Ayah bunda yang berbahagia, tentu mengenal Hee Ah Lee. Seorang pianis
muda asal Korea Selatan yang menjadi perhatian dunia dengan permainan
pianonya di tengah keterbatasan fisik yang dia miliki. Hee Ah Lee lahir
tahun 1985 dari seorang ibu yang luar biasa bernama Woo Kap Sun. Meski,
sejak dalam kandungan, ia mengetahui bahwa anaknya akan lahir dengan
kecacatan, namun ia tetap mencintai buah hatinya dengan sepenuh hati.
Ternyata benar, saat lahir anaknya menderita down syndrome, dan kedua
tangannya hanya memiliki empat jari. Dia juga terlahir dengan kaki hanya
sebatas lutut.
Ayah dan bunda, bayangkanlah jika kita yang ditakdirkan oleh Allah
memiliki anak seperti Hee Ah Lee ? Bisakah kita menjadi seperti Woo Kap
Sun yang menerima kondisi putrinya dengan hati yang ikhlas dan tetap
menyayangi dan memperhatikannya dengan sungguh-sungguh. Sehingga
akhirnya ia tidak terfokus pada kekurangan putrinya, bahkan dengan kasih
sayangnya ia berhasil membantu putrinya menemukan bakat istimewa yang
ia sebut sebagai “special gift, anugerah spesial dari Tuhan”.
Semoga mata hati kita terbuka dengan fenomena itu. Hee Ah Lee,
seorang anak yang memiliki keterbatasan fisik saja, bisa menjadi bintang
di bidang yang ia senangi. Tentu, hal ini tak luput dari pengasuhan
ibundanya yang luar biasa. Lalu, bagaimana dengan kita ? Kita pun bisa
melejitkan anak-anak kita menjadi bintang yang bersinar terang.
Pertama kali yang harus kita tanamkan dalam hati adalah keyakinan
bahwa setiap anak kita adalah pibadi yang spesial. Tanamkan kuat dalam
hati. Karena, jika kita tidak menganggap anak kita spesial, maka kita
bisa terjangkit penyakit yang disebut parentogenik. Apa itu ? Yaitu
penyakit suka membanding-bandingkan seorang anak dengan kakak atau
adiknya, atau bahkan dengan anak orang lain. Sekali lagi, jika kita
tidak menanamkan kuat dalam hati, kita sering lupa dan lalai bahwa anak
kita unik. Karena sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kepada setiap
individu, keunikan dan keistimewaan yang berbeda-beda. Setiap kita
adalah pribadi yang spesial, yang berasal dari sel sperma dan indung
telur yang berbeda dengan sel sperma dan indung telur kakak atau adik
kita. Tak ada dua pribadi yang sama semuanya, bahkan kembar identik
sekali pun. Meski secara fisik mereka sama, tapi pasti mereka memiliki
potensi dan bakat yang berbeda. Masing-masing mereka unik dan spesial.
Ayah bunda, yuk kita nyanyikan lagu ini untuk buah hati kita…
You are special, you’re the only one
You’re the only one like you
The world is better just because
You’re here
And you know that we love you
You’re the only one like you
The world is better just because
You’re here
And you know that we love you
Oh you are special… special…
Everyone is special
Everyone is his or her own way
Everyone is special
Everyone is his or her own way
You are special yes you really are
You’re the only one like you
There is no body in this whole wide world
Who can do the things you do
You’re the only one like you
There is no body in this whole wide world
Who can do the things you do
Oh you are special… special…
Everyone is special
Everyone is his or her own way
Everyone is special
Everyone is his or her own way
APA ITU BAKAT & MINAT ? MENGAPA SULIT MENEMUKANNYA PADA ANAK KITA ?
Karena setiap anak istimewa, maka mereka pun memiliki bakat dan minat yang istimewa pula. Apa bedanya bakat dengan minat ?
Bakat merupakan kemampuan bawaan berupa potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan
dan keterampilan khusus. Sedangkat minat adalah aktivitas atau
tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan
memberi kesenangan atau kenikmatan.
