Berkecimpung di dunia karier tentu tak lepas dari hubungan dengan rekan kerja dengan beragam karakter. Bagaimana mengenali dan mengatasi perbedaan karakter-karakter tersebut?
Kehidupan adalah interaksi antar-beragam pribadi, kebudayaan dan pola pikir. Termasuk di dunia kerja. Tanpa interaksi antar-karyawan di dalamnya, mustahil sebuah institusi bisa bergerak dan maju. Nah, dalam hal interaksi di kantor, setiap karyawan pasti bertemu dan berhadapan dengan karyawan lain dengan bermacam karakter atau tabiat yang tentu berbeda-beda pula. Dan untuk menghadapinya, tentu dibutuhkan keahlian tersendiri.
Kemampuan memahami dan menghadapi aneka karakter ini juga bisa menentukan keberhasilan Anda di dunia kerja. Pemimpin sebuah perusahaan, misalnya, dituntut mampu menghadapi berbagai macam karakter manusia yang ada di perusahaannya. Tanpa kemampuan ini, mustahil ia bisa mengelola perusahaan dengan baik. Atau seorang staf bagian pemasaran yang harus bertemu dengan beragam orang dengan beragam karakter. Jika ia tak mampu menghadapi perbedaan ini, jangan harap produk yang ia tawarkan akan dilirik orang.
Sebenarnya, jika kita renungi lebih dalam, memahami dan mengolah perbedaan karakter manusia tidaklah terlalu sulit. Syaratnya, kita harus memahami seni memimpin dan berkomunikasi yang tepat. Tentu, kita tak harus menempuh pendidikan formal untuk itu. Bukan jaminan, seorang yang berlatar belakang pendidikan bidang komunikasi, lantas akan ahli berkomunikasi pula, jika ia tak pernah aktif mempraktikkannya. Atau kita harus belajar psikologi dulu untuk dapat memahami berbagai macam karakter orang. Tidak, bukan? Semua kembali pada diri kita. Kalau kita merasa perlu belajar mengenal berbagai macam perbedaan karakter atau tabiat orang, tidak salahnya kita serius mempelajarinya.
Salah satu hal penting yang harus kita perhatikan dalam memahami karakter orang di sekitar kita, atau dalam hal ini rekan kerja, adalah jangan memberi judgment atau cap negatif kepada seseorang. Misalnya, mencap seorang sebagai bawel, hanya karena ia banyak bicara. Padahal, kita tak pernah tahu, bahwa ia ternyata seorang yang jago menjalin komunikasi dengan relasi bisnis dan kliennya.
Kuncinya adalah berpikir positif (positif thinking), sekalipun terhadap sisi lemah seseorang. Seperti kita tahu, semua orang tentu memilliki dua sisi, yaitu sisi kelemahan dan sisi kekuatan. Nah, agar kita bisa memahami aneka karakter di lingkungan kerja, di bawah ada beberapa tips yang patut disimak:
1. Pahami orang lewat kepribadiannya
Ketika harus menilai seseorang, nilailah kepribadiannya secara utuh. Kepribadian bisa dicermati dari beberapa hal, misalnya dari perkataan, tindakan/tingkah laku, maupun perbuatannya. Yang penting, jangan hanya melihat seseorang dari luar atau secara selintas saja. Ketika bertemu rekan kerja yang pendiam, serius, dan bidang kerjanya menganalisa data, jangan lantas menganggapnya sebagai tidak komunikatif. Atau menganggap rekan kerja yang berpenampilan santai sebagai tidak cekatan atau tidak serius dalam pekerjaannya. Belum tentu, lho.
Jadi, jangan menilai seseorang dari 'kulit luarnya' saja. Terkadang, kita keliru menilai orang karena kita tak pernah menilai mereka secara menyeluruh. Sebelum membuat penilaian, ada baiknya Anda melakukan pendekatan lebih dulu dengan mereka. Ngobrol bisa menjadi salah satu cara. Juga, lihat pula kinerjanya. Jangan menganggap orang yang "heboh" pasti tak becus bekerja. Siapa tahu, bidang kerjanya ternyata memang menuntutnya untuk banyak "bicara."
2. Cobalah berempati
Tentu, Anda pernah mendengar kata empati. Empati artinya adalah kemampuan untuk memahami dan mengerti pendapat serta perasaan orang lain tanpa Anda merasa ikut hanyut dalam perasaan itu sendiri. Memahami perasaan dan pemikiran orang lain memang hal yang sulit. Jangankan orang lain, terkadang untuk memahami perasaan dan pemikiran diri sendiri saja Anda belum mampu, kok.
