Saturday, August 22, 2009

Puasa Kesehatan

Pada bulan Ramadhan, banyak acara digelar kaum muslimin. Di antara acara tersebut ada yang telah menjadi tradisi yang “wajib” dilakukan meski syariat tidak pernah memerintahkan untuk membuat berbagai acara tertentu menyambut datangnya bulan mulia tersebut. Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari kewajiban puasa yang ditetapkan syariat yang ditujukan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.

Seperti yang kita ketahui terdapat berbagai macam keutamaan-keutamaan yang kita dapatkan bila menjalankan puasa, antara:
1. Puasa merupakan penangkal.
2. Dengan melakukan puasa dapat memasukkan seseorang ke dalam surga.
3. Orang-orang yang berpuasa diganjar oleh Allah tanpa hitungan.
4. Bagi orang yang berpuasa mendapatkan kegembiraan.
5. Bau mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari bau misk (kesturi).
6. Puasa dan AI-Our’an memberi syafaat bagi para pelakunya.
7. Puasa merupakan sebuah penebus dosa.
8. Ar-Raiyan adalah surga yang disediakan untuk orang-orang yang berpuasa.

Hampir tak satu pun kewajiban ibadah dalam Islam yang luput dari hikmah maupun manfaat lahiriah, demikian halnya dengan puasa. Ibadah puasa tanpa diragukan lagi sangat bermanfaat ditinjau dari segala segi. Apalagi jika ditinjau dari segi kesehatan. Banyak para ahli kesehatan yang telah mencoba untuk mengungkap rahasia dibalik puasa ini, namun baru sedikit sekali rahasia yang dapat mereka ungkap.

Para dokter sepakat bahwa puasa merupakan salah satu cara membersihkan tubuh dari lemak-Iemak berpenyakit maupun dari makanan yang tidak bermanfaat di dalam tubuh. Tubuh, selain membutuhkan konsumsi makanan, juga perlu dibersihkan dari berbagai zat kimia yang akan merusak anggota tubuh itu sendiri. Saat berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi secara alami. ‘Absen’ nya makanan yang biasa masuk ke dalam perut, membuat organ-organ tubuh seperti hati dan limpa ‘membersihkan diri’. Racun-racun yang dibuang pun 10 kali lebih banyak. Karena racun yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya, maka proses penuaan bisa di ‘rem’ untuk sementara. Itulah sebabnya bila kita melakukan puasa dengan benar, wajah kita tampak lebih berseri.

Seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin asal Amerika, Robert Partolo, menyepakati bahwa tradisi mengosongkan perut dan menahan hawa nafsu yang berasal dari ajaran Islam, ternyata setelah diterapkan kepada pasien-pasienya merupakan terapi mujarab dalam memberantas bakteri sifilis yang terkandung di dalam tubuh mereka. Dengan berpuasa, lanjutnya, bakteri tersebut akan digantikan dengan zat-zat yang menyehatkan.

Begitu pula dokter lain, Bernard Mackpadan, yang juga pakar biologi berkebangsaan Amerika bahkan meyakini puasa merupakan cara jitu dalam memberantas setiap penyakit yang tidak bisa disembuhkan terapi yang lain.

PENGATURAN GIZI SEIMBANG DI BULAN RAMADHAN
Untuk mengoptimalkan kita melalui bulan suci Ramadhan, agar bisa menjadi bulan yang spesial yang dipenuhi amaliah yang bersifat ubudiyah dan muamalah, maka kesehatan badan kita juga harus ditunjang dengan konsumsi makanan bergizi sesuai dengan kebutuhan tubuh, yakni yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, serta mineral dan vitamin yang berasal dari buah-buahan dan sayuran.

Makan sahur penting artinya bagi kesehatan tubuh. Dari sisi syari’ah pun makan sahur sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: “Makanan waktu sahur semuanya bernilai berkah, maka jangan anda tinggalkan, sekalipun hanya dengan seteguk air. Allah dan para malaikat nengucapkan salam kepada orang-orang yang makan sahur” (HR Ahmad).

Walaupun dari hadits di atas disebutkan sahur dengan seteguk air, namun bukan berarti kita tidak perlu nemperhatikan masalah gizi dalam makanan sahur kita. Makan sahur dengan makanan yang lengkap dan seimbang angat diperlukan untuk menopang tubuh melakukan aktivitas sepanjang hari.

Oleh karena itu bila saat sahur kita tidak mendapat cukup karbohidrat yang merupakan sumber energi, kita cepat merasa lemas dan tak berenergi di siang hari. Saat berbuka puasa, saat itu tubuh memerlukan asupan sebagai pengganti kadar glukosa darah yang turun. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda: “Manusia tetap berkondisi baik selama tidak menunda-nunda berbuka puasa” (HR Bukhari).

Akan tetapi tetap adab (etika) harus diperhatikan juga, dimana dari sisi kesehatan dianjurkan tidak langsung makan makanan yang banyak mengandung lemak dan manis-manis, seperti tape, uli, kolak, dan lain-lain. Sebab lemak dan karbohidrat tinggi tidak bagus untuk kesehatan. Jadi, sebagai pembuka makan sebaiknya mengkonsumsi salad, buah-buahan,atau minuman sirup.

Selain itu saat buka puasa, dianjurkan juga tidak cepat-cepat menyantap makan berat. Karena lambung yang telah mengecil karena tidak bertugas selama belasan jam, akan kaget ketika tiba-tiba diisi makanan dalam porsi besar, tentunya hal ini akan mengakibatkan perut terkejut dan mengeluarkan tenaga ekstra untuk mencerna makanan tersebut.

Sebaiknya setelah shalat Maghrib, barulah menyantap makanan yang berat (nasi, lauk-pauk hewani, nabati, dan sayur¬sayuran). Sebaiknya Konsumsi minum air putih ditingkatkan sesudah shalat tarawih, dan diteruskan sesudah makan sahur. Minumlah sebanyak 15 gelas (kurang lebih 3 liter) atau minimal 10 gelas.

Drg.lmam Rulyawan, MARS

No comments: