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Orang tua bingung bukan
karena mereka tidak mau membantu, tetapi lebih dikarenakan materi
pekerjaan rumah anak berbeda saat zaman orang tua sekolah dulu atau
sudah lupa dengan materi-materi pelajaran tersebut. Dulu ketika orang
tua sekolah nggak ada pelajaran bahasa Inggris, tetapi sekarang
anak SD saja sudah dijejali dengan materi bahasa Inggris. Mungkin
begitu sekilas kondisi pendidikan sekarang yang sudah bertolak belakang
dengan masa-masa orang tua dulu.
Orang tua pun dituntut untuk tidak terlalu menolong anak saat
mengerjakan PR untuk mengembangkan rasa percaya diri, tanggung jawab dan
kemandirian pada anak. Posisikan orang tua hanya sebagai pembimbing,
pendamping serta pemberitahu apabila anak tidak mengerti soal-soal PR
tersebut. Berikut ini ada sejumlah tips dalam membantu anak untuk
mengerjakan PR bersama orang tua agar aktivitas mengerjakan PR lebih
menyenangkan.
Membuat Ruangan Khusus
Untuk mengerjakan PR, sangat dibutuhkan sebuah tempat yang nyaman untuk anak. Buatlah ruangan senyaman mungkin dengan pencahayaan yang baik, meja belajar khusus, dan ruangan yang tidak terlalu sempit agar anak tidak terlalu tertekan saat mengerjakan PR. Ruangan ini jangan digunakan untuk aktivitas lain selain mengerjakan PR.
Untuk mengerjakan PR, sangat dibutuhkan sebuah tempat yang nyaman untuk anak. Buatlah ruangan senyaman mungkin dengan pencahayaan yang baik, meja belajar khusus, dan ruangan yang tidak terlalu sempit agar anak tidak terlalu tertekan saat mengerjakan PR. Ruangan ini jangan digunakan untuk aktivitas lain selain mengerjakan PR.
Waktu Belajar Yang Tepat
Waktu yang tepat dan secara konsisten juga harus diterapkan. Carilah waktu paling tepat untuk keluarga dan anak agar bisa bersama. Bisa pada sore hari selepas anak bermain dan habis mandi. Banyak juga yang memanfaatkan momen malam hari sebagai waktu yang tepat setelah makan malam. Sebelum memulai mengerjakan PR, pancing anak untuk bercerita kegiatan apa saja yang ia lakukan atau kejadian lucu di sekolah. Ini dimaksudkan untuk menumbuhkan mood belajar sebelum mengerjakan PR.
Waktu yang tepat dan secara konsisten juga harus diterapkan. Carilah waktu paling tepat untuk keluarga dan anak agar bisa bersama. Bisa pada sore hari selepas anak bermain dan habis mandi. Banyak juga yang memanfaatkan momen malam hari sebagai waktu yang tepat setelah makan malam. Sebelum memulai mengerjakan PR, pancing anak untuk bercerita kegiatan apa saja yang ia lakukan atau kejadian lucu di sekolah. Ini dimaksudkan untuk menumbuhkan mood belajar sebelum mengerjakan PR.
Menghilangkan Segala Gangguan
Hal-hal yang sekiranya mengganggu juga menyebabkan anak susah untuk berkonsentrasi dan fokus mengerjakan pekerjaan rumah, misalnya musik-musik yang keras, suara siaran televisi dan radio. Minimalisir gangguan tersebut dengan menyuruh anggota keluarga lain untuk tidak menyalakan televisi maupun menyetel musik saat anak mengerjakan PR.
Hal-hal yang sekiranya mengganggu juga menyebabkan anak susah untuk berkonsentrasi dan fokus mengerjakan pekerjaan rumah, misalnya musik-musik yang keras, suara siaran televisi dan radio. Minimalisir gangguan tersebut dengan menyuruh anggota keluarga lain untuk tidak menyalakan televisi maupun menyetel musik saat anak mengerjakan PR.
Selalu Informatif
Mintalah selalu kepada anak untuk mengabari PR mereka. Apabila perlu catat dalam sebuah agenda khusus mengenai tugas-tugas anak. Dengan cara ini orang tua akan lebih mudah dalam memonitor dan mengawasi perkembangan PR anak. Semakin banyak orang tua tahu tentang pelajaran yang sudah dipelajari oleh anak, maka orang tua juga semakin mudah dalam membantunya.
Mintalah selalu kepada anak untuk mengabari PR mereka. Apabila perlu catat dalam sebuah agenda khusus mengenai tugas-tugas anak. Dengan cara ini orang tua akan lebih mudah dalam memonitor dan mengawasi perkembangan PR anak. Semakin banyak orang tua tahu tentang pelajaran yang sudah dipelajari oleh anak, maka orang tua juga semakin mudah dalam membantunya.
Jangan Kerjakan PR Mereka
Ini yang kadang salah kaprah, orang tua yang mengerjakan PR anak. Judulnya pekerjaan rumah siswa, eh malah dikerjakan oleh orang tua. Pastikan orang tua memposisikan diri sebagai pembimbing dan bukan sebagai eksekutor. Kalau orang tua yang mengerjakan PR maka anak tidak akan mau belajar.
Ini yang kadang salah kaprah, orang tua yang mengerjakan PR anak. Judulnya pekerjaan rumah siswa, eh malah dikerjakan oleh orang tua. Pastikan orang tua memposisikan diri sebagai pembimbing dan bukan sebagai eksekutor. Kalau orang tua yang mengerjakan PR maka anak tidak akan mau belajar.
Lemparkan Suatu Pujian
Suatu pujian efektif sekali dalam membantu anak menyelesaikan PR nya. Apabila anak memperoleh nilai yang tinggi sempatkan memujinya di depan teman-temannya dan anggota keluarga lain, ini akan memotivasi semangat anak untuk terus belajar.
Suatu pujian efektif sekali dalam membantu anak menyelesaikan PR nya. Apabila anak memperoleh nilai yang tinggi sempatkan memujinya di depan teman-temannya dan anggota keluarga lain, ini akan memotivasi semangat anak untuk terus belajar.
Jangan Sungkan Meminta bantuan
Bila tugas pekerjaan rumah anak semakin rumit dan sulit dan Anda sebagai orang tua juga sudah angkat tangan tidak mampu membantunya. Langkah selanjutnya bisa menyewa guru privat untuk membantu menyelesaikannya atau menjalin komunikasi dengan gurunya di sekolah, lakukan hal tersebut dengan persetujuan anak.
Bila tugas pekerjaan rumah anak semakin rumit dan sulit dan Anda sebagai orang tua juga sudah angkat tangan tidak mampu membantunya. Langkah selanjutnya bisa menyewa guru privat untuk membantu menyelesaikannya atau menjalin komunikasi dengan gurunya di sekolah, lakukan hal tersebut dengan persetujuan anak.
Harus dipahami bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Alangkah
baiknya mengkombinasikan mengerjakan PR dalam situasi bermain yang
menyenangkan agar anak tidak cepat merasa bosan. Bimbing anak dengan
bahasa yang mudah dimengerti, halus dan jangan dimarahi apabila
melakukan kesalahan dalam pengerjaan PR.
No comments:
Post a Comment