Seorang anak bisa saja memiliki miniat dan bakat lebih dari satu.
Misalnya, dulu saya memiliki minat di bidang menyulam, tari, drama dan…
bola basket. Ada anak yang mengetahui dan menemukan minat dan bakatnya.
Namun ada juga anak yang tidak menemukan minatnya dan merasa tidak
memiliki bakat apa pun. Mengapa bisa terjadi seperti ini ?
Bakat merupakan potensi terpendam yang tersembunyi dalam diri
seseorang. Agar bakat dapat muncul, ia perlu digali, ditemukan, dilatih
dan dikembangkan. Seorang anak yang merasa tidak memiliki kemampuan apa
pun, bisa disebabkan oleh pengasuhan orang tuanya. Seperti yang telah
dijelaskan di atas dan pernah kita bahas di edisi-edisi sebelumnya, gaya
pengasuhan kita seringkali tidak sengaja menyebabkan konsep diri anak
menjadi jatuh.
Banyak orang tua yang menganggap anaknya biasa-biasa saja, nothing
special. Bisa jadi, kita termasuk di dalamnya. Kita tidak memperhatikan
minat mereka. Yang terjadi, kita justru sibuk mendaftarkan anak-anak
kita dari satu les ke les lain, yang kita inginkan. Niat kita memang
baik, ingin anak-anak kita memiliki kemampuan di berbagai hal. Tapi,
pernahkah kita bertanya dalam hati, apakah anak kita memang
menginginkannya ? Atau jangan-jangan hanya sekedar ‘dendam positif’ diri
kita, karena obsesi kita di waktu dulu yang tidak tercapai. Sehingga,
kita ingin anak kita yang meneruskannya.
Atau jika bukan karena ‘dendam positif’, kita menjadi orang yang
latah terhadap lingkungan sekitar. Misalnya,ketika teman-teman kita
mendaftarkan anak-anaknya les menghitung cepat dengan metode yang
praktis, kita pun ikut-ikutan me-leskan anak kita.
Dampak dari ‘pemaksaan’ minat ini, berakibat buruk bagi anak. Anak
merasa jiwanya terkekang, tidak merdeka, karena tak mampu mengembangkan
minatnya sendiri. Biasanya, anak akan malas mengikutinya dan
mencuri-curi waktu untuk bolos bila tidak ketahuan orang tuanya.
Kondisinya semakin parah, di rumah orang tua me-leskan anak dengan
berbagai les. Di sekolah, anak-anak juga di’gebrak’ dengan beban
pelajaran yang banyak dan berat. Karena beban kurikiulum yang padat itu
dan target-target yang harus dicapai, anak-anak menjadi kurang
di’perhatikan’ oleh gurunya. Banyak anak-anak yang tidak tergali minat
dan bakatnya. Dan seringkali, penjurusan anak-anak menjadi dipaksakan.
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN BAKAT & MINAT ANAK ?
Kita bisa menemukan bakat anak dari minat atau kesukaan mereka. Jadi
pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan pengamatan, apa saja
yang mereka minati atau sukai. Seringkali mereka menyukai banyak hal.
Mungkin, kita menjadi bingung, karena mereka ingin ini ingin itu,
tertarik ikut les ini dan les itu. Syukuri hal itu, terlebih dahulu.
Jangan kita batasi. Berikan peluang kepada mereka, jika mereka bermaksud
mengikuti les tertentu. Namun jangan terlalu banyak me-leskan mereka.
Karena mereka jadi tidak fokus. Sesuatu yang tidak fokus, tentu hasilnya
kurang baik dan tidak optimal.
Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa yang mereka sukai
merupakan minat mereka dan buka hanya sekedar ikut-ikutan teman ? Minat
yang tinggi akan bertahan lama. Jika anak kita menyukai sesuatu dan
dalam jangka waktu yang lama, maka kita bisa menilai anak kita memiliki
minat di bidang tersebut. Dari minat akan berkembang menjadi bakat.
Misalnya, anak kita sangat menyukai permainan catur, dan minatnya
bertahan lama. Lalu setelah kita les-kan, ternyata ada peningkatan. Maka
berarti ia berbakat menjadi pemain catur yang hebat. Jadi, jika minat
anak kita setelah dikembangkan ada peningkatan, maka ia berbakat di
bidang yang ia minati.
Setelah kita mengetahui minat dan bakat anak kita, maka selanjutnya
kita memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan bakat
mereka. Bagaimana caranya ?
– Hendaknya kita mengerti tentang perkembangan anak, dari segi kecerdasan, emosi, sosial, fisik, spiritual.
Dengan demikian kita bisa memahami kondisi perkembangan anak kita dan kita mengetahui bagaiamana sebaiknya pengasuhan kita di setiap tahap usia anak.
– Memahami cara otak bekerja.
Prinsip kerja otak : “Bila hati senang…otak akan menyerap lebih banyak”
Jadi, jangan sekali-kali memaksa anak untuk ikut les tertentu, padahal anak kita tidak menyukainya. Karena, akan sia-sia jadinya. Anak akan terpenjara jiwanya. Dan otaknya tidak menyerap informasi yang masuk dengan optimal.
– Mengenali minat anak.
– Mengetahui modalitas belajar.
Kenali gaya belajar anak kita, apa kah lebih banyak visual, auditorial atau kinestetik
– Mengetahui apa itu ‘bermain’.
Kita juga bisa melihat apakah anak suka dengan apa yang mereka mainkan, pada saat mereka bermain. Dari sini, kita juga bisa melihat minat dan bakat mereka.
– Hendaknya kita mengerti tentang perkembangan anak, dari segi kecerdasan, emosi, sosial, fisik, spiritual.
Dengan demikian kita bisa memahami kondisi perkembangan anak kita dan kita mengetahui bagaiamana sebaiknya pengasuhan kita di setiap tahap usia anak.
– Memahami cara otak bekerja.
Prinsip kerja otak : “Bila hati senang…otak akan menyerap lebih banyak”
Jadi, jangan sekali-kali memaksa anak untuk ikut les tertentu, padahal anak kita tidak menyukainya. Karena, akan sia-sia jadinya. Anak akan terpenjara jiwanya. Dan otaknya tidak menyerap informasi yang masuk dengan optimal.
– Mengenali minat anak.
– Mengetahui modalitas belajar.
Kenali gaya belajar anak kita, apa kah lebih banyak visual, auditorial atau kinestetik
– Mengetahui apa itu ‘bermain’.
Kita juga bisa melihat apakah anak suka dengan apa yang mereka mainkan, pada saat mereka bermain. Dari sini, kita juga bisa melihat minat dan bakat mereka.
Setelah kita mengetahui minat dan bakat anak kita, teruslah
kembangkan dengan memberinya fasilitas dan kesempatan yang mendukungnya
untuk meningkatkan bakatnya tersebut. Dan jadikan ia champion di bidang
tersebut.
PESAN…
Setiap anak adalah bintang. Allah telah menganugerahi mereka dengan
berbagai potensi yang spesial. Potensi atau bakat ini baru akan muncul
bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Tugas kita-lah
yang harus membantu mereka dalam menemukan setiap bakat istimewa yang
terpendam dalam dirinya.
– Akui keberadaan dan keunikan mereka
– Beri kesempatan kepada mereka untuk meng-eksplorasi bakat dan minatnya
– Dukung mereka untuk terus mengasah keistimewaannya
– Jadikan mereka champion di bidangnya
Maka kelak bintang dalam jiwa mereka akan bersinar terang dan merdeka.
Selamat menikmati indahnya sinar bintang anak-anak kita…
– Akui keberadaan dan keunikan mereka
– Beri kesempatan kepada mereka untuk meng-eksplorasi bakat dan minatnya
– Dukung mereka untuk terus mengasah keistimewaannya
– Jadikan mereka champion di bidangnya
Maka kelak bintang dalam jiwa mereka akan bersinar terang dan merdeka.
Selamat menikmati indahnya sinar bintang anak-anak kita…
Selamat hari anak nasional, anak-anakku….
-Elly Risman-
No comments:
Post a Comment