Manusia dan Pilihan Hidup

Manusia melangkah dalam kehidupan seperti sedang memanjat pohon. Di atas pohon manusia akan menentukan pilihan untuk menuju ranting yang mana, yang ada banyak buah berlimpah dan dapat dinikmatinya. Ketika dia menemukan ranting itu dia akan bertahan di sana. Akan tetapi ketika buah di bagian itu sudah habis tidak lagi menyediakan buah-buah yang manis baginya dia akan berpindah ke bagian yang lain dari pohon itu. Singkat kata, manusia selalu mencari kenikmatan yang sesuai dengan keinginannya.

Pilihan hidup tidaklah mudah. Untuk menentukan pilihan yang tepat manusia harus memikirkannya secara serius atau matang. Apabila dia sudah menemukannya dia akan menjatuhkan pilihan akan pilihan yang telah di tentukannya untuk hidupnya. Akan tetapi, ada orang-orang tertentu mempertanyakan pilihan seseorang. Ketika manusia yang lain merasa bahwa manusia yang satu yang merupakan kepenuhan hidupnya terpenuhi tetapi berpindah arah menuju pilihan yang lain. Mereka kerapkali mempertanykannya pilihannya itu.

Hidup adalah sebuah pilihan. Untuk mencapai kebahagiaan hidup orang harus berani menentukan pilihan yang tepat, sekalipun itu mengorbankan banyak hal. Intinya dia akan mencapai kepenuhan hidup yang sedang dicari. Meninggalkan pilihan yang lama dan menuju pilhan yang baru adalah sebuah keberanian yang luar biasa. Menurut saya itulah kedewasaan ketika berani beralih pilihan. Meninggalkan kenikmatan yang menurut pandangan orang lain itu adalah kenikmatan tetapi baginya bukan itulah kenikmatan yang dicarinya.

Jangan takut memilih jalan hidup menuju kebahagiaan. Kebahagiaan itu bukan untuk orang lain melainkan untuk saya, kamu dan mereka yang akan menghidupi hidup itu. Jadi pilihanmu adalah untuk hidupmu. Hidupmu adalah berada pada pilihanmu. Ke-tidak-takutan pada sebuah pilihan juga adalah konsep hidup yang akan bersejarah. Yang akan mendidik manusia untuk mandiri, berubah dan menjadi pribadi yang bertanggungjawab. Dari pribadi yang lama menuju pribadi yang baru.

Terkadang banyak kasus yang terjadi sekarang ini seperti kasus pencurian adalah sebuah contoh kasus yang terjadi karena orang tidak berani menentukan pilihan hidup pada awalnya. Pencurian bukanlah pilihan. Ini adalah sebuah situasi karena keadaan yang mendesak yang karena tidak berani menentukan pilihan pada awalnya. Sehingga untuk mempertahankan hidup terjadilah tindakan mencuri.