Jika Anda memang orang yang mudah diajak berdiskusi atau dimintai pendapat untuk menyelesaikan suatu permasalahan (problem solver), berarti Anda bisa disebut berempati.
Mendengar keluhan orang lain, dalam hal ini rekan kerja, membuat kita semakin banyak mengenal masalah yang harus dihadapi dengan jiwa besar. Jadi banyak manfaat jika kita berempati terhadap rekan kerja. Setidaknya Anda menjadi peka dengan berbagai macam masalah yang timbul di lingkungan kerja Anda. Melalui empati, Anda juga akan tahu persis, bagaimana karaker rekan kerja Anda yang sebenarnya.
3. Bersikap fleksibel
Tak dapat dipungkiri, kita hidup dalam beragam komunitas. Kemampuan beradaptasi atau menyesuaikan diri dalam suatu komunitas, biasa disebut dengan fleksibilitas. Di dunia kerja, Anda pun dituntut untuk lebih fleksibel. Keterampilan memahami perbedaan manusia menjadi sangat penting jika Anda merasa menjadi bagian dari suatu komunitas kerja.
Banyak keuntungan yang bisa Anda peroleh jika Anda berusaha untuk menyesuaikan diri. Ini artinya, Anda sudah mampu membaca situasi di tempat kerja. Sesuatu yang mampu membuat Anda bertahan lama di suatu perusahaan adalah kemampuan membaca situasi atau lingkungan.
4. Memberi saran yang efektif
Kritik adalah salah satu mekanisme dalam membangun hubungan kerja. Apalagi di lingkungan kerja yang memiliki banyak sekali karakter. Untuk memberi saran kepada rekan kerja, Anda harus tahu betul bagaimana karakter rekan Anda itu. Juga, pilihlah waktu yang tepat. Berikan saran ketika orang yang dituju siap menerimanya. Juga perlu diingat, sebisa mungkin hindari saran yang bersifat meremehkan. Berikan saran sebanyak mungkin, namun jangan sampai melebihi beban agar orang yang kita beri saran dapat mudah mencerna apa yang kita sampaikan.
Pesan yang Anda sampaikan harus fokus, jangan dicampur-aduk, sehingga malah membuat orang bingung. Jangan menyampaikan pesan yang bersifat ganda. Pesan yang terinci dan jelas adalah yang paling efektif dan mudah dimengerti orang. Yang paling penting adalah memberikan saran yang sifatnya membangun (positif). Ini jauh lebih berarti ketimbang mengritik tanpa menawarkan solusi. Dengan demikian, orang pun akan senang jika Anda memberikan masukan atau saran yang positif, terlebih demi kemajuan karier atau bisnisnya.
5. Pelajari budaya perusahaan
Anda harus menyadari bahwa bertemu dengan banyak orang tentu juga berarti bertemu dengan banyak sifat dan karakter. Tapi, jangan menganggap perbedaan karakter sebagai sesuatu yang dapat menghambat laju karier. Jadi, jangan langsung berkecil hati ketika Anda tahu betapa sulitnya memahami karakter seseorang dalam waktu singkat.
Belajar memahami karakter orang memang tidak selalu bisa dilakukan dengan cepat. Asal Anda menyadari bahwa perbedaan karakter merupakan hal biasa dalam hidup, dengan sendirinya, Anda kelak juga akan terbiasa berada di lingkungan yang memiliki banyak perbedaan. Selain mempelajari karakter rekan kerja, budaya perusahaan di mana Anda bekerja pun harus Anda pelajari juga.
6. Kuncinya, mengontrol emosi
Tak perlu mengeluh ketika rekan kerja kurang peduli lingkungan di sekitar tempat kerja. Atau jangan langsung marah ketika atasan tanpa basa-basi menegur kinerja Anda selama ini. Kunci untuk menghadapi karakter yang beraneka ragam adalah dengan mengontrol emosi. Dengan mengontrol emosi, Anda tidak akan mudah terbawa emosi. Anggaplah perbedaan sebagai tantangan besar yang harus Anda lewati. Tanpa tantangan, Anda akan bosan karena tidak menemukan sesuatu yang membuat diri Anda 'belajar' memahami keadaan.
No comments:
Post a Comment