Saturday, December 12, 2009

Visi Peradaban Pendidikan (lanjutan ke 2)


Proses pembelajaran harus dibingkai dengan pembiasaan karakter yang berakhlak baik maupun pembiasaan keaktifan siswa seperti ceramah, demonstrasi, praktikum, observasi dan lain-lain menjadkan berperan sebagai penumbuhan kemandirian siswa untuk belajar tanpa lagi siswa belum memahami maupnu  harus diperintah dari sang pendidik. Motivasi belajar siswa akan terwujud semua jika kedisiplinan juga harus diiringi dengan seimbang. Salah satu bentuk pengembangan metode pembelajaran yang baik adalah :

Mengevaluasi dan mengupdate segala bentuk metode pembelajaran dengan gaya modern dan terintegarsi keislaman yang baik dengan active learning.

Memiliki konsep metode pembelajaran yang produktif dan kreatif tanpa harus menjadi permanen dari sumber Diknas namun harus dikembangkan melalui berbagaia pengalaman dengan metode internasional.

Menjadikan metode pembelajaran yang bersumber rujukan nasional maupun internasional yang berkualitas dengan berbagai variasi kegiatan pembelajran sebagai cita-cita sekolah unggul dan terpercaya.

Sistem Pendidikan

Pendidikan dan pengajaran merupakan sarana masyarakat dan umat dalam menyiapkan generasi yang saleh, memberinya kemampuan untuk memimpin masa depan. Salah satu potret pendidikan mempunyai stimulus yang banyak sekali dari berbagai media maupun variasi kegiatan tetapi perlu diingat keseluruhan program pembelajaran haruslah terintegrasikan dalam satu tema sebagai dasar pedoman bahan ajaran sehingga pengulangan materi yang disampaikan antar level tidak terjadi kembali. Sangat baik jika berpedomannya berkurikulum dengan satu tema dalam satu semester kemudian dari setiap pecan mempunyai sub tema yang berbeda. Sering saja sang pendidik ketika akan mengajar akan kebingungan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya dengan berkata “kira-kira setelah pertemuan  ini materinya apa ya…?”. Perkataan tersebut akhirnya pengajaran kurang obyektif bahkan (CJAS) dengan cara jalan apa adanya saja. Hal ini membuat program pembelajaran yang tidak tersusun rapi dan kurang profesional dalam manajemen pengajaran. Keutamaan edukasi sangatlah penting apalagi masalah karakter bagi siswa maka perlu adanya waktu pelajaran  mengenai karakter siswa selama 40 menit setiap pekan. Pembahasan karakter ini juga perlu dikaji kebutuhan apa saja materi yang harus disampaikan kepada siswa sehingga terjadwal dengan rapi.

Namun ketika sudah selesai mengajar barulah siswa dapat mengatur disrinya sendiri tanpa ada lagi berulang-ulang perintah dari guru. Adapun sitem pendidikan harus melingkupi keseimbangan secara keseluruhan baik guru, orang tua, karyawan, siswada lingkungan masayrakat itu sendiri. 

Mengembangkan kehidupan yang nyata kelak. Islam mengajarkan bagaimana seorang biasa berpikir dan berperilaku yang menghormat sesame manusia, mendorong amal saleh, ilmu yang tinggi, moral yang akhlakul karimah dan membangun pribadi yang berkarakter Islami serta menanamkan integrasi dunia pendidikan yang berkualitas.

Mengembangkan metode dan kurikulum belajar sesuai dengan falsafah ideologi yang Islami bebas dari ideolog asing bagi ruh, akidah maupun kebudayaan globalisasi. Menghentikan upaya dalam mengahadapi tekanan arus informasi dan berusaha menebarkan fikroh kebudayaan Islam dengan cara modern dan simpatik.

Memperhatikan siswa-siwa berbakat, serta menekankan aspek-aspek kegiatan sekolah yang dapat mengembangkan kreatifitas para siswa dan menyediakan hiburan yang postif serta menghindari hal-hal yang bertentangan hukum hukum Islam. Berusaha agar  terhindar dari kesia-siaan dan bersandar pada kriteria-krteria ilmiah dan akademik yang bersih.

Membuat berbagai program pembelajaran yang menjamin terbebasnya siswa dari buta huruf maupun buta Al qur’an serta memenuhi berbagai penunjang dan prospek yang dibutuhkan agar masyarakat terbebas dari sifat kemalasan untuk membaca maupun menulis.

Memperbaiki taraf hidup para pengajar, memperbaiki system kepegawaian, menyediakan berbagai insentif dan penghargaan (reward) kepada para pekerja disektor pendidikan. Menetapkan peraturan yang jelas terkait dengan moralitas profesi pendidikan dan pengajaran untuk menjaga kewibawaan pekerja dan saling menghormati terhadap guru oleh para siswa dan masyarakat.

Menyediakan kelengkapan penelitian ilmiah bagi siswa berupa refeensi, pembekalan, dan pelatihan yang kontinyu, melahirkan generasi penerus keilmiahan melalui langkah-langkah yang terprogram, pembinaan yang kontinyu dengan kapabilitas ilmiah yang tinggi. Memanfaatkan berbagai sarana yang memungkinkan umtuk meningkatkan kesadaran terhadap urgensi penelitian ilmiah.

Mendukung dan meneguhkan kebebasan berekspresi, berpikir berkreasi, meningkatkan dan mengembangkan baik pada kebudayaan, seni, akademik dan selainnya selama tidak bertentangan hal-hal yang baku di sekolah. Memasyarkatkan moral siswa yang bersih, jujur,  dan memperlihatkan keteladanan dala membangun kebudayaan Umat Islam. Memotivasi orang tua mapun siswa untuk beramal saleh, mengkaji wawasan Islam serta pemberian bantuan kepada orang-orang fakir dan miskin.

Bersambung........

Dian Parikesit,S.Pd

No comments: